19) kekhawatiran

393 47 13
                                    

"Hah..?"

"Gua Tanya, Siapa Dia?"

Angin Sepoi Pada Pertengahan Hari siang Dan sore itu setidaknya Menghempaskan beberapa Keringat Panas Dalam Akibat Situasi Tegang Sekarang. Wajah Isagi Sudah Seperti Kucing memelas Yang Dipojoki Serigala Murka Karena Dibangunkan.
Aneh, Kalau isagi yang dulu, ia pasti sudah beragumen sekarang. Tapi ini? Isagi Seakan Ditekan Untuk Bungkam..

Eskrim yang Sudah mulai meleleh Dan Mengotori Tangannya bahkan Tidak Digubris Oleh Si surai Blonde. Menunjukkan seberapa Seriusnya Akan hal ini yang sebenarnya...Sepele.

Isagi hanya ditemui seseorang, dan jelas Itu bukan Urusan Kaiser, ya Kan?

"Bacot, Memangnya itu Urusan lo?"

Itu yang dipikiranya, namun yang keluar dari mulut Malah:

"Sensi amat, Cemburu lo? Orang cuma duduk doang ngobrol Santai."

Mimik isagi berubah konyol, 'ceplas-ceplos amat Ni mulut.' pikirnya, menyenderkan punggung ke Sandaran kursi. Kembali Menatap Kaiser yang sepertinya Terdiam setelah mendengar keterangan berkeras hati miliknya.

Mendengar Isagi Memperjelas Maksudnya Dengan Kata 'Cemburu' Semakin Menyebabkan Perasaan Itu Mengernyuak Keluar dengan Cepat. Ekspresi Kaiser Dikekuk Seperti Menahan Umpatan

Kenapa?

Maniknya Mengernyit, Frustasi.

Kaiser Selama ini Tidak Tergesa-gesa. Perasaan ingin Menjadikan isagi Hanya untuk disisinya Selalu, dan Selamanya. ia Tahan Hingga Detik ini. Seorang Michael Kaiser Selalu Memikirkan Untuk menggenggam Isagi Erat dalam Tangannya Setiap kali Pemuda itu Masih Tidak Sadar Dengan apa yang diperbuatnya

Namun Tidak, Kaiser Masih Waras. Ia sadar betul pemikiran Busuknya Bukanlah Cara Yang Terbaik. Ia masih Memikirkan Jernih Perasaan Isagi Setiap Saat. Kalau Tidak,

Untuk apa semua ini?

Ekspresi Dan Perkataan Seolah 'Menjaga Jarak', yang membuat pemikiran itu masih ada dan Malah Menjadikan Perasaan Itu Semakin Lebih dari Yang diinginkannya Sendiri. Dan Ya, Dia Tidak Akan Membuat dirinya Melewati batas Seperti itu.

..Tapi Kenapa? Kenapa Isagi Belum Menyadari Setidaknya secuil Saja?

Apa yang Masih Kurang?

Kaiser Terlalu Larut Dalam pikirannya Hingga Membiarkan Isagi Terdiam Canggung Melihat lelaki Jangkung itu yang Sepertinya Mulai Murung Akibat Jawabannya Yang Terkesan Sinis Dan Sarkas. Memang Biasanya Ia akan Menjawab Seperti itu. namun, Sepertinya kali ini Jawabannya bukanlah yang diharapkan Kaiser..

Isagi Sendiri Tidak nyaman dengan Keterdiaman itu, Segeralah, Ia Berdiri Melangkahkan kaki untuk Berdiri didepan Surai Blonde itu, "Ser..?" panggilannya.

"Ini..Eskrimnya Gua Habisin Aja, ya? Udah meleleh" isagi Menawari Dengan Canggung, Namun Nihil, Semua Perkataannya Tidak Digubris.

Pemuda itu Dengan cepat-cepat Merebut Dua buah Eskrim Di Tangannya Dan Langsung Dihap, Sesakin Melelehnya Makanan Padat Tersebut Tidak butuh Waktu Semenit Isagi menghabiskannya.

Begitu Isagi mendengar Decakkan, saat itulah Tubuhnya Serasa Langsung Terseret kebelakang. Terlalu Tiba-tiba Hingga Isagi sempat Tersedak Eskrim Saat pergelangan Tangannya Diseret Kaiser Tanpa Persetujuan. Pemuda itu mengerutkan alis heran. setelah Marah mau Apa lagi Anak ini?

Jujur, Isagi Sendiri Tidak bisa apa-apa saat Diseret, Ia sendiri Sudah Tersudut Dengan Rajuknya Kaiser Padanya, Takut-Takut Kaiser akan melakukan Sesuatu yang Merepotkan Saat Dia Memberontak.

𝗕𝗮𝗱 𝗥𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲. ☙ 𝗞𝗮𝗶𝘀𝗮𝗴𝗶 𝗘𝗿𝗮!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang