Bab 27

2K 118 20
                                    

Happy Reading Guys
.
.
.
.

Kaycia di bawa ke sebuah butik dan mengubah penampilannya. Awalnya Kaycia menolak tapi Asten memaksa.

Dengan langkah terpaksa Kaycia menuruti semua permintaan Asten, dimulai dari menghapus semua make up-nya hingga mengganti pakaian.

Saat semuanya telah selesai, Kaycia keluar dari ruang ganti mengenakan gaun hitam dengan atasan Sabrina. Asten yang tengah menelepon seseorang, terkejut melihat penampilan Kaycia yang 180° berubah.

Mulutnya terbuka bahkan pupil matanya melebar, tak percaya dengan apa yang dilihatnya itu adalah Kaycia. Ponsel yang dipegangnya meluruh, dan langkahnya mantap ke arah Kaycia yang berdiri dengan tatapan bingung.

"You look so beautiful," lirihnya tanpa sadar.

Semburat merah nampak di kedua pipi Kaycia yang sangat mengerti dari ucapan Asten.

Asten begitu terpesona melihat Kaycia yang bak boneka hidup. Sampai seseorang yang melayani Kaycia pun menyadarkannya.

"Bagaimana, tuan? Apa Anda puas?" tanya antusias pelayan tersebut.

Asten berdehem malu atas sikapnya yang tak bisa dia kontrol. Kaycia benar-benar telah menghipnotisnya sampai dia lupa di mana dirinya berada.

"Lumayan," jawabnya mengalihkan pandangannya tak berani menatap Kaycia.

"Lumayan?" beo Kaycia, sepertinya telinganya salah mendengar ucapan Asten, 'you look so beautiful' tadi.

Asten melihat arlojinya, lalu membawa Kaycia setelah dia memberikan bill pembayaran.

Di sepanjang jalan, Kaycia terus menatap jendela. Dia masih memikirkan perkataan Asten sebelumnya. Sementara Asten, dia terus melirik Kaycia.

'Lo benar-benar udah kacauin hati gue Kaycia!' batinnya menggenggam kuat pada stir.

Asten melesetkan mobilnya dengan cepat, hingga mereka sampai di sebuah gedung yang Kaycia tidak tahu tempat apa itu.

"Tunggu," Asten mencegah Kaycia saat hendak membuka pintu.

Kaycia terdiam, ketika Asten membukakan pintu untuknya dan mengulurkan lengannya padanya.

"Ayo," ajak Asten yang tak kunjung di raih oleh Kaycia.

Ragu, Kaycia menggenggam tangan Asten. Mereka memasuki ruangan, Kaycia cukup terpana melihat interior yang terlihat begitu elegan dan mewah.

"Halo bro!" sapa Ren dan teman-teman Asten yang lain menyambut kedatangannya.

"Halo ..." balas Asten.

"Gila!! Bawa siapa nih? Cakep banget," ucap Teo.

Kaycia menelan salivanya, takut jika Asten melanggar janjinya. Asten yang tahu akan ketakutan Kaycia, dia pun tersenyum smirk.

"Lo juga tau dia," ujar Asten seraya menatap Kaycia.

Kedua mata Kaycia membulat, jantungnya berdebar kencang.

"Gue, tau? Emm, rasanya mukanya asing banget," ucap Teo.

'Please jangan!!' batin Kaycia, terus berdoa.

"Lo juga tau dia, kalau lo kenalan dulu sama orangnya," timpal Asten, menahan tawanya melihat wajah panik yang Kaycia.

"Ye ... Candaan lo garing!" ucap Teo.

"Kenalin lah sama kita," sela Ren.

"Come on baby, perkenalkan diri kamu," goda Asten.

'Cowok setan sialan!' umpatnya dalam hati, bingung ingin memperkenalkan dirinya seperti apa.

My Nerd Is Perfect {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang