Happy Reading Guys
.
.
.
.
."Sayang, kamu harus makan. Dari siang kamu gak mau makan, nanti kamu sakit."
"Gimana aku mau makan? Sedangkan Cia di luar sana belum tentu makan enak, atau --- aku benar-benar gak bisa membayangkannya," ujar Viola terisak. Semenjak mendengar Kaycia menghilang, selera makan Viola menurun.
Rasello mengelus puncak kepalanya, "Cia pasti sedih kalau liat kamu sakit saat dia datang nanti."
Dia pun sama halnya dengan Viola. Semua bodyguardnya sudah dia kerahkan ke penjuru daerah untuk menemukan keberadaan Kaycia. Dan dia meminta aparat kepolisian ikut turun mencarinya. Namun, satu hari itu mereka belum juga mendapati Kaycia.
Setelah di bujuk oleh Rasello, akhirnya Viola makan.
"Ma, Pa," panggil Keenan menuruni tangga, bersama Karl di belakangnya.
Tidak ada sahutan dari Rasello dan Viola. Keenan menghela nafasnya, dia paham pasti kedua orangtuanya masih kecewa padanya.
"Aku udah nemuin titik keberadaan ponsel Cia," jelas Keenan.
"Di mana?" ucap Viola bersemangat. Setelah satu hari kehilangan Kaycia, akhirnya harapan untuk menemukan Kaycia berpeluang besar.
"Hutan yang gak jauh dari villa tempat pesta itu,"
"Kita harus ke sana!"
"Tunggu, sayang ..." Rasello mencegah Viola yang hendak beranjak.
"Lepas kak Ello, Ola mau cari Cia!" berontaknya.
"Hey sayang, ini tengah malam. Biar para bodyguard dan polisi yang cari titik keberadaan ponselnya Cia ya ... Besok kita menyusul," jelas Rasello dengan lembut.
Viola menurut, dia duduk kembali dengan wajah ditekuk.
"Mama tenang aja ya, Karl pasti bakal cari Cia sampai ketemu." sela Karl.
Viola menatapnya sinis, "emang seharusnya kamu temui Cia sampai dapat!" ketusnya.
"Sayang ..." Rasello menggeleng, berusaha menenangkan Viola yang mulai emosi.
"Apa?! Ini salah dia yang gak mau dengerin aku, kak! Udah berapa kali aku peringatkan dia buat ninggalin genk-genk motornya itu?!" ketus Viola, mengingat sebelumnya dia sudah memperingatkan Karl untuk meninggalkan genk motornya.
Bukan apa-apa, Viola sangat mengkhawatirkan keselamatan Karl yang sebelumnya hampir celaka karena bergaul dengan genk motor. Dia tidak mau Karl kenapa-napa dan tidak mau Karl bergaul dengan liar.
"Pergi ke kamar," pinta Rasello tanpa menatap mereka.
Keenan dan Karl menuruti perintah Rasello untuk pergi ke kamar.
"Kak," panggil Karl menghentikan Keenan yang hendak memutar handle pintu kamarnya.
"Aku merasa frustasi sama situasi ini kak. Jadi---"
"Gak boleh! Lo gak boleh ke mana-mana, itu perintah Papa!" sela Keenan seolah tahu maksud dari Karl.
"Gue gak bisa diem terus di sini, sedangkan di luar sana Cia pasti kedinginan, kelaparan, dan nangis karena takut!"
"Gue juga khawatirin Cia, tapi dengan lo turuti perintah Papa ... Lo bakal aman. Di luar sana pasti dia ngincar lo sebagai ketua dari Phoenix!" ucap Keenan.
Sebentar Karl menunduk, "besok jangan ganggu gue." ujarnya setelah itu masuk ke dalam kamar.
"Sorry kak, gue gak bisa tepatin ucapan lo dan perintah Papa." lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Is Perfect {END}
Novela Juvenil👑Spin Off Ello Untuk Ola👑 (TAHAP REVISI & ON GOING) Karena kecantikan yang dimiliki Kaycia bisa membuatnya terluka, jadi sang Papa mengubah penampilannya agar tidak menarik perhatian. Kaycia yang berpenampilan nerd harus rela menjadi bahan bully...