04 Ω Calon Istrinya

22.1K 513 7
                                    

Halo, halo.

Mochi update lagi.  Apa kalian kangen? 😜

Jan lupa vote ya 💕

🍍

Lucas mencoba menghubungi sang kakak lagi yang seenaknya memutus panggilan sebelum ia sempat berkata. Namun nihil, panggilan teralihkan.

Lucas kemudian masuk ke dalam mobil sport putihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucas kemudian masuk ke dalam mobil sport putihnya.

"Kakak sialan!" maki Lucas  membuang asal handphone-nya di jok penumpang.

Sedetik berlalu, Lucas teringat sesuatu. Ia melihat jam di mobilnya. Pukul setengah dua belas siang. Lucas kembali mengambil ponsel mahal keluaran terbaru lalu menelepon seseorang.

"Apa Marie sudah bangun?" tanya Lucas kepada Howard. "Jika belum, siapkan makanan kepadanya. Dia pasti lapar."

Klik.

Baru saja Lucas menurunkan ponselnya dari telinga, sebuah panggilan lain masuk. Tertera nama Linda.

"Apa?" tanya Lucas cuek.

"Aku butuh bantuanmu, Jenny bersama Bobby sekarang. Tapi aku tidak tahu di mana mereka."

"Pria brengsek itu masih belum putus asa mendekatimu?" kekeh Lucas.

"Aku tidak punya waktu bercanda denganmu, Lucas! Satu kata bantu atau tidak?!"

Lucas memutar bola mata. Kebiasaan kakaknya itu. Selalu galak.

"Aku akan meminta temanku melacaknya," ucap Lucas kemudian.

"Oke, aku tunggu kabarmu secepatnya."

Lucas menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia pun mengirim pesan kepada temannya yang paham dengan soal hal lacak-melacak.

🍍

Lucas menyetop mobilnya di parkiran gedung setinggi pencakar langit tersebut. White Group.

Entah wanita itu sudah bangun dan makan belum? pikir Lucas yang tak luput dari senyum khasnya.

Sesampainya di lantai sepuluh, kedua alis tebal cokelat kehitaman alami Lucas saling bertautan kala tidak menemukan Marie maupun Howard di depan ruangannya. Apa ada di dalam kah?

Seketika Lucas pun mendorong pintu kaca dan masuk ke ruangannya.

Prang!

"Shit!" umpat Lucas mengamati gelas putih telah retak berkeping-keping di bawah kakinya. Ia sontak memandang lurus ke depan. "Apa yang kau lakukan? Apa kau gila?"

Filthy Side of Mr. White (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang