02 Ω Asisten

30K 647 21
                                    

Back with Mochi here 🤗

Semoga kalian menikmati bacaannya 💕

🍍

"Pria bangsat!" keluh Marie sembari mencuci cangkir secara brutal di wastafel.

"Kau kenapa, Marie? Pulang-pulang dengar kau berceloteh, siapa membuatmu marah?" tanya sepupu Marie yang baru masuk ke apartemennya.

"Ini semua gara-gara ulahmu Diona!" omel Marie kemudian beranjak dari dapur ke ruang tamu dimana Diona berada.

Apartemen Diona termasuk kalangan simpel dengan arsitektur klasik modern yang menghubungkan dapur, ruang tamu dan makan. Satu kamar tidur untuk dirinya dan kamar mandi.

"Loh, kok aku? Aku kan baru pulang kerja! Kau ini datang ke apartemenku hanya untuk mengeluarkan unek-unekmu ke aku?!" Diona memprotes, tentu saja dia tidak terima.

Marie menarik napas dalam lalu membuangnya kasar, menahan amarahnya.

"Kau tahu aku ketemu siapa tadi pagi?" Diona menggelengkan kepalanya. "Lucas!"

Diona menganga kemudian berdeham sebentar. "Dia kenapa ada di sana?"

"Dia CEO di perusahaan itu," sahut Marie lesu.

Diona tiba-tiba merasa bersalah, 5 tahun lalu ia iseng mengunduh aplikasi kencan di ponsel Marie. Namun siapa sangka Marie jadi mengenal Lucas dan berteman baik dengannya.

Semakin lama, ekornya pun semakin kelihatan di permukaan. Dia menginginkan semua yang dimiliki Marie. Termasuk berhubungan badan. Bahkan Lucas berani-berani mengaku jika ia memakai foto Marie sebagai model fantasi liarnya untuk memuaskan hasratnya. Sejak itu, Marie mem-blokir semua kontak pria mesum itu.

"Aku bilang, kau mending undur diri saja dari sana daripada nanti dia mengganggumu."

Marie mengembuskan napas gusar. "Kau tahu pekerjaan sekarang susah dicari apalagi dengan gelarku yang tak berharga ini."

Diona menggenggam tangan Marie. "Maaf, kalau bukan karena ponselku rusak waktu itu. Kau juga tak akan kenal fuckboy sejenis Lucas."

"Aku tidak apa-apa, sebisa mungkin saja aku menghindarinya di perusahaan," kata Marie yang memberikan senyum menenangkan. "Lagian dia punya wanita lain, pasti tidak ada waktu lagi merayuku."

Bel mendadak berbunyi, memotong Diona yang bersedia membalas ucapan Marie.

"Ah, itu pasti Ben." Diona lekas bangun dari sofa membukakan pintu untuk sang pacar.

"Ya sudah. Aku pulang duluan ya, Di!" pamit Marie memainkan alisnya, menggoda. "Kapan-kapan aku datang lagi ke apartmenmu."

🍍

Lucas mengeluarkan kertas dari amplop kuning tersebut. Mata biru keabu-abuan Lucas menatap lembut wanita di depannya kemudian mengusap wajah di foto itu.

"Aku merindukanmu. Sangat. Kali ini aku tak akan melepaskanmu lagi, Marie."

Lucas meletakkan data Marie kembali di meja kecil di ruang keluarga. Mengeluarkan handphone-nya dan mendial nomor Howard. Di nada dering kedua, tangan kanan Lucas mengangkat panggilannya.

Filthy Side of Mr. White (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang