Sore itu, isagi Sama sekali Tidak akan menyangka. Bahwa Trauma yang Ingin sekali dialaminya hanya Sekali, Malah Berujung Untuk Kembali Dialaminya.
'Kecurigaan' Lah yang Selalu Melekat Pada Dirinya. Awalnya Hanya dugaan, Namun nyatanya, Semua Yang dialaminya Berakhir Mengerikan.
Sialnya, itu semua Diakibatkan oleh Satu Obsesi Yang Sama, Dengan dua orang berbeda.
"Kenapa? Sampah Masalalu Kayak Lo Masih IKUT CAMPUR?! Mau jadi pahlawan Dari Mana Lo?!"
BUK!
Hantaman Dan Tinju Antar Tangan Membungkam Sekitar Mereka Dengan Tatapan Tak terduga. Kedua Sejoli Yang Sekarang ini Menjadi Tontonan Gratis sangat Intens Memberikan Serangan Bertubi-tubi Pada Fisik Satu Sama Lain.
Kirana Buana Yang Sudah Larut Menjadi Oranye, Bukan Sebagai Akhir Dari Latihan Ekskul Mereka. Justru, Ricuhnya Para Anggota Pada Perkelahian Didepan Mata Persis Malah Membuat Mereka Terpaku di Tempat.
Jangan harap, Mereka Bahkan Hanya Bisa memperlihatkan Tatapan Ngilu Ketimbang Melerai Mereka
Yang Berkelahi Tanpa Keadilan.Nyatanya, Pertarungan itu Telah Didominasi yang awalnya Seimbang. Salah Satu Telah Ditindih Tanpa diberikan Nafas, karena Sisanya Melayangkan Bogeman Mentah Tanpa adanya Rasa Manusiawi.
Didepan mata Isagi Yang Melebar, Ia Dengan jelas melihat dengan Mata kepala Sendiri, Bagaimana itoshi Rin Ditindih Dan diterjang dengan anggarannya. Meskipun Wajahnya Sudah Babak Belur dan Melelehkan Cairan Kental Merah Segar dari Dahi. Ralat, Kepalan Tangan Itu Tetap Bergerak Menyerang.
"...Kalo Gua Ga Bisa Milikin Dia, maka lo juga Ga bakal." Ejeknya Tanpa Ragu. Seolah pukulan yang melayang Padanya Hanya Gigitan Nyamuk Semata.
Surai Blonde Itu Menyeringai Seperti Orang Gila Mendengarnya, Merasa Hinaan itu Adalah Gonggongan Anjing. Namun Mampu Menaikkan Tekanan Darahnya
"Anjing Kampung Kayak Lo Ga Pantas MENGGONGGONG—"
Kepalan Tangan penuh Kebencian itu Terangkat,
"Yang menjadi Milik Gua, Selamanya Milik Gua."
BUK!
BUK!
BUK!
"ISAGI! Lo Harus Lerai Mereka! Mereka Berantem Karena Ngomongin Lo!"
Satu Pukulan Lagi Harus Isagi Lewatkan akibat pekikan Bachira Yang Menyadarkannya. Pemuda itu menoleh dengan Tatapan Tidak percaya, "Gara-gara..Gua?"
Ulangnya yang dibalas Anggukan Was-was.Rambut bob itu Meraih Pergelangan Tangan Isagi untuk Mengantarnya ke Tempat kejadian, "Cepetan! Bisa-bisa Mereka Ga Berhenti Sampe ada Salah Satu yang Tepar!"
Isagi Mengangguk dengan kaku dan Akhirnya Diseret Oleh Sahabatnya Itu. Namun, Ia Masih Ragu untuk Menemui Keduanya. Kesal, dan Takut Menyelimuti. Isagi Tidak bisa Melupakan Kejadian yang Membuat Ia Seperti ini. Yang pernah dilakukan Rin, dan yang pernah Dilakukan Michael Kaiser Juga:
Adalah Alasan Terbesar isagi Tidak ingin bertatapan Langsung dengan Mereka,
Setelah Semua yang terjadi.
○ ○ ○
"Apa yang Kalian Liat, HAH?! Tahan Mereka BANGS*T!"
Karasu Tabito Yang Sudah ingin pulang Harus Sekali lagi Ke Lapangan bola Tempat mereka latihan Karena Menyadari Begitu Ramai Siswa siswi yang Membawa Tas Mereka Untuk pulang Namun Malah Menyempatkan Diri untuk Menonton Intens pertarungan Rin dan Kaiser yang Menjadi Tokoh utama Perhatian berada.
