21) Pembuktian

363 36 14
                                    

(Flashback Sampingan)

Waktu itu, Bachira Seperti Merasa Dijauhkan. Atau Bisa Dibilang, Dipaksa Dijauhkan Oleh Orang Katiga—Secara Tidak Langsung Tapi Dirasa Memang Sudah Direncanakan. Memang Hubungan Keduanya Dekat, Tapi Tidak Sampai Harus Menghilangkan keberadaannya juga, kan?

Dia Yang Mula-mula Bersamanya.

Dia Yang Paling Lama Bersamanya.

Mengganggu Atau Tidak, Itu Urusan Perasaan orang Sekitarnya, Dia Tidak Ada Alasan Lain Untuk Menjauhkannya dengan Orang Terdekatnya Sendiri.

Pemuda Itu Memicingkan Matanya, Sebagai Tanda Akibat Kekesalan yang ditahan Pegangan Pintu Kelas Pun Korbannya.

"Kalau Mau dekat, Dekat Saja. Jangan Usir Gua, Bangsat." Perasaan Ceria Yang Selalu Ditunjukkan Sekarang Memperlihatkan Perasaan Sebaliknya. Senyuman Yang Seolah Tidak Bisa Diubah Terlihat Menurun. Aura yang Dipancarkan pun Terasa Gunda gulana. 

..Surai Bob itu Akhirnya Lebih Memilih Melangkahkan Kaki pergi dari Sana, Setelah sekian Lama Berdiri diam Hanya Untuk Meredam emosi Yang Terselip Didalam Lubuk Hati Terdalam.

Pengganggu

Pengganggu

Pengganggu

Pengganggu

Pengganggu

Pengganggu

Pengganggu

Pengganggu

Pengganggu

Pengganggu

Memangnya Kenapa Kalau Dia Pengganggu? Persetan!

Haluan Fana Yang Menyiksa Semakin Menghantuinya Seolah Akan Menggerogoti Setiap Kehidupannya. Terkadang Pikiran Yang Berlebihan Hanya Sekedar Sepintas Saja, Namun. Kali ini Nyaris Lengkara Untuk Di Hindari.

Apalagi, itu Tentang Pemikiran Yang Belum Tentu Akan Terjadi, Namun Mampu Membuat Dada Terpacu Setengah Mati. Yakni Masa Lalu. Masa-Masa Yang Paling Ia Takuti Akan Kembali Lagi Menerornya Dalam Diam. Tentang Sosok Lain Yang Membuat Eksistensinya Dijauhi, Mendengar Perkataan Mereka Yang Selalu Berusaha Menghindarinya karena Dirinya yang Disebut-Sebut Aneh ini.

Yang Tidak Lain Tidak Bukan, Adalah Kesendirian.

Takut? Tidak. he's Not.

Kalau Saja Tidak Mendengar Kata-kata Mereka.

Benar adanya, bahwa Mulut Manusia Bisa Setajam Pisau. Dan Se-berbahaya Racun.

Setiap Mengingatnya, Bachira Akan Selalu Murung. Meskipun Senyuman Yang Selalu Ditunjukkan, Meskipun Terlihat Ceria Atau Bahkan Konyol, Ia Rela Memasang Topeng Sekalipun. Kalau Itu Untuk Tidak Mengkhawatirkan Orang-Orang yang Disayanginya.

Ya, Ia Sudah Mahir Menyembunyikan Perasaan Pahit dengan Senyuman Manis.

Bahkan Untuk isagi Yoichi Sekalipun. Benar. Seseorang yang Paling Tau Bahwa Dirinya ini Baik-baik Saja. Tapi, Untuk apa Juga Ditunjukkan Sekarang? Dia Sendiri Bahkan Sudah Mulai Dijauhkan Darinya.

Itoshi Rin. Begitu Licik, Untuk Orang Yang Seperti Kulkas Hidup itu.

Kalau Dia Melakukan Apapun Untuk Bersama Isagi, Maka Ia Harus Menunjukkan Segalanya untuk Merebutnya.

Kan?

Yah, itu Awalnya.

Bachira Sendiri Hanya Tidak Terima Ia Dijauhkan Paksa Oleh Sahabatnya Sendiri, Bukan Berarti Tidak Terima Rin Mencintai Isagi.

𝗕𝗮𝗱 𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲. ☙ 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗴𝗶 𝗘𝗿𝗮!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang