chapter 3

17 1 0
                                    

🦋 lamaran


"Ekhem" 

"Gak kaget kali"

Ucap harmonnica tanpa mengubah posisinya. Siang ini harmonnica sedang melihat para pengunjung cafe menikmati kue buatan Puspita.

Sekarang posisi Reyhan dan harmonnica ada di tempat kasir cafe.

"Siapa yang ngagetin? Kepedean aja Lo."

Ucap Reyhan berdiri di samping harmonnica .

"Iya deh, gue yang kepedean"

"Oh iya Rey makasih banget ya, Lo baik banget sama keluarga gue. Lo hadir disaat gue bener bener hancur. Gue bener bener utang Budi banget sama lo, makasih ya Rey Lo laki laki baik kedua setelah ayah gue."

Ucap harmonnica pada laki-laki yang sekarang menatap nya haru.

"Your welcome" Reyhan mengacak pucuk rambut harmonnica "udah ah jangan sedih saat lagi di momen bahagia"

"Makasih ya"

"Boleh peluk gak si Mon?"

"Gak boleh"

"Boleh deh" Kekeh Rey

"Enggak. tempat umum gak enak di liat orang"

"Ya udah gak usah, nanti aja ya"

"Paan si, gak jelas banget"

Ucap harmonnica kembali pada posisi semula.

"Oh Iyah Mon gue lupa lagi, jadi kemarin tuh mama Ama papa nanyain Lo, katanya udah lama gak main ke rumah"

"Oh ya udah kalo gitu, sore ke rumah Lo aja gimana?" Jawab Mon mengubah kembali posisinya menghadap Rey

"Gak kuliah?"

"Enggak. Dosen nya absen, jadi sore ini gue free"

"Ok, gak sabar ya mau ketemu calon mertua"

Ucap Rey sedikit menggoda harmonnica 

"Calon mertua? kapan Lo lamar gue?" Tak mau kalah dengan Reyhan Mon juga sedikit menyinggung Rey.

"Ohh, jadi ceritanya pacar aku mau di lamar? Okey okey. Kalo gitu, harmonnica binti Surya mau kah engkau menjadi istriku?"

Tak tanggung tanggung Reyhan sampai berlutut sembari memegang tangan Harmonnica. Karenanya Mon di buat terkekeh semua mata sekarang tertuju pada mereka.

"Gak secepat ini juga kali Rey" kekeh Harmonnica sembari menarik tangan Reyhan agar berdiri, tapi Reyhan sepertinya masih asik dengan leluconnya

"Katanya mau di lamar? Anggap ini lamaran secara resmi Mon, dan gue mau denger jawaban Lo. Yes or no?"

"Ya nanti lah jawab nya, pas Lo beneran ngelamar gue. Sekarang berdiri dulu yah, malu di liatin orang tuh" Jawab harmonnica masih berusaha untuk membuat Reyhan berdiri.

"Gak mau. Mau denger dulu jawaban nya, please Mon"

Karna Rey bersikeras akhirnya harmonnica menyerah dan memberikan jawaban

"Okay, kalo gitu gue jawab. Dan jawaban gue adalah iya apa enggak yah?"

"Serius mon"

"Mau."

"Serius?" Ucap Rey antusias,

Harmonnica mengangguk sebagai jawaban.
Setelah nya Reyhan kembali berdiri ke posisinya. Dan tanpa di minta semua orang di sana bertepuk tangan sebagai ucapan selamat pada dua manusia yang telah melangsungkan lamaran mendadak itu.

Meskipun begitu, ini salah satu momen yang  selalu Mon ingat sampai kapan pun.

Sore harinya seperti yang tadi sudah mereka rencanakan. Sebelum pulang harmonnica sempatkan untuk bertemu dengan kedua orang tua Reyhan yang memang sangat ingin bertemu dengannya.

Harmonnica dan keluarga Reyhan memang sudah dekat apalagi keluarga Reyhan yang juga sangat baik dan menerima dia apa adanya tanpa membedakan status sosial antar kedua keluarga.

Begitu juga dengan Puspita yang menerima Reyhan. Karna pada dasarnya memang Rey anak yang baik dan dari keluarga yang baik juga.

Lagi pula jika ini menyangkut kebahagiaan nya harmonnica Puspita akan selalu mendukung apapun untuk kebahagiaan putrinya apalagi harmonnica putri satu satunya. Apapun jika baik untuk Mon Puspita akan selalu mendukung nya.


🦋
🦋
To be continue..

Tanggapan atau saran untuk chapter ketiga??

Jangan lupa vote ya!
Berarti banget loh buat author! hhee

Follow my Instagram
@karkes29_

Follow my Twitter
@karkes.cc

Follow my wattpad
@ciluss_

HARMONNICA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang