Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon kepada readers untuk memetik hikmahnya, dan jangan ditiru buruknya. Sebelum membaca follow dulu, yuk. Jangan lupa vote dan komen.
"Mami kenapa belum marah? Oh, iya Mami nggak perlu cicil mobil baru gara-gara Alexa, Alexa terima semua konsekuensinya, Mi." Jelas Alexa yang seolah bersikap apatis.
"Satu hal yang harus Mami tahu. Alexa nggak suka sikap Mami. Nggak ada pertahanan sama sekali," jelas Alexa lagi sembari menarik napas kasar melihat ke arah kaca tengah spion. Pasang mata itu terlihat tengah memperhatikannya bicara, tapi masih belum memberikan jawaban.
Jarum pendek menghimpit tepat angka delapan, tampaknya Alexa masih menunggu jawaban yang mengalir dari mulut Maminya."Karena Mami di pihak kamu, semuanya boleh hilang. Asal jangan impian kamu," jawab Adeline berhasil membuat tangan Alexa terhenti beberapa saat ketika membuat gerakan untuk membuka pintu mobil.
Matanya mulai bergerilya kembali melihat manik mata itu di tengah kaca spion yang masih konsisten menatapnya. "Alexa bisa aja percaya ucapan Mami hari ini, kalau seandainya kejadian tadi malam enggak terjadi," gumam Alexa seraya membuka pintu mobil dan menghentikan matanya untuk terus membidik manik mata berkaca-kaca itu.
Pukul delapan lebih satu terlihat jelas di layar locksreen berponi gadis yang memakai seragam dengan rok kotak selutut dan stoking hitam menutupi seluruh permukaan kakinya, rambut hitamnya tampak diurai dan tangannya menggandeng tas gendong berwarna hitam kesayangannya.
Gadis itu terlihat turun dari mobil bernuansa oranye. Punggungnya mulai menegak begitu melihat gerbang sekolah itu telah dikerumuni osis yang sibuk menuliskan nama murid yang terlambat masuk sekolah.
Bukannya Alexa cepat-cepat pergi memohon ke osis yang sedang berjaga di depan gerbang untuk masuk ke dalam sekolah, tapi ia lebih memilih untuk menunjukkan gestur santai dan berniat untuk lewat belakang.
"Beneran, gue nggak sengaja, gue buru-buru!" seru Rania pelan setelah menabrak gadis dengan rambut terurai itu tidak sengaja, tak lama ia memperhatikan name tag gadis itu terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite the Stars
Mystery / Thriller❝Kalau lo nggak tertarik, kenapa lo ke sini di saat langit hampir gelap? Mau liat konstelasi bintang yang gue janjiin?❞ ❝Enggak. Mau taruhan?❞ ❝Gue mau kita taruhan, lo bakal lihat gue bahagia di bawah langit, di tengah konstelasi bintang, tapi buka...