Siang ini Gio menenggelamkan dirinya dalam dokumen-dokumen yang ada dimeja kerjanya. Sedari pagi tadi memang dia sangat sibuk, bahkan sejak minggu lalu dia tak punya waktu untuk sekedar menyenangkan dirinya bersama sahabatnya.
Ketukan pintu membuat Gio mengalihkan pandangannya, saat melihat Erwin sang sekretaris sekaligus asistennya masuk kedalam ruangan itu, Gio meletakan bolpoin yang sedari tadi ia gunakan untuk menandatangani beberapa dokumen.
"Saya sudah mengumpulkan semua data pengacara Central Pak. Ibu Aileen Lamora" ucap Erwin sembari memberikan sebuah map kepada bos nya lalu duduk dikursi tepat didepan kursi Gio. Gio menerima map itu lalu mulai membukanya, ada beberapa lembar kertas disana, ia mulai membacanya dengan seksama.
"Kenapa tidak ada data mengenai putrinya?" Tanya Gio setelah beberapa saat ia tenggelam membaca data seorang Aileen Lamora.
"Kami tidak menemukannya pak, tidak ada data mengenai putri Ibu Aileen" kata Erwin lagi. Gio menjadi semakin bertanya-tanya, kenapa tak ada data tentang putri Aileen, apa perempuan itu menipunya? Hanya agar Gio tidak berani mendekatinya lagi? Gio tersenyum tipis membayangkan memang Aileen menipu dirinya.
"Baiklah terima kasih atas kerja mu Erwin, kau bisa kembali keruangan mu"
"Baik pak, jika bapak membutuhkan saya, segera hubungi saya saja" Erwin berdiri dari posisi diduduknya, ia mengangguk kearah Gio lalu keluar dari ruangan bosnya itu dengan penuh pertanyaan, kenapa bos nya itu sampai mencari tahu data diri pengacara dari Central? Tapi Erwin tak berani bertanya.
*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*'*
Hari ini Aileen berencana membawa Agnes jalan-jalan sepulang dari kerja, maka dari itu ia dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya, tak ingin Agnes menunggunya terlalu lama. Biasanya Agnes dijemput oleh sopir kantor Aileen dari sekolah dan langsung pulang kerumah, tapi hari ini tidak, Agnes dijemput lalu diantar ke kantor Aileen. Gadis kecil itu kini sudah berada diruang kerja mommynya bersama dengan boneka barbie yang dibelikan oleh uncle Leo beberapa hari yang lalu.
Sembari membereskan meja kerjanya, Aileen mengamati Agnes yang kini sedang tiduran disofa yang ada didalam kantornya memainkan rambut bonekanya. Sudah 2 jam sejak Agnes datang dari sekolah, anak manisnya sama sekali tak rewel, tak mengeluh dan malah asik bermain sendiri.
"Sayang, mami sudah selesai. Kita berangkat sekarang?" Ajakan sang ibu membuat Agnes langsung menegakan tubuhnya dan memandang Aileen. Aileen tersenyum manis pada anaknya sambil berjalan kearah gadis ciliknya yang begitu cantik. Aileen berjongkok memakaikan sepatu Agnes, lalu mengambil tasnya dan berjalan menggandeng Agnes keluar dari ruang kerjanya.
"Kita mau kemana mom?" Tanya Agnes dengan nada suara yang begitu polos.
"Kita akan cari makan siang kesukaan Agnes, lalu kita bermain ditempat Agnes biasanya dengan uncle Leo" Aileen membuka pintu mobilnya lalu meminta Agnes untuk masuk, kemudian dia sendiri berjalan kearah pintu kursi kemudi dan langsung menjalankan mobilnya.
Agnes adalah gadis 4 tahun yang sangat cantik. Rambutnya lurus hitam sebahu, kulitnya putih, dan memiliki warna mata kebiruan, ia mewarisi mata ayahnya. Anak itu termasuk anak yang tenang dan tidak rewel, dan sangat mudah dekat dengan orang lain. Bahkan Agnes lebih sering bersama Nanda sahabat Aileen yang memang punya anak seumuran dengan Nanda.
Sesampainya ditempat yang dituju, sebuah restoran Eropa. Aileen mengajak Agnes masuk kedalam, ia sudah memesan meja direstoran ini saat masih dikantor tadi sehingga begitu sampai, ia langsung diantarkan ke meja yang sudah ia pesan.
Hanya beberapa menit menunggu, pesanan yang diinginkan Aileen dan Agnes kini sudah disajikan diatas meja didepan mereka. Agnes terlihat sangat senang melihat makanan kesukaannya sudah siap ia santap. Gadis kecil itu dengan segera mengambil garpu dan pisau, sesaat ia hanya memandang pisau itu dengan bingung, lalu matanya beralih ke Aileen. Aileen yang mengerti hanya mampu tersenyum melihat raut wajah Agnes berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate U Love U
RomanceAileen Lamora, perempuan cantik namun terlihat sangat kejam karena pekerjaannya sebagai Pengacara membuat image nya menakutkan. Berumur 32 tahun namun belum menikah. Sangat selektif atau bahkan terlalu selektif dalam mencari pasangan yang sempurna u...