4 taun kemudian...
Waktu pernikahan Marie tak terasa sudah berlalu 4 taun lamanya. Kini, Marie tengah mengandung anak kedua dari Lucas.
"Kamu ada yang ngidam lagi, my queen?" tanya Lucas mengecup pucuk kepala Marie dengan sayang.
Marie memikir sejenak. Kemudian mengangguk. "Aku mau kamu memakai lingerie dan joget di depanku."
Air muka Lucas menjadi suram. Kenapa makin hari makin aneh saja ngidam sang istrinya itu?
Nanti mau lihat awan di atas genteng sambil memakai gaun. Mau mandi dengan air tahu hangat, belum lagi pernah mau aku pakai lipstick dan maskara saat berangkat kerja.
"Se-serius?" tanya Lucas.
Marie mengangguk, mukanya tampak memelas. "Anak kita mau lihat, sayang!"
Lucas menghela napas berat, mendengar kata 'anak' membuatnya mau tak mau mengalah.
"Baiklah, tapi jangan direkam ya!" titah Lucas mengingatkan.
"Iya-iya buruan sana!"
Lucas kemudian memilah lingerie yang akan dikenakannya.
"Oh ya, ingin yang warna merah kelinci itu!" teriak Marie dari arah belakang.
Mimik Lucas seketika suram. Astaga! Itu kostum kelinci yang harus memakai bando telinganya dan ekor memanjang itu!
"Buruan sayang!" Lagi-lagi suara teriakan dari Marie.
Akhirnya, Lucas pun menuruti kemauan sang istri yang sedang mengandung 8 bulan itu.
Dengan malu, Lucas berjalan keluar dari kamar mandi. Namun tak disangka, anak sulung yang bernama Lance itu juga turut ingin menikmati jogetan dari sang ayah.
Gelak tawa menggelegar berasal dari Lance dan Marie.
"Astaga! Daddy you look so sexy!" Ledek Lance.
"Heh! Anak kecil dilarang melihat adegan dewasa ini! Hus hus!" usir Lucas dengan wajah memerah. Entah, mungkin antara malu dicampur dengan amarah.
"No! Aku mau lihat daddy joget!" tolak Lance masih sambilan terkekeh.
"Mulai saja sayang!" perintah Marie.
Image Lucas hancur seketika! Demi sang istri dan anak tercinta, Lucas mengikuti kemauan mereka. Hingga dirinya sendiri pun tertawa dan menikmati momen lucu nan berharga tersebut.
Di sela-sela jogetan Lucas, Marie sudah tertidur pulas. Menyisakan Lance yang masih melek.
"Sudah malam, kembali ke kamarmu," ucap Lucas yang bersiap-siap untuk mengganti pakaiannya ketika melihat Marie sudah masuk ke alam mimpi.
"Aku mau tidur di sini hari ini, Dad." Lance, anak berumur 3 taun itu menatap melas ke sang ayahnya.
Setelah berganti pakaiannya dengan baju tidur, Lucas menaiki kasur. Merenggangkan otot-ototnya.
"Tidur di sini menungguku baca dongeng sebelum tidur?" ejek Lucas pada anak pertamanya.
"Hei! Aku tak membutuhkan itu! Bagaimana Daddy bercerita awal mula bertemu dengan Mommy?" tanya Lance penasaran.
Lucas menarik napas panjang lalu bercerita. Tak terasa waktu sudah jam 1 dini dan Lance pun sudah tertidur pulas.
Dikecupnya kening Marie kemudian bergantian ke puncuk kepala Lance. Rasa bahagia dan syukur menyelimutinya.
Inilah rasa kekeluargaan yang sederhana namun harmonis
🔥🔥🔥
Hari ini para maid sibuk mengatur dekorasi-dekorasi untuk acara ulang tahun yang akan diadakan. Termasuk Marie mengamati bagaimana perkembangan acara tersebut.
"Itu, iya tulisan itu miring!" kata Marie sambil menunjuk ke tulisan happy birthday.
Hari ini ulang tahun Lucas, ia tahu sang suaminya tak pernah merasakan hari raya seperti ini. Setiap ditanya pasti cuma dijawab, pria sejati tak memerlukan acara yang begini.
Tapi, dalam hati Marie tahu bahwa suaminya mendambakannya. Mengingat dari kecil Lucas belum pernah merasakan kehangatan kekeluargaan.
Kaki Lance yang pendek berlari menghampiri Marie.
"Mommy! Sebentar lagi Daddy akan pulang!"
"Kalian semua buruan, nanti gagal surprise-nya!" desak Marie pada para pelayan tersebut.
Marie sudah merencanakan ini dari jauh hari, tak mau ia sampai sia-sia. Ia lekas ke kamar membersihkan diri dan berganti gaun formal disertai Lance memakai jas dan pita.
Suara deru mesin mobil pun terdengar. Para pelayan sudah siap untuk mematikan saklar lampu.
Marie pun bergegas memposisikan diri di belakang lampu LED yang bertuliskan Happy Birthday.
Langkah kaki kian mendekat, hingga suara pintu terbuka pun terdengar.
"Howard, apa tagihan lampu kau lupa bayar?" tanya Lucas kebingungan ketika masuk ke dalam rumah semua gelap gurita.
Tiba-tiba lampu semua menyala ditemani lagu selamat ulang tahun. Marie muncul dengan senyum hangat yang menggandeng putra sulungnya mendekat ke Lucas.
Lucas menatap haru kepada sang istri tercintanya.
"Kamu menyiapkan semua ini?" tanya Lucas yang mendapat anggukan di kepala Marie.
"Terima kasih, sayang. Terima kasih," gumam Lucas seraya menarik Marie ke dekapannya.
Tak pernah Lucas pikirkan bahwa seumur ini, ia bisa merasakan sesuatu yang berharga seperti ini.
"I love you my queen," bisik Lucas.
"Happy birthday, my king," balas Marie sambil melepaskan pelukan Lucas dan menangkup wajahnya.
"Dad, ayo potong kue-nya!" seru Lance tak sabaran.
Lucas pun akhirnya berdoa dan meniup lilin kemudian memotong kue tersebut. Suapan pertama tentu ia berikan kepada Marie. Jika tidak ada wanita hebat ini, maka tak akan ada jagoan kecilnya.
Ting Tong!
Bel mendadak berbunyi, jam sudah menunjukkan pukul 8.45 malam.
"Siapa yang bertamu malam-malam begini? Howard, coba pergi lihat," kata Lucas.
"Baik, Tuan." Howard pun melenggang pergi.
"Mungkinkah tamu yang aku undang," gumam Marie pelan.
"Hm? Kamu bilang apa sayang?"
"Tuan! Nona dan Nyonya besar datang."
Samar-samar kening Lucas berkerut. Buat apa mereka datang di malam hari begini? Sejak 4 tahun lalu, dia tak pernah lagi berhubungan dengan keluarganya.
🔥🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Filthy Side of Mr. White (END)
Romance📍21 ++ MATURE/ ADULT/ DEWASA Bagi Marie Anabella, betapa sialnya ia tak sengaja memergoki bosnya bercumbu mesrah dengan seorang wanita. Berbeda halnya dengan Lucas, bertemu kembali dengan Marie adalah hal yang paling beruntung. Ia tidak usah lagi m...