18) Permintaan

432 44 12
                                    

Lampu dunia Dunia Makin Naik Dan Terik. Jarum jam bergerak menuju Digit angka yang semakin Bertambah, Menandakan Kesibukan Orang-orang Yang Semakin Menumpuk Tiap Harinya.

Mengingat Bagaimana Mereka Berlalu-lalang Untuk Urusan Pribadi Sendiri. Dengan Berbagai Varian Aktivitas Berat Atau Bahkan Tambahan. Keringat Yang Membasahi Pelipis Bahkan Hanya Dianggap Hambatan Semata.
Manusia Adalah Mahluk yang Tidak bisa Diam Secara Fisik Maupun Pikiran. Akuilah,
Bahkan Saat Membaca ini Juga Adalah Sebuah Pergerakan.

Mengapa demikian kita Tidak jadi kura-kura, Bergerak Lambat Namun Masih Hidup, kan?

Karena jika Tanpa itu Semua, Gedung-gedung Pencakar langit belum Tentu Ada, Rumah-Rumah Belum Tentu Bertingkat Tinggi, Dan Teknologi Belum Tentu Berkembang.

Dan Tanpa itu, Kita bisa benar Terhambat dalam kehidupan.

Tapi Mengapa? Seorang Isagi Yoichi Tidak Nyaman dengan Pergerakan itu?

Oh ayolah, Ia bahkan Sudah menyerah dengan Dirinya ini.

Menyebalkan.

Isagi Tidak Membenci Maupun Menyukai Apa Pergerakan yang Terjadi Sekarang.
Ya..Sama Seperti Saat Bersama Si Gila ini.

Sudah Beberapa Saat Berlalu Setelah Perdebatan Sementara Itu. Entah Tidak ada air Tidak ada hujan Bocah ini Dengan Gampangnya Kembali Ke Orang Sebelumnya dan Seenak Jidat Lagi Menariknya Berkeliling Mall Tanpa Adanya Arah.

Yang Menyebalkan Adalah, Dia Bilang Ini Bukan Destinasi Utama Mereka Kan? Lalu kenapa masih Di Mall Sialan Ini?

"Lo bisa ga Berhenti Narik Gua Sana Sini?! Cape ANJI—Hmp!" Mulutnya Disumbat Dengan Eskrim.

Kaiser Terkekeh Gemas, "Ga Betah Banget. Kalo Memang Berisik Pake aja Pemberian Gua."
Oh, Jadi ini sengaja?

Isagi Memakan Eskrim Itu Dengan Rahang Yang dihentak Kasar Karena Dongkol. Tatapan Tajam Pemuda itu Tidak luput Dari Kaiser. Seakan-akan Mata itu Hanya Untuk Dirinya dan Hanya Untuk diberikan Pada Kaiser Seorang.

Cuma untuknya? Sosweet Dong.

Niatnya Hanya Ingin ke Lantai 2, Malah Sampai Ke Lantai 3. Di Tarik Dari Ujung Ke Ujung Lantai dan hampir beberapa Kali Bertabrakan Hanya Untuk Menemani Kaiser yang tergiur berbelanja Layaknya Emak-Emak Pasar Liat Diskon Besar-besaran.

Padahal Harga Produk Di mall Terkemuka Ini Jelas Melenceng Jauh Dari isi Dompet. setebal Buku Sejarah pun Hanya bisa untuk membeli Satu Barang di Salah Satu Stan Toko Terkenal.

..Benar-benar Menguras Energi Untuk Seorang Isagi—Ralat, Untuk Seorang Introvert Akut Seperti isagi.

Sepertinya Benar, Setelah ini Isagi Harus Mengurung Diri Seharian Di kamar Untuk Mengisi Kembali Energinya. Kalau bukan Karena Tempat Mengejar Pendidikan Alias Sekolah. Pemuda itu Pasti Memperlambat Waktu Seminggu untuk Menenangkan Batin.

Pupil Isagi Berputar-putar Tidak Peduli Lagi Dengan Sekeliling Maupun Langkah berpijak Entah Kemana. Si pemuda Hanya Merelakan Dirinya Pada Lelaki Sama Yang Masih Memegangnya Erat Tanpa Niat Dilepaskan, Pada akhirnya ia berpasrah Pada Kaiser.

"Ayo, Masuk." isagi Sepertinya Terlalu Lama Membutakan Mata Sampai Tidak Sadar Telah Berada di Tempat Awal Mereka Menginjakkan Kaki. Ya, Daerah Parkiran.

𝗕𝗮𝗱 𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲. ☙ 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗴𝗶 𝗘𝗿𝗮!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang