˚⊱RTS: [9] From The Past⊰˚

3.6K 635 100
                                    

Cerita ini hanya fiktif belaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon kepada readers untuk memetik hikmahnya, dan jangan ditiru buruknya. Sebelum membaca follow dulu, yuk. Jangan lupa vote dan komen.

Ada masanya kita merasakan rindu, ada masanya kita ingin mengulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada masanya kita merasakan rindu, ada masanya kita ingin mengulang.

Dan sekarang masanya aku memandang bentangan langit dengan waktu yang cukup lama, mengulas cuplikan cerita bahagia yang pernah tercipta.

Aku rindu cerita sebelumnya, tapi aku tidak bisa mengungkapkannya.

Batas kita sampai di sini, tapi aku luangkan waktu untuk menuangkan semuanya pada aksara rindu.

˚✧⋆⭒˚

Posisi gadis itu saat ini sedang menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangannya pada sebuah permukaan meja belajar. Hampir setengah jam Alexa tidak berpindah posisi. Ia hanya menggerakan kelopak matanya tanpa suara.

Setelah bosan dengan posisi itu, Alexa mulai bangkit berdiri dan menatap beberapa bingkai foto yang terpajang di atas rak meja belajarnya. Sikapnya yang semula apatis pada sekitarnya mulai memendarkan pandangannya. "Harusnya gue nggak simpen semua foto ini di sini," ucap Alexa lantas bersuara dengan manik mata yang menjatuhkan pusat atensinya pada bingkai foto dengan Papinya.

Sekarang, gadis itu mulai mengingat-ingat memori yang tersimpan lewat foto dengan bingkai gaya vintage itu. Tak lama jemari Alexa bergerak membalikkan permukaan bingkai foto itu. Netranya menangkap jelas aksara di permukaan sticky note itu bercerita singkat tentang keinginannya.

Suatu saat nanti Alexa janji bakal buat Papi bahagia! Moga terealisasi, deh. Haha...

Setiap hari kita ketemu aja udah buat Papi bahagia, Alexa. Bagi Papi, kamu segalanya.

Alexa membaca dua paragraf singkat di sticky note itu. Mereka saling bersahutan di dialog itu. Gadis itu kembali tersenyum dengan tatapan mengingat-ingat kembali.

Rewrite the StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang