14) Rumor

945 69 27
                                    

Suara Burung-Burung berkicauan Di Luar sana. pagi Telah Tiba Setelah Hari kemarin Yang Entah Terasa Lebih Lama Dari Biasanya, kini, Pemuda Pemeran Utama kita Masih Terkurung di Kamarnya. Untungnya pagi Ini Masih Pagi Buta. Jadi Isagi Tidak terhitung Akan Terlambat Sekolah Hari ini.

"Ughh.."
Paras Primadona Itu Terlihat Berkerut Terganggu. Suara Kicauan Burung dan Sinar matahari Yg masuk Berhasil membuatnya sadar.

Tangan Halus itu Menggapai Dahinya Sendiri. Matanya Menyipit Masih dengan setengah Kesadaran. Hingga akhirnya, Pemuda itu berhasil Mengumpulkan nyawanya.

Isagi langsung Terduduk Tanpa Aba', Alhasil Tubuhnya Linglung Kebingungan. "Aku di..? Oh ya Rumah......." Ternyata Anak ini Masih Tahap Loading.

Jadi pengen Ku Civok brutal.

Isagi menggaruk pipinya Sembari Melihat Sekeliling Kamarnya dengan kikuk. Lalu Tangan itu Turun Ke Lehernya.
"Ack.." Kuku Tipis isagi Membuat Salah satu Bagian Lehernya sakit. Isagi Menyipitkan matanya Heran. Ia Tidak pernah ingat Ada Luka Di Lehernya..

Nyamuk? Mana mungkin, bekas nyamuk Tidak mungkin hanya satu.

Penasaran, Isagi akhirnya Memaksa Tubuhnya Di bawa Ke Kamar Mandi. Sekarang Laki-laki itu Berdiri di depan Kaca Wastafel. Berniat Mengecek Rasa Sakit itu.

"Apa..ini?"

Ini sama sekali Bukan Bekas Gigitan Nyamuk. Bekas itu Memerah Besar Dibandingkan Ulah Nyamuk. Agak sedikit Keunguan. "Lalu apa? Serangga? Haha..mungkin."

Isagi Tanpa pikir Panjang Menepis Sepele Pikiran Itu, Ini Masih Pagi. Isagi Kesal jika otaknya Harus Dipaksa bermain Tebak menebak.

Isagi Memang Orang yang Pemikir, Tapi Tidak Saat pagi.

Isagi Menggaruk Kepalanya Tanpa sebab, 'Aku Terbangun Larut Semalam Untuk Makan. Ck, kalau Bukan karena Kelelahan aku mungkin Sudah Makan sebelumnya Bersama Ibu dan Kaiser. Tunggu..

...

Kaiser?' isagi Mengerjapkan Matanya Dan Spontan Membuka Pintu Kamar mandi dengan Tidak santai Lalu Langsung Mencari pemilik Nama itu Dengan Panik.  Namun Ujungnya berakhir Sia-Sia Usahanya

"..bodoh. Dia jelas Sudah Pulang Malam itu."
Gumamnya Dengan Wajah Konyol. Otaknya membuat dirinya Lelah Sendiri. Entahlah, pagi ini terasa Kacau Untuknya...
Isagi menghela nafas panjang Dan Kembali Memasuki Kamar mandi dengan Malas, Memulai Rutinitasnya.

Perasaannya Tidak Enak, Sepertinya Ada Sesuatu Yang Terjadi Semalam...

Karena tidak mungkin Perasaan Ini Muncul Tanpa Sebab.

Sialan,

Jangan Membuatnya Overthinking begini!



○ ○ ○



Setibanya Di Ruang makan Setelah Memakai Seragam.

Isagi Menyantap Menu Makanannya seperti Biasa. Ia, Ibu dan ayahnya Kini Sarapan Bersama di Ruang Makan. Menyiapkan Energi Untuk Kegiatan Berat Lainnya.

"Kamu tau Yocchan? Kaiser Semalam Menyukai Masakan Ibu. Katanya Juga Ia Bisa Doyan Jika Terus Memakan Masakan Jepang" Ujar Iyo Dengan Bangga. Wanita Awet Muda Itu Memangku dagunya dengan Satu Tangan. Memejamkan mata Yang Membuat Efek' Bunga Di sekelilingnya.

"Hm? Ayah Tidak pernah Tau itu. Siapa Dia?"
Ayah Isagi Menimpali.
Pria berumur Itu Penasaran Melihat Reaksi Istrinya. Tampak Seperti Seorang yang berbunga-bunga.

𝗕𝗮𝗱 𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲. ☙ 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗴𝗶 𝗘𝗿𝗮!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang