chapter 23

2 0 0
                                    

Gelang?

🦋

Bruk!!

Harmonnica berlari kecil saat melihat kotak yang di bawa bi Ijah terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

Sepulang dari cafe harmonnica langsung menuju rumah Reyhan, karna Reyhan sudah membaik rencananya harmonnica ingin mengajak Reyhan untuk makan bakso yang jualan di pinggir jalan.

"Sini bi aku bantuin" harmonnica mengangkat kotak berisi barang barang yang sepertinya tidak di pakai lagi

"Makasih non" ucap bi Ijah

"Bibi sakit? Mukanya pucat" tanya harmonnica saat menyadari wajah bi Ijah yang pucat.

"Sedikit pusing si non, tapi gak papa. Sini kotaknya bibi aja yang bawa, mau di taro di gudang" jelas bi Ijah

"Yaudah bibi istirahat aja, ini biar harmonnica yang taro, di gudang kan?" Balas harmonnica

"Jangan non, non kan kesini pasti mau ketemu sama den Reyhan kan? Udah sini" bi Ijah hendak meraih kotak yang ada di tangan harmonnica, namun dengan segera harmonnica menjauhkan kotak itu dari tangan bi Ijah.

"Gak papa bi, udah bibi istirahat aja, abis naro ini aku langsung ketemu Reyhan kok" ucap harmonnica.

"Yaudah kalo gitu makasih ya non, bibi ke kamar dulu"

Harmonnica tersenyum "jangan lupa minum obat ya bi"

Bi Ijah mengangguk dan tersenyum setelahnya bi Ijah melesat pergi menuju kamarnya, begitu juga harmonnica yang pergi menuju gudang. Tidak perlu bertanya di mana letak gudang di rumah Reyhan karna harmonnica sudah mengetahuinya.

Saat sudah sampai di dalam gudang harmonnica langsung meletakkan kotak yang dia bawa ke atas lemari susun yang ada di sana. Saat sudah selesai dengan tugasnya dia hendak keluar dari gudang itu namun bahunya tidak sengaja menyenggol sebuah buku yang tersusun dan tanpa sengaja salah satu buku itu terjatuh ke lantai.

Harmonnica membungkuk untuk mengambil buku itu setelah mendapatkan nya segera ia taruh di tempat semula. Di rasa sudah selesai dengan tugasnya, harmonnica segera keluar dari dalam gudang namun lagi lagi langkahnya terhenti, bukan karna benda jatuh tapi karna ada yang menelponnya.

Harmonnica merogoh tas mini miliknya untuk mengambil benda kotak tersebut. Ternyata salsa yang menelepon tanpa ba-bi-bu harmonnica segera menerima panggilan itu.

"Kenapa sa?" Ucap harmonnica saat benda pipih itu ada di sisi telinganya.

<<Mon tolongin gue, gue takut

Suara salsa bergetar bahkan dia seperti menangis, tentu saja ini membuat harmonnica panik "Lo kenapa sa? Lo sekarang di mana?" Tanya harmonnica dengan wajah panik.

<<Tolongin gue Mon, gue ada di gedung kosong dekat cafe Reyhan, cepetan Mon tolongin gue

"Lo kenapa sebenarnya? Sa halo! Sa? Salsa?!"

Harmonnica semakin panik saat telponnya tiba-tiba putus apalagi tadi dia mendengar salsa teriak dan harmonnica juga sempat mendengar suara perempuan dan suaranya seperti tidak asing baginya.

Harmonnica mengingat kembali ucapan salsa barusan dia bilang dia ada di gedung kosong dekat cafe, tempatnya tidak jauh dari rumah Reyhan.

Dengan segera harmonnica langsung berlari keluar gudang dan tujuannya sekarang adalah gedung kosong dekat cafe, dia sangat takut jika terjadi sesuatu pada salsa.

Setelah keluar dari rumah Reyhan harmonnica kebingungan karna dia tidak tau dengan kendaraan apa dia pergi jika memesan taksi atau ojek online pasti akan sangat lama, tak berselang lama harmonnica melihat sepeda ontel yang terparkir di halaman rumah Reyhan, bisa dia tebak sepeda itu pasti milik pa Ujang tukang kebun di rumah Reyhan.

HARMONNICA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang