Hari Senin aku memulai kehidupan baru. Dengan mas suami, mintanya padaku untuk memanggil nya seperti itu. Aku dan mas suami pergi ke kampus bersama, beda beda jam mata kuliah, kami memutuskan bersama.
Aku bertemu dengan Sella di kampus, dia meloncat kegirangan padaku, histeris bercerita agar aku menceritakan kejadian semalam, aku menolaknya dan untuk diam. Sella mengejek ku dan menyudutkan ku, huft menyebalkan.
Aku mulai menceritakan pelan-pelan pada Sella agar ia tidak histeris dan menarik perhatian orang-orang. Kami berdua mengobrol dikantin biasa selepas matkul. Bahkan, aku mendapatkan pesan dari Arion untuk menunggunya terlebih dahulu karena ada urusan organisasi, sang Ketua BEM sangat sibuk akhir ini, karena akan acara di kampus.
"Raya, gede ga?" Celetuk nya membully diriku. Aku hampir tersedak nasi rames yang ku makan. Sella meringis kegirangan.
"Berapa ronde?" Tanya Sella lagi yang sudah tertawa sambil menepuk-nepuk meja.
"Sella! Diem ga!!!" bentak ku yang sedikit malu.
"Kayanya panjang juga deh" ucap Sella yang sambil tertawa terbahak-bahak.
Beberapa pasang mata menatap kami berdua, aku menutup muka ku dengan kedua tanganku. Sella berhenti beberapa saat setelah ia cukup lelah tertawa.
Kami mulai bercerita hal lain, mengenai bagaimana kedepan, bagaimana kuliahku nanti, orang tua ku, dan lain-lain. Cukup banyak, sampai kami harus memesan es teh manis dan menunggu mata kuliah selanjutnya.
---
Pukul 3 sore aku menunggu Mas Suami di depan kampus , Sella langsung pulang karena aku sudah tidak bareng dengan nya. Lelaki tinggi itu berjalan santai kearah ku, ku nampak beberapa mata gadis-gadis disana menatap lelaki itu."Cih" desisku. "Yang kalian liat itu suami ku tau!" Sambungku sambil memutar bola mata.
"Sayang" sapa Arion kepadaku, aku menatapnya acuh.
"Kenapa?" Tanya sambil menggandeng tanganku ke arah parkiran.
"Kamu idola gadis kampus. Mereka tau ga kalo aku itu istrimu?" Tanya ku yang menatap jalan lurus. Arion memandang ku lalu berhenti berjalan, aku sontak berhenti tiba-tiba, "kenapa?" Tanya ku menatapnya bingung.
Dia mendaratkan ciuman di keningku sesaat, ah mundur karena terkejut, ku lihat ternyata banyak gadis-gadis menatap kami. Aku yakin, mereka pasti marah idola cogannya mencium gadis biasa seperti ku.
"Gue ga perlu bilang, cukup ini aja mereka akan tau." Ujarnya lalu menggandeng ku berjalan lagi. Dia tidak menghiraukan pandangan orang-orang, bahkan celotehan orang-orang yang menatap kejadian itu.
---
Ku putuskan untuk membuat makanan sederhana. Arion, mas suami membantuku menyiapkan peralatan makan dan menatanya, dua telur ceplok dengan sambal terasi terasa pas untuk makan sore kami. Ditambah es jeruk lemon, nikmatnya makanan ini.
Arion memakan dengan lahap, mas suami ku menikmati makanan buatku. Aku sesekali bertanya mengenai kegiatan organisasi nya, dan kegiatan kampus yang akan datang. Karena aku mahasiswa kupu-kupu, jadi untuk informasi mengenai acara kampus aku tidak terlalu up to that.
"Hanyak, aha muhik hahi ahis." Ucapnya yang tak jelas karena mulutnya penuh makanan. Aku menggeleng pasrah menatap nya.
"Sayang.." ujarnya menatap ku.
Kemarin, ia memintaku untuk memanggil nya dirumah maupun diluar, bahkan dia memanggil ku sayang untuk membalas panggilanku. Hmm, kupikir itu tidak buruk. Aku sudah membiasakan diri panggilan itu walau dalam 1 hari.
"Apa?"
"Nanti lagi ya?" ucapnya sambil tertawa.
Aku melengos tidak peduli, memutar bola mataku jengah. "Cih, dasar lelaki!" Balasku sambil memasukan nasi dalam mulutku.
Arion tertawa, "enaknya dimana ya? Hmmm---"
"Kalo di ruang keluarga gimana? Sambil nonton film---" sambung nya namun terhenti karena aku bangkit dari kursi dan menatap nya tajam, "kemarin udah. Capek!" Bentak ku lalu pergi membersihkan piring.
Arion bercesis kecewa, "ayolah sayanggg, aku mau. Anak muda seperti ku masih kuat-kuat nyaaa."
"G" jawabku ketus.
"Nanti aku bikin ayanggg minta terus ke akuuu" sambungnya lagi sambil merengek manja. Dia menghampiri ku dan memelukku dari belakang, sesekali menggelitik perutku.
Candaan kami buyar setelah bunyi dering Handphone milikku. Tertera nama Sella di layar telpon, Arion ikut mendengarkan dengan menempelkan telinganya dekat dengan ku.
"Hal--"
"Raya!!!!!" Teriak histeris Sella dari seberang sana. Aku terkejut dan mendengar suara ramai dari seberang telepon, bahkan suara isak tangis Sella keluar dari mulutnya, "ada apa Sella??" Tanyaku khawatir.
"Rayy, ayah ibu , Lo!!!" Tangisnya mulai kencang.
Ayah? Ibu?? Ada apa, pikirku saat itu.
"Ayah ibu kenapa sel! Ada apa?!" Tanya ku yang sangat khawatir.
"Ayah ibu, Lo , di temukan meninggal di kasur , Ray!!" ujarnya.
---
💚💚
Jangan lupa follow vote dan komen
See u on next part
KAMU SEDANG MEMBACA
BEM (Badan Eksekutif Mas-suami)
Teen FictionYang suka cerita perjodohan, anak kuliahan, komedi romantis dan sedikit bumbu mesum bisa mampir di ceritaku, ya! 💚💚 Kampusku terkenal dengan ketua BEM yang tampan, namanya Arion Adena. Para mahasiswi memuja nya, idaman wanita banget, mahasiswi r...