Otoya yang Kebetulan Bersama Karasu Membiarkan Dia mencoba Melerai Kedua Sejoli itu dengan anggota Lainnya, sementara dirinya akan Menghalangi Para Orang luar dan mengusir mereka yang begitu Riuh mengganggu:
"Hus, hus, ini Tontonan Gue, minggir Kalian."
Usirnya dengan Tatapan Lempeng Tidak lupa gestur tangan Mengusir.Berbeda dengan mereka yang terpaksa berbalik pulang dengan kecewa, Bachira Tetap Melewati kerumunan itu Sembari Membawa Sang Biang Kerok perkelahian Terjadi. Otoya Membiarkan karena mereka adalah Anggota ekskul.
Isagi Menatap Miris Melihat Anggota Ekskulnya Yang susah Payah Melerai kedua insan itu. Keadaan mereka yang berantakan dengan pakaian Olahraga, Luka, lebam Dan Goresan Terlihat jelas. Paling jelas Tertera di wajah Mereka.
Darah Semakin merembes Dari Dahi Rin, bibirnya Yg Sobek Tidak memberhentikan Aksi Kaiser yang masih melayangkan Tinju. Meskipun Kepalan Tangannya kotor akibat Darah Rin Sendiri.
Isagi berjalan mendekat Tepat Setelah Bachira Melepas pergelangan Tangannya, "Kaiser, Cukup.."
Kaiser tidak Bereaksi. Menimbulkan Kerutan Frustasi Di dahi Yang memanggil, "Michael, Dengar Gua..—"
"MICHAEL!"
Saat Namanya disebutkan dengan nada Tinggi Seolah Dibentak, barulah Kaiser Terhenti Tepat Sebelum Pukulan Terakhir yang nyaris Menghilangkan Kesadaran Rin. Lima orang Lainnya pun Sampai Mundur Takut-Takut Kaiser Akan mengamuk Lagi Saat Ditahan.
Manik biru Laut itu Bergetar Tipis Sebelum kembali menyeringai, "hah, HAHAHAHAHA!"
"B*ngsat."
Kaiser Langsung berdiri dari duduknya, dengan wajah yang Babak belur itu Ia pergi dari sana Tanpa Perlawanan dan Tenang. Di belakangnya Sudah diikuti oleh Karasu Dkk.
Isagi melayangkan Tatapan Murung Pada Keadaan Rin yang pada akhirnya Menjadi Korban Masal amukan Kaiser. Namun bocah itu malah Sempat-sempatnya Menyisir Poninya Kebelakang dengan Mata Terpenjam dan helaan nafas Kasar.
"..Sopankah Tebar Pesona begitu?" Sindir Bachira Menatap Konyol dibelakang Sana. 'Oh iya, kan ad ayangnya.'
Isagi Tidak menggubris Itu, Ia memutuskan untuk Memberanikan diri Menghampiri Rin Yang terduduk di pinggir Lapangan Tempat kejadian.
"Rin, Ayo ke Uks. Kita Berdua."
Bachira yang mendengarnya Menunjuk Dirinya sendiri Dengan Alis mengkerut Tidak Terima, "loh, Chira ga Diajak Nih??"
Isagi Menggeleng, "Makasih Chi, Tapi Kali ini Biar Rin Dan Isa Yang bicara Berdua. Gapapa kok, Rin Udah Ga Bisa Ngapa-Ngapain Lagi."
Rin yang mendengar itu juga Merasa Tidak Enak. Karena biasanya, Tiap kali mereka berdua Bertemu setelah Kejadian itu, Selalu bertiga dengan Bachira.
"Kenapa? Biarin dia ikut."
"Jangan Ngeyel, kalo kita berdua ya Berdua."
Isagi menjulurkan Tangannya."Ada yang Pengen gua Bicarain." lanjutnya.
Sebenarnya
Bermula dari Mana ini?
○ ○ ○
Tbc, 856 kata.
Beberapa episode kedepan bakal Full Flasback Yang akan mengungkap Beberapa 'Hal'.
Mungkin ada yang penasaran, "isagi udah jebol ga sama Rin?"
Jawabanya juga ada di Flashback Nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗕𝗮𝗱 𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲. ☙ 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗴𝗶 𝗘𝗿𝗮!
RomanceBlueLock, Local AU. 𝗸𝗶𝘀𝗮𝗵 𝗥𝘂𝗺𝗶𝘁, 𝗞𝗼𝗺𝗽𝗹𝗲𝗸𝘀, 𝗗𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗻𝗴𝗵𝗮𝘆𝘂𝘁𝗸𝗮𝗻 𝗨𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮. Si manis dan si pemain. Dua kata berlawanan Untuk mendeskripsikan mereka berdua. isagi dan Kaiser, Kedua sejoli Sesama jenis i...