🍭MNIP🍭
"Asik nih!"
Ketika suara bariton terdengar, keduanya terkejut. Kaycia sampai memalingkan wajahnya ke belakang saat Asten dan antek-anteknya mendatangi mereka.
"Mau kita bantu gak Ter?" ujar Tio, memasukkan kedua tangannya di saku celananya.
"Gak perlu. Ini urusan gue, pergi!" usir Terry.
Asten melangkah ke arah Kaycia dan menariknya ke sampingnya membuat dada Kaycia berdebar kencang. Bukan cinta, melainkan debaran takut wajah aslinya terekspos.
Bahkan ia harus menyembunyikan wajahnya menggunakan rambutnya yang sudah terurai akibat jambakan Terry.
"Urusan si cupu, urusan gue juga." lantang Asten tiba-tiba.
Di balik rambutnya, Kaycia merasa heran dengan sikap Asten.
Sangat aneh sekali, padahal mereka sebelumnya tidak seakrab itu, bertemu pun hanya kemarin dan pertemuan mereka sangat buruk.
"Ada hubungan apa lo sama dia?" tanya Terry dengan wajah garangnya.
"Spesial," celetuk Asten.
Terry terkekeh lucu, "gue gak salah denger. Kenapa tipe lo berubah 180 derajat?"
Asten menggedikkan bahunya acuh lalu berbalik membawa Kaycia.
"Eh lo mau bawa dia kemana?! Gue belum selesai!"
Melihat Terry yang hendak menyusul Asten, Ren mencegahnya, "Eitsss, mending kita ke belakang sekolah. Gue udah bawa rokok kesukaan lo."
"Tapi—"
"Udah, ikut aja ..."
Tio dan Ren pun menarik Terry menjauh dari sana dan membawanya ke belakang sekolah. Memang Terry sebenarnya cukup akrab dengan inti Black Lion. Namun, hanya terkadang saja, selebihnya mereka tidak dekat.
Di tengah perjalanan, banyak sosok mata memandang Asten yang merangkul Kaycia. Mereka bertanya-tanya, siapakah perempuan yang berani mendekati Asten itu.
Mereka tidak mengetahui dengan jelas perempuan yang dirangkul Asten. Mereka hanya bisa berdecak kesal tanpa berani bersuara bahkan menegur.
'Gue harus gimana?' batin Kaycia risau.
"Kenapa terus nyembunyiin muka? Malu, karna muka lo jelek?" ucap Asten tertawa kecil.
'Sialan ni cowok setan.' batin Kaycia kesal mendengar ejekan Asten.
Enak saja mengejeknya jelek, tidak tahu saja dia secantik apa. Bahkan ia rela berpenampilan jelek hanya karena terlalu cantik. Menyombongkan diri seperti itu tidak ada salahnya bukan.
"Emm, kak kita mau ke mana?" tanya Kaycia tanpa memperdulikan ejekan Asten, padahal dalam hati mengumpat.
"Gudang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Is Perfect {END}
Teen Fiction👑Spin Off Ello Untuk Ola👑 (TAHAP REVISI & ON GOING) Karena kecantikan yang dimiliki Kaycia bisa membuatnya terluka, jadi sang Papa mengubah penampilannya agar tidak menarik perhatian. Kaycia yang berpenampilan nerd harus rela menjadi bahan bully...