chapter 22

4 0 0
                                    

Salting

🦋
🦋

Dua Minggu berlalu setelah Puspita meninggal, dua Minggu juga harmonnica tidak bekerja dan cuti kuliah. Dua Minggu juga gadis itu setiap hari mendatangi makam ibunya.

Dua Minggu sudah berlalu dan sekarang harmonnica harus bisa mengikhlaskan kepergian Puspita. Sore ini harmonnica berencana akan pergi ke rumah Reyhan, Nadhira mengabarinya bahwa Reyhan sedang sakit saat ini.

Mengenai Nadhira. Dia masih stay di Jakarta tadinya gadis itu akan kembali ke Singapura satu Minggu lalu namun tiba-tiba Laras drop dan mau tidak mau Nadhira harus menunda penerbangan.

Sebelum ke rumah Reyhan harmonnica menyempatkan pergi terlebih dulu ke makam Puspita setelah sampai di pemakaman harmonnica berjongkok di samping makam Puspita. Dia meletakkan setangkai mawar merah di atas makam dengan tanah yang masih berwarna merah terdapat juga beberapa mawar yang mulai layu.

"Bu? Maafin harmonnica ya, mungkin setelah ini aku gak bisa setiap hari Dateng kesini" harmonnica mengusap air mata yang keluar dari pelupuk matanya tanpa seijinnya.

"Mon mau coba buat ikhlas, Mon gak mau terus ngerepotin mereka, Reyhan sakit bu kayaknya kecapean deh karna ngurusin aku"

Harmonnica terkekeh dengan ucapannya sendiri, dia juga merasa bersalah karna selama ini dia sudah merepotkan Reyhan. Setiap hari Reyhan akan datang kerumahnya untuk membawakan makanan, dalam sehari bisa tiga kali Reyhan datang. Meskipun harmonnica sudah melarangnya karna pasti Reyhan juga sangat sibuk dengan pekerjaannya namun Reyhan tetaplah reyhan. kadang juga dia menemani harmonnica ke makam Puspita, bukan hanya Reyhan bahkan salsa juga hampir setiap hari menginap di rumah harmonnica.

"Harmonnica pergi dulu ya Bu, mau ngasih surprise sama Reyhan" harmonnica tersenyum pada makam Puspita setelahnya dia beranjak dari tempat itu dan sekarang tujuannya adalah rumah Reyhan, harmonnica menaiki taxi online yang ia pesan tadi.

Sesampainya di rumah Reyhan. Harmonnica langsung memasuki gerbang  rumah Reyhan. Dia mengetuk pintu saat sudah sampai di depan pintu utama rumah Reyhan harmonnica memencet bel rumah itu.

Tak berselang lama pintu terbuka "sebentar. Eh non Harmonnica?" Ucap bi Ijah. Dia adalah ART di rumah Reyhan.

Dan tentu saja bi Ijah sudah kenal dengan harmonnica bahkan mereka sangat akrab.

"Masuk non masuk, udah lama gak main kesini" bi Ijah mempersilahkan harmonnica untuk masuk dan dengan senang hati harmonnica masuk kedalam rumah yang terlihat sepi. Pikir harmonnica

"Sepi banget bi, Reyhan ada?" Tanya harmonnica

"Den Reyhan ada di kamarnya lagi gak enak badan kalo nyonya sama tuan lagi ke luar lagi ada urusan" jawab bi Ijah jujur.

"Yaudah kalo gitu harmonnica langsung ke Reyhan aja ya bi"

"Loh gak mau minum dulu?" Ucap bi Ijah menahan harmonnica.

"Gak usah bi nanti aja" harmonnica segera menaiki anak tangga menuju lantai dua dengan sedikit berlari kecil. Kamar Reyhan memang berada di lantai dua.

"Eh non di atas juga ada__" ucapan bi Ijah berhenti kala harmonnica tidak terlihat lagi.

🦋

Harmonnica menghentikan langkahnya di ambang pintu kamar Reyhan yang memang terbuka, berpikir sejenak setelahnya harmonnica berdehem membuat tawa kedua manusia di sana berhenti dan mengalihkan atensinya pada harmonnica.

"Mon?"

"Hai nad" harmonnica berjalan kearah Reyhan dan Nadhira tepatnya kearah tempat tidur Reyhan.

Rasa bersalah kembali hadir saat harmonnica melihat wajah pucat Reyhan. Harmonnica berdiri di samping Reyhan yang terbaring di kasurnya.

Nadhira yang tidak enak bangkit dari duduknya dan menaruh mangkok berisi bubur ke atas nakas di samping tempat tidur Reyhan "udah ada harmonnica, kalo gitu gue balik aja" ucap Nadhira

"Loh nad, emang kenapa kalo ada gue? Gak papa Lo di sini aja" ini suara harmonnica

"Gak usah Mon, kebetulan gue ada janji sama orang" tolak Nadhira

"Ada janji sama siapa?" Ini suara Reyhan

"Kepo. Udah ah gue telat bay Mon, Rey" Nadhira berlari keluar dari kamar Reyhan. Sekarang hanya ada harmonnica dan Reyhan.

"Mau berdiri aja?" Suara Reyhan membuyarkan lamunan harmonnica "sini" Reyhan sedikit menggeser tubuhnya untuk memberikan harmonnica tempat.

Harmonnica duduk di samping kasur posisinya menghadap ke Reyhan yang menyender pada kepala ranjang.

"Bawa apa tuh?" Reyhan menunjuk paper bag sedang yang ada di tangan harmonnica dengan dagunya.

"Tadinya gue beliin bubur buat Lo, tapi kayaknya Lo udah makan tadi, gak papa biar buburnya gue kasih ke BI Ijah aja" harmonnica hendak beranjak dari duduknya namun tangannya di tahan Reyhan.

"Lo kan belinya buat gue, masa di kasih ke BI Ijah?" Ucapnya.

"Iya tapi kan Lo Udah makan tadi, masa mau makan lagi? Kan gak mungkin"

"Mungkin dong, orang sakit kan harus banyak makan biar cepat sembuh" kekeh Reyhan

"Ya tap__" harmonnica menghentikan ucapannya kala Reyhan mencium pipi kanannya "Reyhan!"

"Apa? Pipi kiri mau juga?" Harmonnica memukul tangan Reyhan membuat sang empu meringis "sakit Mon, aduh tambah sakit deh" ucapnya.

"Lebay, lagian mesum" ucap harmonnica kesal

"Siapa yang mesum, lagian kenapa si keras kepala? Hah? Udah buruan buka_" Reyhan kembali mendapatkan pukulan dari harmonnica dan ini lebih keras "sakit Mon, kenapa si?"

"Kenapa-kenapa? Otak Lo tuh kenapa? Kok jadi mesum gitu si Lo? Takut gue" harmonnica sedikit mundur dari duduknya. Reyhan menaikan kedua alisnya "mesum apanya?" Tanyanya

"Ya itu tadi apa? Buka buka?"
Reyhan berpikir sesaat setelahnya dia tertawa lepas

"Kok ketawa? Gila ni orang" harmonnica menggelengkan kepalanya. Reyhan mengatur napasnya yang memburu akibat tertawa tadi.

"Maksud gue buka Buburnya,  gimana sih? Jadi siapa yang kotor otaknya?"

"Lagian kalo ngomong yang jelas, salah Lo lah. Nih buburnya buka sendiri" harmonnica memberikan paper bag itu ke tangan Reyhan setelahnya dia beranjak dari duduknya dan pindah duduk di sofa yang ada di kamar Reyhan.

"Gak mau nyuapin?"

"Gak. Udah gede kan? Bisa makan sendiri dong?" Ucap harmonnica jutek, sungguh dia sangat malu.

"Sensi amat Bu? Malu ya? Gak papa santai aja"

"Apaan si?"

Reyhan kembali menyemburkan tawanya kala melihat wajah harmonnica yang berubah jadi merah.

🦋

To be continue..

Tanggapan atau saran untuk chapter pertama??

Jangan lupa vote ya!
Berarti banget loh buat author! hhee

Follow my Instagram
@karkes29_

Follow my Twitter
@karkes.cc

Follow my wattpad
@ciluss_

HARMONNICA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang