Chapter 7

452 56 5
                                    

Catatan: Aku minta maaf karena aku sudah terlalu lama tidak update. Karena aku mengalami writter block alias buntu ide. Jadi butuh waktu untuk mencari ide dalam penulisannya. 

Aku sudah membaca semua komentar2 dichapter sebelumnya. terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca, vote dan komen. Vote dan Komen sangat berarti bagiku dan bisa menjadi sumber semangat untukku melanjutkan FF kisah mereka antara Gemini dan Fourth. Terima kasih banyak atas feedbacknya  

Mohon maaf apabila penulisanku memiliki kesalahan dalam ejaan dan kesalahan dalam pengetikkan. Happy reading, see you again at Chapter 8 soon. 

Chapter 7

Kala matahari akhir musim panas terbenam di balik Gedung pencakar langit di Bangkok, Gemini menuangkan wine dari tempat penyimpanan yang terbuat dari kaca kristal, memindahkan cairan berwarna merah burgundy ke dalam gelas yang sudah disediakan es batu berukuran besar. Gemini meletakkan tempat penyimpanan wine di atas meja dan meraih gelasnya. Mengecap rasa manis berpadu pahit menjadi satu yang kini mengalir di tenggorokkannya, Kedua manik mata menyaksikan detik-detik matahari terbenam dibalik Gedung pencakar langit melalui kaca jendela apatemen penthouse miliknya.

Di awal dua puluhan dulu, Gemini berharap ia sudah menikah dan hidup mapan sekarang, Ketika ia berulang tahun yang kedua puluh enam tahun dan masih melajang, ia mulai menyadari bahwa hidup tidaklah sesederhana itu. Sebelum seorang pria itu bisa menikah, ia harus menemukan seseorang yang sangat istimewa hingga membuatnya mau berkomitmen seumur hidup dengan pasangannya itu. Ia sudah mengencani Wanita dan pria, namun tak satu pun dari mereka pernah menguncang dunianya.

Kini Fourth memasuki kehidupnya, dan semakin ia sering berada di dekat Fourth, semakin pemuda itu memenuhi benaknya. Fourth seperti sehelai bunga mawar yang menusuk kulitnya dengan duri, menghujam semakin dalam sampai ia kesulitan mencabutnya. Terkadang ketika ia tak menduganya, Fourth memaku matanya dengan sepasang mata hitam nan ekspresif itu, dan ia berani bersumpah ia merasakan bumi bergeser di bawah kakinya. Ketika ia menghampiri Fourth, ia tidak mencium bau parfum, hanya samar-samar bau pohon pinus, aquatic berpadu aroma powder bayi yang selalu membayangkan pantai. Namun biarpun begitu, wangi tubuh Fourth membuat indra-indarany berputar. Keinginannya untuk memeluk Fourth dan menghilangkan kecemasan di kedua mata pemuda itu juga tetap terasa kuat. Ketika ia mengatakan sesuatu yang membuat Fourth sedikit tersenyum, ia merasa seakan ia baru saja membawakan bulan. Dan demi Tuhan, ketika ia berada jauh dari Fourth, Ia kesulitan memikirkan pekerjaannya, dan justru memikirkan cara untuk membujuk Fourth agar mau memercayainya.

Kenapa itu sangat penting baginya, ia tidak tahu. Normalnya, ia tidak akan tertarik pada seseorang seperti Fourth. Pertama-tama pemuda itu jelas-jelas punya masa lalu, dan punya lebih banyak rahasia ketimbang jumlah butiran di dalam jam pasir. Bagaimana kalau Fourth sudah menikah dengan bajingan yang memukulinya? Itu berarti Fourth masih istri keparat itu. Gemini sadar ia bukan orang alim, tetapi ia memegang teguh prinsip yang dia pegang. Bermain-main dengan pemuda yang sudah menikah sungguh terlarang dalam kamusnya.

Masalahnya adalah, ia merasa seperti seseorang di atas perahu dayung di tengah lautan yang diterjang badai, dimana ombak dan arus menyeretnya ke arah karang yang berbahaya. Ia bisa mengayuh sesukanya kea rah yang berlawanan, tapi ia tetap saja bergerak mendekat ke sana. Yang lebih parah lagi, akal sehatnya sepertinya sedang tidak bekerja. Ia bisa saja menyantap makan siangnya di rumah atau bersama pekerja yang lain. Makan bersama Fourth bukanlah suaru peraturan yang tak bisa diubah, dan ia memulai lebih banyak hari daripada yang ingin ia hitung dengan tekad agar tidak lagi makan siang bersama Fourth. Tapi sekitar pukul sebelas, ia kehilangan ketetapan hatinya dan mendapati dirinya memesan makanan pesan antar untuk dua orang. Baru-baru ini, ia juga mendapati dirinya merencanakan hari ke depan jadi ia akan punya kisah menarik untuk diceritakan pada Fourth sembari mereka makan.

[Completed] The Northern Star | GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang