16

894 22 0
                                    

Kasus orang tua Arion muncul di televisi, ajaran sesat itu, para anggota dan korban ditangani oleh pihak kepolisian lebih lanjut. Aku hanya menatap semua tersangka di depan layar televisi. Pakaian Oren itu memenuhi layar.

Arion.

Begitu pula dengan dirinya.

Sudah hampir 2 bulan, dan aku sudah menceraikan nya karena kasus tersebut, begitu cepat perpisahan kami. Hukuman seumur hidup dijatuhkan pada tersangka. Saga menemani ku diruang keluarga.

Aku, masih menetap dikediaman Saga. Namun tidak dengan para anggota BEM. mereka kembali ke tempat mereka setelah kasus ku selesai.

"Kau harus melanjutkan hidupmu, Ray." Ucap Saga dengan menatapku lembut.

Aku mengangguk dengan senyum terpaksa.

"Usia kandungan mu sudah 2 bulan bukan?" Balas Saga dengan senyum merekah di wajah nya.

"Aku akan bekerja, dan mencari uang untuk anak ku nanti. " Balas ku kepada saga.

Saga memalingkan wajahnya terhadapku dan menatap lurus televisi.

"Tak perlu. Aku akan menikahi mu, Ray." Ucap Saga dengan senyum nya yng melebar.

"Apa kau menganggap ku sebagai barang, dengan mudah di lempar sana sini?" Tanya ku dengan sedikit rasa sakit didada.

"Aku akan meminang mu setelah kau melahirkan. Agar, anak mu memiliki seorang ayah, dan kau-- memiliki teman hidup untukmu. " Balas Saga yang tak berhenti senyum melebar.

"Tapi aku tidak mencintaimu. "

Saga tak membalas ucapan ku.

"Apa kau merasa kasian kepadaku?" Sambung ku lagi.

"Kasian? Hmm... Perasaan ku padamu muncul ketika kau resmi bercerai dengan Arion. Saat kau terlepas dari hubungan itu, aku begitu menatap mu dan...aku jatuh cinta dengan mu. Rasa kasian ya?? Aku rasa tidak, aku mencintaimu dengan tulus. Apapun keadaan mu setelah itu, justru aku ingin melindungi mu. " Jawab saga sambil menyenderkan kepalanya di sofa.

"Menikahlah dengan ku selepas kau melahirkan. Jadi, tinggal lah disini bersamaku. Aku akan melindungi mu, dan menjaga mu. "

Aku membuang muka kepada saga, dan menatap lurus ke depan.

"Anggap saja ini proposal menjadi mas--suami kamu Raya.." sambung Saga.

Aku kembali menatapnya, ciuman melayang di pipi kiriku. Aku mengerjap kaget.

"Aku harap kau menerima ku nanti jika aku melamar mu nanti. Hahaha" sambung Saga sambil tertawa.

---

"Raya!!!!" Teriak Sella saat kami sudah tidak bertemu hampir 3 bulanan .

"Sella!!" Balas ku tak kalah histeris. Kami menangis terisak setelah rindu kepada kawan kita.

"Elo di mana aja, ya tuhan!" Tangis Sella dengan terisak.

Aku memeluk nya erat.

"Bagaimana keadaan elo!" Tanya Sella antusias.

"Ladies! Masuk dulu sini-sini, duduk. Ngobrol didalam, nanti diliat orang-orang. " Ujar Saga menatap kami sambil tersenyum.

Aku dan Sella berada di kamar. Sella memeluk ku sambil kami tiduran di atas kasur. Saga memberi kami ruang untuk berbicara.

Aku dan Sella saling memeluk, "elo gapapa?" Tanya nya lagi.

Aku mengangguk.

"Yang penting elo gapapa!" Balas Sella lagi sambil menangis.

"Bajiangan tuh Arion sama ortunya, sialan!! Mati aja orang modelan mereka!! Ke neraka sekalian!!!" Teriak Sella yang sambil menangis.

Aku tertawa mendengar ucapan Sella.

"Aku udah gapapa sel, jadi ga usah marah marah ya. Aku juga Udah baikan setelah kasus itu.  "

Sella kembali memeluk ku erat, "sori, gue gada buat Lo saat itu. Maafin gue Ray, gue teman yang buruk. " Jawab Sella yang masih menangis histeris.

Aku menangkap kedua pipinya, "aku gapapa cantik. Semua nya udah baik-baik aja. Jadi, yang terpenting kedepan nya."

"Elo udh keluar dari kampus. Terus sekarang gimana?" Tanya nya.

Aku diam sejenak, dan senyum melebar.

"Aku akan melahirkan, lalu kupikirkan setelah itu. "

"Me-lahirkan???!!!!

Elo hamil???!!!!" Sambung nya dengan mata melotot dan bangkit dari tidur.

Aku mengimbangi nya, dan mengelus perutku yang masih rata.

"Dua bulan, kamu jadi ontyy Sella " balasku sambil tertawa.

--
Yey!!!!!
See u

BEM (Badan Eksekutif Mas-suami) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang