SERI KEDUA KLANDESTIN UNIVERSE
[Sudah terbit & part masih lengkap]
"Bang, tahun depan kalian umur berapa?" celetuk Aji yang bergabung dengan Haikal dan juga Marka di ruang tengah. Di tangannya menyangga gelas berisi jus jambu yang ia dapatkan dari h...
Malam itu, semua member berkumpul di ruang tengah dengan kesibukan mereka masing-masing. Mayoritas dari mereka sibuk dengan telepon genggamnya sembari mendengarkan Aji yang entah berdongeng tentang apa. Di sudut ruangan, Arga juga terlihat lebih tertarik pada mie instan-nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kemarin gue juga liat di base kalau-" Reihan dengan cepat bangkit dan membungkam mulut Aji. Semua member juga kompak menatap anak itu---minus Haikal, berbeda dengan yang lain, ia terlihat tolah-toleh dengan wajah bingung.
"Bisa nggak sih jangan ungkit itu sekarang?" desis Reihan pada Aji.
Aji langsung mengangguk cepat. Detik berikutnya ia menggeser duduknya untuk memberi ruang Reihan.
"Kenapa? Ada apaan? Di base mana? Kampus?" tanya Haikal berturut-turut. Melihat Haikal yang mulai penasaran, Reihan melempar kode pada Jendral.
"Kal!" seru Jendral mendadak sudah melesat dan duduk di samping Haikal. Ia dengan cepat menyahut ponsel Haikal dan menyembunyikan benda itu di bawah paha kirinya.
"Apasih, Jen? Gue mau liat berita apa di base, kembaliin HP gue, ah!" Haikal berusaha mengambil ponselnya tapi melawat otot Jendral sudah jelas ia pasti kalah. Alhasil, ia hanya bisa menatap tajam Jendral. "Balikin, nggak?"
"Gamau," jawab Jendral dengan senyum bulan sabitnya.
"Ih! LO KAN PUNYA HP SENDIRI!" pekik Haikal. Member lain spontan menaikkan bahu untuk menutupi telinga mereka sambil meringis.
Arga yang kebetulan sedang memegang sumpit berisi mie instan dengan sengaja bangkit dan menyuapi anak itu agar kembali hening. "Jangan teriak-teriak, Jendral ada di depan lo, Kal, bukan di planet sebelah."
"Jendral nih, Na, punya HP sendiri masih aja ngerampok orang, marahin~ mintain balik HP gue, Na~" rengek Haikal.
"Asal lo gak peduli dan gak kepo sama kabar angin di luar sana, gue bantu mintain balik HP lo," kata Arga.
"Kabar angin apa?"
"Transaksi dibatalkan," celetuk Arga berlagak kembali duduk..
"Balikin, Jen," pinta Arga. "Udah janji, ya, Kal, janji sama gue kalo lo gak akan buka Base kampus seminggu kedepan, kalo lo langgar, gue bakal marah beneran sih."
Sembari menerima kembali ponselnya dari Jendral, Haikal mengangguk.
"Emang ada apaan sih di-" Haikal langsung merapatkan bibirnya saat ia tak sengaja melihat Jendral menatap tajam dirinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
