Bab 15

29.7K 1.5K 17
                                    

Gio menghampiri seseorang yang tengah duduk sendirian disebuah kursi diujung ruangan coffeshop yang sudah ia coba hubungi sejak kemarin untuk mengajaknya bertemu.

"Maaf menunggu lama"ucap Gio langsung pada pria keturunan Eropa itu. Pria itu Leo, Gio memang sengaja mengajaknya untuk bertemu dan pria itu langsung mengiyakan ajakan Gio.

"Tidak masalah"balas Leo santai.

"Ada apa kau mengajakku bertemu? Apa ada sesuatu yang penting? Tentang Aileen?" Tebak Leo dengan tepat.

"Ya, ini tentang Aileen. Aku sudah mendengar kisah tentangmu, Aileen dan adiknya...Stella"

"Apa maksudmu?" Leo kaget dengan ucapan Gio. Kenapa tiba-tiba mengatakan hal itu.

"Kau tahu, masa lalu kalian menghambat hubunganku dan Aileen. Jadi bisakah kau selesaikan masalahmu dengan Aileen? Atau jangan-jangan kau masih berharap ia masih mau menerimamu kembali?" Tanya Gio sambil menatap Leo tajam, pria didepannya ini, yang pernah dicintai Aileen, entah kenapa sangat mengganggu pikiran Gio. Antara mereka sudah berakhir tapi hubungan yang masih terjalin antara Aileen dan Leo sungguh mengusik Gio. Setelah ucapan Aileen tentang butuh waktu memikirkan hubungan mereka, Gio berusaha keras membuat kondisi agar Aileen mau menerimanya, salah satunya adalah memperjelas hubungan Aileen dan mantan kekasihnya ini.

"Aku tak mengerti maksudmu, tapi aku masih mencintainya"

Gio mengeratkan genggamannya, pria brengsek didepannya ini masih berani mengatakan ia masih mencintai Aileen. Ah Gio lupa, dia juga pria brengsek sebelum benar-benar menyadari bahwa ia jatuh cinta pada Aileen. Leo menyesap rokok yang masih berada disela jarinya lalu mematikannya diatas asbak.

"Tapi aku tak mengharapkan ia mau kembali bersamaku. Semua kesalahan yang pernah kubuat jelas tak akan pernah bisa ia lupakan. Aku dekat dengannya sekarang tak lebih karena ia memberiku kesempatan untuk bertemu Agnes" ucap Leo melanjutkan penjelasannya.

"Kau sedang berusaha meyakinkan Aileen?" Tebak Leo lagu dan Gio kembali merutuk dalam hati, kenapa pria itu seolah tau maksud tujuannya untuk bertemu?.

"Aku pernah berkata padamu bahwa dia perempuan yang sulit ditakhlukan bukan? Dan kau sekarang mengalaminya sendiri. Tidak perlu kaget aku tahu maksudmu, aku lebih dulu mengenal Aileen, kami menjadi kekasih lebih dari 3 tahun"

"Jika begitu kau harus membantu" kata Gio begitu saja.

"Untuk apa? Mendapatkan Aileen? Kau bahkan kuanggap rival" dengus Leo tak suka.

"Kau mencintainya maka kau pasti tak akan memaksanya bersama lagi bukan? Aku hampir saja mendapatkannya, dan ya, kau benar, sulit sekali meyakinkan Aileen. Dia seakan membalas perasaanku tapi dia tak mau menjalin hubungan denganku" kini Gio malah menceritakan semuanya, Leo yang tadinya tak suka bertemu dengan Gio kini malah terkekeh melihat raut wajah frustasi pria didepannya itu.

"Sejujurnya aku tak suka melihat kedekatan Aileen dengan pria lain. Tapi kuakui, kau cukup berani dalam mendekatinya. Jadi apa yang harus kulakukan untuk membantumu?"

Gio terpaku tapi sedetik kemudian dia merubah raut wajahnya menjadi sangat senang.

"Benarkah? Kau akan membantuku? Atau kau mengambil kesempatan ini untuk mendekati Aileen lagi?"

"Kau minta bantuanku tapi kau menuduhku. Aku akan membantumu, asal kau juga membantuku" Leo memberi penawaran.

"Apa?"

"Jika kau sudah bersama Aileen, tolong bujuk dia agar kelak ia memberitahu kebenaran pada Agnes bahwa aku ayahnya. Aku tak ada maksud jahat memisahkan Aileen dan Agnes, aku hanya ingin Agnes tahu bahwa aku ayahnya. Kemungkinan Agnes bisa membenciku, tapi paling tidak dia tahu ayahnya mencintainya" kata Leo sungguh-sungguh. Ia tidak ingin hal lebih. Gio terdiam sesaat, tak menyangka hanya itu yang diinginkan Leo.

Hate U Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang