Chapter 16

654 42 5
                                    

Chapter 16

Fourth ingin langsung bercinta lagi. Ia merasa seperti seorang anak kecil yang baru saja mencicipi permen pertamanya, dan satu gigitan kecil telah merangsang keinginannya untuk memakan lebih. Sayangnya Gemini terlihat sangat Lelah, dengan kepala tersandar ke dinding, lengan Gemini yang merangkul bahunya lemas dan terasa berat. Fourth pun memutuskan untuk membiarkan Gemini beristirahat beberapa menit sebelum ia mengusulkan agar mereka melakukannya lagi.

Untuk menghibur diri selagi ia menunggu, Fourth menikmati apa yang dilihatnya, kilau rambut hitam Gemini di bawah sinar temaram, bayang-bayang yang menekankan roman wajah Gemini yang tegas, bulu mata tebal yang membayangi pipi tirus Gemini, dan kilap di bibir pria itu yang tegas. Meski ia tahu Gemini tidak akan suka dengan kata sifat ini, elok adalah kata yang terlintas di benaknya. Ia menyukai segala sesuatu pada diri Gemini. Urat yang menjalari masing-masing sisi leher Gemini yang melengkung sepenuhnya maskulin. Gemini mengingatkannya pada sebuah lukisan yang tak ternilai harganya, yang diciptakan oleh salah satu pelukis ulung. Semakin lama ia menatap Gemini, semakin ia merasa takjub. Ia takkan pernah bosan memandangi Gemini.

Bulu mata Gemini terangkat, lalu giginya yang putih dan kuat tampak kala ia tersenyum malam, "Apa?"

Emosi membuncah di dasar tenggorokan Fourth, ia ingin sekali mengatakan pada Gemini betapa besar ia mencintai pria itu, tapi entah mengapa hanya kata-kata semata tak mampu mengungkapkan perasaannya. "Aku hanya ingin tahu apa kau sudah makan malam?"

Gemini bergerak seperti baru saja siuman dari pingsan. "Belum. Neo lagi sakit. Jadi aku harus membereskan dokumen-dokumen yang di tangani sebelumnya. Begitu aku sudah selesai mengecek dokumen, aku langsung kemari."

Fourth bangkit berdiri dan menyalakan lampu di langit-langit. "Aku akan memasakkan makan malam untukmu."

Saat membuka kulkas dan membungkuk untuk mengambil bahan makanan. Fourth merasakan ekor kemejanya terangkat lalu mengulurkan tangan ke belakang untuk memegang kain itu. Ketika Fourth menoleh ke belakang, Gemini sedang memperhatikan dengan tatapan linglung di wajahnya. Fourth tersenyum sendiri dan berjinjit untuk mengambil roti dari rak lemari, amat sangat sadar bahwa ia sedang memamerkan lebih banyak lagi bagian kakinya.

Gemini seorang gentleman sejati, dan mungkin tidak akan berpikiran untuk memaksanya berhubungan seks dua kali dalam semalam, terutama karena ia baru-baru ini masih takut membayangkannya. Bukannya ia menangkap itu salah. Ia akan selalu merasa berterima kasih atas kesabaran Gemini terhadapnya dan kebersediaan Gemini menunggu untuk bercinta dengannya sampai ia merasa siap. Tetapi sekarang masa-masa dalam hidupnya itu sudah berlalu.

Fourth tidak yakin apa yang berubah di dalam dirinya, atau mengapa perubahan itu terjadi begitu tiba-tiba. Ia hanya tahu bahwa sesuatu yang indah telah terjadi. Mungkin ia sedang bergerak maju selama berminggu-minggu ini, sedikit demi sedikit, dan kemajuannya yang luar biasa dalam Latihan bela diri, yang memuncak pagi itu saat ia menendang gemini hingga tak berdaya, merupakan katalis yang membawanya sampai ke akhir perjalanan. Ia merasa bebas, sepenuhnya dan luar biasa bebas. Lex tidak lagi mengendalikan dirinya. Fourth terdiam menatap pantulan di atas permukaan lemari es begitu dia menutup pintu lemari es.

Beberapa menit kemudian, dapur dipenuhi aroma makanan. Ketika Fourth menghidangkan makanan di meja, Gemini berdiri dari tempatnya duduk dengan punggung bersandar ke dinding dan beranjak ke kursi yang Fourth tarikan untuknya. Mata Gemini terlihat cemas saat ia menhenyakkan diri di sana. "Kau yakin kau baik-baik saja? Maafkan aku karena sudah memperlakukanmu seperti tadi. Seharusnya aku tidak...."

"Aku baik-baik saja, Gem."

Saat menatap mata Gemini yang penuh rasa cemas. Fourth merasakan hatinya mencelus. Sejak awal, Gemini sangat berhati-hati dengan perasaannya. Sekarang ia mengubah alur segalanya. Tak heran Gemini bingung. Jika semalam, ia pasti sudah beringsut membayangkan akan bercinya dengan Gemini. Sekarang ia mondar-mandir di depan Gemini dengan kemeja tanpa kancing maupun pakaian dalam di baliknya. Ia berhutang perjelasan pada Gemini. Gemini jelas-jelas berpikir kalau perubahannya yang begitu cepat kemungkinan akibat dari perubahan emosinya dan pria itu takut ia bisa ambruk kapan saja.

[Completed] The Northern Star | GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang