BAB 1

69.9K 2.2K 26
                                    

Kertas-kertas berhamburan disekitar meja kerjanya. Layar Laptop yang masih menyala dengan terangnya. Jari-jarinya tak henti menekan tomboh-tombol huruf di laptop tersebut sembari matanya terus bergantian berkonsentrasi melihat kekertas kemudian kembali ke layar laptop. Jam sudah menunjukan pukul 4 sore, dan ini sudah waktunya pulang, namun Aileen, orang yang masih sangat sibuk didepan layar laptopnya tadi seakan tak menghiraukan waktu. Pekerjaanya sebagai pengacara yang memiliki banyak klien membuat dia mau tidak mau harus selalu mengerjakan berkas-berkas yang ia butuhkan untuk dibawa ke pengadilan jika dia sedang dibutuhkan dalam sebuah persidangan klien nya, dan besok memang ia dijadwalkan untuk datang kesebuah persidangan salah satu klien yang membutuhkan jasanya, persidangan bukan tentang masalah besar memang, tapi mengenai perebutan hak asuh anak seorang terkenal yang memang butuh bantuannya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika ada yang berfikiran bahwa Aileen adalah pengacara kacangan yang hanya mengurus masalah artis-artis Indonesia yang selalu membuat kehebohan itu adalah salah. Dia adalah seorang pengacara yang sudah memiliki reputasi besar di Jakarta, ia lebih banyak mengurusi masalah-masalah yang dihadapi sebuah perusahaan, namun jarena ia juga merupakan Pengacara pribadi keluarga Hermanto, mau tidak mau ia juga yang menyelesaikan masalah laki-laki terkenal yang sedang sibuk dengan masalah hak asuh anak yang memang merupakan salah satu dari bagian keluarga Hermanto, selain itu Aileen tidak mau mengurus hal-hal yang masuk dalam dunia selebriti.

"Ai... kita pulang sekarang?" Seseorang masuk kedalam ruangannya tanpa mengetuk pintu, dia Nanda, sahabatnya yang memang setia dan selalu menghampirinya saat pulang kerja karena kebetulan kantor Aileen satu gedung dengan perusahaan tempat Nanda bekerja. Aileen melepaskan kacamatanya lalu merapikan meja kerjanya yang sangat berantakan, setelah itu ia mengambil tasnya dan berjalan menuju Nanda yang sudah menunggunya.

"Kita mampir ke kafe biasa, bagaimana?" Ajak Nanda

"Bukankah Jason pulang dari Swiss hari ini? Dan bagimana dengan Jarren?" Aileen memasang wajah bertanya-tanya, karena tentu saja sahabat baiknya itu sudah memiliki keluarga yang memang suaminya sedang pergi dinas ke Swiss dan akan pulang hari ini seperti yang Nanda ceritakan sendiri, dan lagi si Jarren kecil yang masih berumur 4 tahun pasti menunggu ibu nya pulang kerja di rumah.

"Jason pulang kemarin, dan sedari pagi dia pergi kerumah orang tuanya membawa Jarren, siang tadi dia menghubungi ku dan bilang bahwa ia mengajak Jarren pergi bersama temannya dan pulang jam 7 malam, jadi aku masih ada waktu hanya sekedar untuk mengobrol dengan mu" Jelas Nanda dengan santai yang kemudian menarik tangan Aileen. Biasanya mereka hanya bersama sampai di basement kemudian berpisah karena mereka tentu saja pulang membawa mobil masing-masing, namun hari ini Nanda berniat meninggalkan mobilnya di basement kantor kemudian pergi dengan mobil Aileen, karena besok dia bisa minta diantarkan suaminya yang mendapatkan cuti setelah kerja dinas di Swiss selama hampir 2 minggu.

Akhirnya Aileen hanya menurut, ia dan Nanda kemudian kesebuah kafe yang memang menjadi langganan tempat mereka berkumpul bersama teman-teman yang lain untuk sekedar mengobrol.

Secangkir Espresso panas selalu menjadi teman minum Aileen yang paling menyenangkan. Ia begitu suka dengan kopi, espresso, maciato bahkan kopi kopi Instan yang dijual sachet kecil di toko-toko kecil sekalipun.

"Besok aku akan ada persidangan" Aileen membuka obrolan mereka setelah pesanan mereka diantar oleh seorang waiters yang sudah sangat hafal dengannya.

"Tentang Arman Hermanto? Tentang hak asuh anak yang kau ceritakan kemarin?" Tanya Nanda yang kemudian mengambil secangkir Cofeelatte pesanannya, Aileen menganggukan kepalanya.

"Masalah yang tidak biasa kau tangani, tapi sangat mengancam reputasi mu kau tau? Arman sekalipun dia bukan aktor ataupun penyanyi terkenal tapi mengingat keluarganya jelas media sangat antusias tentang masalah yang sedang terjadi padanya dan kau akan kena imbasnya"

Hate U Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang