chapter 11

17 1 0
                                    

Menyesal

🦋
🦋

Harmonnica menyunggingkan senyuman sembari memejamkan matanya, salsa yang melihatnya bergidik ngeri. _'kenapa ni orang kayak orang gila senyum senyum sendiri'_ pikir salsa.

"Udah ceritanya?" Tanya Salsa di balas anggukkan oleh harmonnica "kok udah si? Lo belum cerita kalian jadian nya gimana terus kenapa Lo bisa kerja di cafe ini dan hanya sebagai pelayan bukan manager secara kan yang punya cafe cowok Lo, truss__" cerocos salsa menggantungkan bicaranya dan menatap harmonnica.

"Terus apa lagi?" Balas harmonnica menarik turun kan kedua alisnya.

"Terus.. ini bukan gue bermaksud apa apa ya" ucap salsa harmonnica menaikan kedua alisnya seolah menjawab ' _iya_ "gimana reaksi keluarga bos Reyhan saat tau masalah keluarga Lo, gue gak ada maksud apa apa loh, Lo juga tau sendiri kan gue percaya sama Lo" lanjut salsa. Harmonnica tersenyum kearah salsa.

"Iya gue tau" jawabnya.

"Jadi?" Salsa menunggu jawaban dari setiap pertanyaannya.

Menarik napas dalam-dalam harmonnica kembali menceritakan kisahnya dengan Reyhan hanya menjawab pertanyaan dari salsa.

Author aja ya guys yang cerita.

Seiring berjalanya waktu harmonnica dan Reyhan sering bertemu, Reyhan selalu mengantar jemput harmonnica ke sekolah, awalnya mereka hanya berteman biasa namun Reyhan memutuskan untuk menjadikan harmonnica lebih dari sekedar teman ya tepat saat harmonnica wisuda kelulusan Reyhan menyatakan perasaan nya yang memang sudah lama mencintai harmonnica begitupun dengan harmonnica yang juga mempunyai perasaan yang sama seperti Reyhan dan harmonnica tidak ragu untuk membalas perasaan Reyhan.

Tidak bisa dia pungkiri Reyhan mampu membuat dunia harmonnica berubah setiap hari tidak ada alasan harmonnica untuk bersedih dan meratapi nasib keluarganya perlahan harmonnica mengikhlaskan semuanya

Namun bukan berarti luka di hatinya bisa hilang.

Mengenai keluarga Reyhan harmonnica lega karna mereka sama sekali tidak mempermasalahkan tentang masalah ayahnya dan harmonnica juga mendapat kebenaran bahwa Laras mamanya Reyhan adalah teman SMP ayahnya yang lumayan dekat jadi tentu saja Laras membantah tentang pemberitaan media mengenai Surya ayah harmonnica. 

Dan mengenai kenapa harmonnica bekerja di cafe Reyhan hanya sebagai pelayan biasa, itu memang harmonnica yang mau sebenarnya Reyhan sudah menawarkan posisi lebih dari itu namun karna harmonnica saat itu baru lulus SMA dan hanya ingin fokus kuliah jadi dia hanya kerja part time untuk membantu sedikit keuangan keluarga nya dan Reyhan hanya bisa pasrah dengan itu.

                         ~🦋

Salsa membulatkan bibirnya membentuk huruf O "gue juga pengen deh cowok model an bos Reyhan, sisain satu yang kayak bos Reyhan ya tuhan" ucapnya mendongak di kalimat terakhir.

"Gak ada lagi yang kayak bos Reyhan kali, dia cuma ada satu di dunia dan itu punya gue" balas harmonnica memudarkan senyuman dari wajah salsa.

"sombong!" Balas salsa memajukan bibir bawahnya "tuhan gak papa kalo gak ada lagi, tapi setidaknya mirip gak papa kok" lanjutnya dengan kembali mendongakkan kepalanya.

Harmonnica terkekeh setelahnya tertawa di ikuti salsa yang juga ikut tertawa. Salsa tidak sadar dia menertawai dirinya sendiri

"O ya, btw Ica sahabat Lo gimana kabarnya sekarang, dia pasti seneng karna sahabatnya udah bahagia" kata salsa saat tawanya mereda.

Harmonnica seketika mengubah wajah ceria menjadi sedih seperti sedang menyesali sesuatu "Iyah, Ica pasti bahagia. Gue jadi kangen sama tawanya" ucapnya tanpa sadar satu bulir air matanya berhasil lolos.

"Mon?" Salsa menggenggam tangan harmonnica di atas meja.

Flashback on

Ica tersenyum saat dia melihat harmonnica yang tertawa bahagia dengan laki laki yang membela sahabatnya itu di kantin tadi, "sekarang gue bisa pergi dengan tenang Mon, gue yakin dia orang yang di kirim tuhan buat bikin Lo bahagia"

Air mata yang sedari tadi Ica tahan akhirnya berhasil lolos dan menciptakan sungai kecil di pipinya.

"Maaf" setelahnya Ica merasakan pusing yang sangat di kepalanya ia mengangkat tangan kanannya untuk menekan bagian yang sakit dan tangan kirinya memegang pilar di sampingnya untuk menahan agar dirinya tidak jatuh, namun sakitnya semakin menjadi Ica sudah tidak kuat lagi untuk berdiri dan pandangannya juga sudah buram detik berikutnya Ica luruh ke lantai dan semua pandangannya benar benar hitam dia tidak bisa melihat apapun lagi.

🦋

Harmonnica pontang panting berlarian di koridor rumah sakit setelah mengobrol cukup lama dengan Reyhan harmonnica tersadar dengan sahabatnya Ica, dia menelpon Ica namun nomornya tidak aktif.

Harmonnica langsung pergi menuju rumah sakit saat dia di beritahu Ica pingsan dan di bawa ke rumah sakit oleh pihak sekolah.

Harmonnica menghentikan larinya saat melihat Rina dan Bram orang tua Ica duduk di kursi panjang yang di seberangnya adalah ruang ICU harmonnica semakin khawatir saat Rina menangis di pelukan Bram.

Apa sebenarnya yang terjadi dengan Ica, kenapa rina se sedih itu? Apa yang tidak di ketahui harmonnica soal Ica?

Harmonnica melangkah agar lebih dekat dengan Rina dan Bram "Tante?" Lirihnya nyaris tidak bersuara, namun masih bisa di dengar oleh Rina dan Bram.

Rina bangkit dari duduknya"Mon" ucapnya dan langsung memeluk tubuh harmonnica sembari menangis.

Harmonnica tentu semakin bingung dia menatap Bram namun Bram menundukkan kepalanya.

Harmonnica tetap berpikir positif "Ica kenapa Tan?" Tidak ada jawaban apapun.

Rina mengeratkan pelukannya tanpa ragu harmonnica membalas pelukan Rina, kini air matanya juga luruh.

Harmonnica dan kedua orang tua Ica memang dekat, karna Ica dan harmonnica sudah bersahabat sejak mereka masih di bangku SMP.

To be continue..

Tanggapan atau saran untuk chapter ke sebelas??

Jangan lupa vote ya!
Berarti banget loh buat author! hhee

Follow my Instagram
@karkes29_

Follow my Twitter
@karkes.cc

Follow my wattpad
@ciluss_

HARMONNICA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang