chapter 21

2 0 0
                                    

kehilangan lagi

🦋

Harmonnica terus mondar-mandir di depan ruang UGD rumah sakit menanti kabar dari dokter mengenai kondisi ibunya, sesekali tangannya mengusap air mata yang terus membasahi pipinya.

Saat di cafe harmonnica mendapatkan kabar dari pihak rumah sakit bahwa Puspita mengalami kecelakaan. Setelah mendapat kabar itu harmonnica langsung bergegas pergi kerumah sakit tanpa menjelaskan apapun pada salsa dia benar-benar takut terjadi sesuatu pada Puspita.

Harmonnica semakin khawatir saat mendengar pernyataan saksi yang melihat kejadian kecelakaan itu bahwa kecelakaan Puspita sangat parah dan hampir seluruh tubuh Puspita berlumuran darah.

"Dokter gimana keadaan ibu saya?" Tanya harmonnica cepat pada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang UGD.

"Maaf dengan siapa?"

"Harmonnica. Saya anak dari pasien yang  kecelakaan itu, gimana keadaan ibu saya dok?"

Dokter itu tidak menjawab pertanyaan dari harmonnica. Harmonnica yang melihatnya mencoba untuk tidak berpikir negatif, setetes air matanya kembali lolos.

"Dokter? Apa yang terjadi sama ibu saya?" Lirih harmonnica menahan sesak yang menumpuk di dadanya

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin"

Kali ini air matanya benar benar luruh menciptakan sungai kecil di pipinya "apa maksud dokter?" Tanya harmonnica meski dia tau apa yang mau dokter itu ucapkan.

"Pasien tidak bisa di selamatkan"

Harmonnica lemas apalagi ini? Kenapa tuhan mengambil semua orang yang harmonnica sayangi? Setelah ayahnya dan Ica sekarang dia juga harus kehilangan ibunya, harmonnica berharap ini adalah mimpi buruknya dan setelah dia bangun semuanya akan sama seperti semula. Tapi tidak harmonnica yakini ini adalah kenyataan.

"Hiks..hiks..ibu...!"

Harmonnica lari kedalam ruangan UGD, perlahan melangkah mendekati Puspita yang terbaring kaku di atas brankar. Tangisnya semakin pecah saat dia menyentuh tangan Puspita yang dingin sama seperti saat harmonnica menyentuh tangan Ica dulu.

Harmonnica menciumi tangan Puspita, hingga air matanya membasahi tangan dingin itu "Bu..hiks hiks bangun hiks hiks" harmonnica memeluk tubuh Puspita, ia sembunyikan kepalanya di ceruk leher sang ibu "harmonnica gak mau sendirian...hiks hiks, bangun Bu" lirihnya.

🦋~

Reyhan memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit, setelah mendapatkan kabar dari salsa bahwa Puspita mengalami kecelakaan Reyhan langsung kerumah sakit untuk menemui harmonnica dia sangat yakin pasti harmonnica sangat terpukul dengan semua ini.

Mengenai salsa. Harmonnica memang sempat mengabari sahabatnya itu untuk meminta tolong agar menyiapkan pengajian dan pemakaman Puspita

Reyhan berlari kedalam rumah sakit matanya menemukan gadis yang dia cari, terlihat harmonnica yang duduk di lantai rumah sakit dengan air mata yang terus mengalir.

Kondisinya tidak bisa di bilang baik, bahkan harmonnica tidak memperdulikan penampilannya, rambut yang berantakan dengan mata sembab akibat terus menangis.

Reyhan merasakan sesak melihat kondisi gadisnya saat ini, dia bisa Merakan apa yang harmonnica rasakan saat ini. Dengan segera Reyhan menghampiri harmonnica dan membawanya kedalam pelukannya untuk menenangkan gadis itu.

Tangis harmonnica semakin pecah di dalam pelukan Reyhan.

🦋

Proses pemakaman berjalan dengan lancar setelah semua selesai para pelayat meninggalkan pemakaman. Laras mendekati harmonnica dan mengusap lembut bahu gadis itu "sayang, Tante sama om pulang dulu ya" harmonnica mendongakkan kepalanya menatap Laras yang tersenyum padanya "makasih Tante om udah mau Dateng kesini" suara itu terdengar serak karna menangis. "Kamu ikhlas ya, ada Tante om dan Reyhan selalu ada buat kamu" harmonnica tersenyum

"Rey, kamu jagain harmonnica ya, mama papa pulang dulu" Reyhan tersenyum dan mengangguk "Nadhira kamu pulang bareng om Tante ?"

Nadhira tidak langsung menjawab pertanyaan Laras, dia sempat melihat ke arah Reyhan dan harmonnica sebelum akhirnya mengiyakan ajakan Laras.

"Mon gue balik ya, Lo yang sabar"

Harmonnica tersenyum "makasih ya"

Setelah itu Laras, Rama dan Nadhira juga meninggalkan pemakaman, sekarang hanya ada harmonnica, Reyhan dan salsa di sana.

"Oh iya Mon, hari ini gue nginep di rumah Lo ya, temenin Lo" ini suara salsa yang sedari diam.

"Makasih sa, makasih untuk semua kebaikan Lo" jawab harmonnica.

"Yaudah Sekarang kita pulang, udah mau malem besok kalo Lo mau kita kesini lagi" ini suara Reyhan yang mengajak harmonnica untuk pulang.

Gadis itu tidak menggubris ucapan Reyhan dia justru dia menatap nisan ibunya, dan setetes air mata keluar dari pelupuk matanya sekelebat bayangan tentang Puspita kembali berputar di kepalanya.

Kepergian Puspita terlalu cepat bagi harmonnica. Lihatlah sekarang dia hanya sebatang kara tidak punya siapapun lagi.

Reyhan menyentuh bahu harmonnica membuat lamunan gadis itu buyar dia menatap Reyhan yang tersenyum padanya dia juga menatap salsa yang juga tersenyum. Harmonnica salah dia tidak sendirian, masih ada Reyhan, salsa, Laras, dan Rama yang selalu ada untuknya.

🦋🦋

Hai guys! Assalamualaikum apa kabar? Terimakasih yang selalu membaca cerita ini hingga saat ini, mohon maaf karna jarang up biasalah malesss!!! Kalo gitu HAPPY READING!!

To be continue..

Tanggapan atau saran untuk chapter pertama??

Jangan lupa vote ya!
Berarti banget loh buat author! hhee

Follow my Instagram
@karkes29_

Follow my Twitter
@karkes.cc

Follow my wattpad
@ciluss_

HARMONNICA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang