Chapter 10
Keesokan paginya, Fourth sedang tenggelam di tengah sobekan kertas koran dan mainan anak anjing, sementara Max menggelantung dengan kukuh di ujung bawah celana panjangnya, ketika lagi-lagi terdengar ketukan di pintu. Untuk sesaat, Fourth berpikir kalau mungkin itu Tae, mampir untuk menikmati secangkir kopi lagi, tapi kali ini ketukannya terdengar lembut. Fourth melepaskan gigi Max dari ujung celananya lalu menggendong si anak anjing sebelum berseru. "Masuk." Ia tidak ingin Max menggigit celana orang.
Ketika pintu terbuka, Fourth langsung mengenal pemuda dari foto yang dilihatnya di dinding apartemen penthouse Gemini kemarin malam. Ini adalah Phuwin Tangsakyuen, suami Pond Naravit.
"Sawadee khrab." Sapa Fourth memberi salam waii. Phuwin terlihat persis seperti Gemini bagaikan anak kembar, namun Phuwin adalah versi lembut.
"Sawadee Khrab." Kata pemuda itu sembari tersenyum cerah. "Aku Phuwin Tangsakyuen. Kakak Gemini. Tadinya aku berniat datang lebih awal untuk menemuimu." Ia membalas memberi salam waii. "Aku sangat sibuk. Belum lama lalu, aku masih seorang pemuda yang berpikir tidak akan pernah punya anak. Sekarang aku baru saja menikah, punya seorang anak tiri laki-laki, dan bulan Maret lalu melahirkan bayi perempuan yang tujuan hidupnya membuat ibunya kocar-kacir."
"Oh, apakah kamu bearer?"
Catatan: Bearer adalah istilah sebutan untuk pria omega yang bisa mengandung dan melahirkan anak.
"Ya. Aku bearer. Well, kalau tidak sedang sibuk dengan urusan keluarga, aku menangani kasus. Suamiku, Pond mengatakan Semakin aku bergegas, semakin aku terlambat."
Fourth penasaran kasus macam apa yang ditangani Phuwin. "Kasus?" Fourth menaikkan alisnya. "Kau pengacara?"
Phuwin tertawa dan memutar bola matanya dengan gaya kekanakan yang membuat Fourth semakin menyukainya. "Astaga, bukan. Dan percayalah padaku, fakta itu malah jadi berkah. Kalau aku seorang pengacara, aku akan berusaha menjadi hakim supaya aku bisa menghukum pembunuh berantai, penculik dan pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak. Bukan hal yang bagus. Aku bukan seorang pemaaf."
Saat menatap mata Phuwin, Fourth justru berpikir sebaliknya, bahwa Phuwin memiliki hati yang sangat sensitive dan penyayang. Aneh. Sejak menikah dengan Lex, ia biasanya selalu curiga pada orang asing tapi ada sesuatu pada diri pemuda ini yang langsung mendobrak pembatas yang ia bangun di sekeliling dirinya. Sambil mengempit Max di ketiak kirinya, Fourth melangkah maju dan mengulurkan tangan,
"Senang bertemu denganmu. Aku Fourth, staf pembukuan Gemini, tapi kurasa kau sudah tahu." Fourth tersenyum lebar. "Kalau tidak, akau tidak akan kemari benarkan?"
"Benar. Apakah kau keberatan jika kita duduk terlebih dahulu?" Fourth menurunkan Max di atas lantai dan menyilakan Phuwin duduk di atas sofa dan mendudukkan dirinya di atas sofa.
Phuwin tersenyum dan mengulurkan tangan menjabat tangannya. Untuk beberapa saat wajah Phuwin menjadi pucat selama beberapa detik lamanya, Phuwin menarik nafas dalam-dalam, lalu pelan-pelan menatap mata Fourth lekat-lekat. "Aku merasa kau butuh bantuan. Dia sedang mencarimu. Kalau dia sampai menemukanmu, kau akan berada dalam bahaya besar."
"Apa?" Sensasi dingin menjalari tulang punggung Fourth. "Maaf, aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan?"
"Kau tahu benar apa yang kubicarakan, dan kau berada dalam bahaya yang jauh lebih besar jika berpura-pura sebaliknya. Lex tidak percaya kalau kau sudah mati. Dia menyewa seorang detektif professional. Dia sedang berusaha mencarimu. Kalau dia menemukanmu, dia akan membunuhmu."
Fourth merasa seolah lantai lenyap dari bawah kakinya. Ia bangkit berdiri begitu cepat hingga darah mengalir deras dari kepalanya, membuatnya pusing. Sembari berpegangan pada tepi meja, ia berputar ke kursinya sendiri dan menghenyakkan diri dengan lemas di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Completed] The Northern Star | GeminiFourth
FanfikceTitle : The Northern Star Cast : Gemini Norawit & Fourth Nattawat Author : rinrinrin88 Genre : BL, romance Rate :15+ Sipnosis: Fourth Nattawat Jirochtikul memalsukan kematiannya untuk melarikan diri dari pernikahan penuh petaka dan suami yang hen...