[Completed] The Northern Star | GeminiFourth

Chapter 11

Chapter 11

Fourth terbangun mendengar dengungan pelan suara-suara dalam yang sesekali diselingi suara wanita. Untuk sesaat, ia tidak tahu di mana dirinya, tapi kemudian ia mengenali ruang tamu Gemini yang tertutup tirai. Dengan mengenakan selimut, ia berbaring di sofa. Ia singkirkan kain penutup itu dan menurunkan kakinya ke lantai, merasa sedikit pusing saat bangun. Kecuali ia salah dengar, namanya banyak disebut-sebut di dapur.

Fourth berdiri lalu melangkah ke ruangan tersebut. Sesampainya di ambang pintu dapur, ia melihat sekelompok orang berkumpul mengelilingi meja. Kursi-kursi dari ruang makan dibawa masuk untuk mengakomodasi semua orang, dan meja tambahan disisipkan untuk menciptakan ruang duduk lebih, Dua buah mangkuk besar berisi popcorn mengapit sepiring kue. Uap harum berembus naik dari cangkir-cangkir kopi di sana-sini. Saat menyerap seluruh pemandangan itu, Fourth melihat seorang bayi Perempuan gemuk sedang tidur di dalam keranjang di samping kursi salah satu pria. Seorang pria lain memangku seorang bocah laki-laki berambut hitam yang kira-kira berusia delapan atau Sembilan tahun. Sembari terlelap, bocah itu meringkuk di pelukan sip ria dengan kepala rebah di lekukan lengannya. Fourth menebak pria itu pastilah Pond, suami Phuwin.

Sebagian besar wajah yang Fourth lihat jelas memiliki ciri khas keluarga Titichareonrak. Salah satu dari wajah-wajah itu milik seorang wanita, yang Fourth taksir berumur sekitar dua puluh dua tahunan. Love, adik Gemini. Wanita itu bertubuh mungil dengan mata besar dan gelap serta rambut hitam lurus, sangat cantik yang merupakan versi feminine dari roman wajah ibunya. DIsampingnya duduk seorang pria yang bukan anggota keluarga Titichareonrak, dilihat dari perawakan, meski duduk membungkuk di atas kursi berpunggung lurus, pria itu terlihat lebih tinggi dibandingkan pria-pria lain yang Fourth tebak pastilah Luke, suami kedua Love.

Fourth melihat Tae dan seorang wanita yang cantik di usianya yang sudah paruh baya, yang pastinya merupakan ibu Phuwin, Gemini dan Love.

Begitu Fourth terlihat di ambang pintu, semua orang berhenti bicara dan berbalik menatapnya. Saat memandang sekilas wajah demi wajah, Fourth melihat Phuwin yang kini ia anggap sebagai temannya, tapi hanya ada satu wajah yang ingin dilihatnya. Ketika matanya menangkap wajah itu di Tengah-tengah kumpulan. Ia diganjar dengan senyuman memesona yang dulu pernah membuatnya gelisah.

Gemini buru-buru bangkit dari meja dan menghampiri Fourth, sesampainya di sisi Fourth, Gemini merangkul bahunya.

"Fourth, ini keluargaku. Mereka ramai, suka berdebat dan menyebalkan kadang-kadang, tapi mereka sangat setia. Aku meminya mereka datang kemari untuk membahas masalahmu." Gemini mengusap-usap hidupngnya, isyarat yang mulai Fourth sadari merupakan kebiasaan pria itu jika sedang gugup. "Aku tahu ini masalah pribadi, dan kuharap kau tidak marah padaku. Tapi kau sedang berada dalam masalah besar, dan sebelum masalah itu selesai, kita mungkin membutuhkan bantuan mereka untuk mengeluarkanmu dari masalah itu."

Rasa malu melanda Fourth. Seberapa banyak yang diceritakan Gemini pada orang-orang ini? Jika melihat watak Gemini, tampaknya semuanya. Tidak ada yang pernah menganggap Gemini tipe orang yang pendiam dan berhati-hati. Fourth hanya pernah bertemu dua dari mereka. Yang lain benar-benar asing baginya. Sungguh mengerikan membayangkan mereka semua kini mengetahui rahasianya yang terdalam dan tergelap.

Wanita muda tersenyum penuh pengertian, "Dia tidak bercerita sampai detail, Fourth. Jadi kumohon jangan merasa tidak nyaman. Aku Love, dan jika menyangkut pernikahan yang buruk, pengalamanku lebih parah darimu. Kapan-kapan, kita harus minum bersama dan berbagi cerita."

Fourth ragu ada orang lain yang pernah menjalani pernikahan yang lebih buruk ketimbang pernikahannya?

"Bisa kau klarifikasi pernyataanmu itu?" Pinta pria yang duduk di samping Love sambil mengambil segenggam penuh popcorn. "Aku tidak mau dia mengira pernikahanmu denganku mengerikan."