Fitnah.

5.4K 201 4
                                    

Salma baru saja melangkahkan kakinya masuk kerumah sudah dijegat oleh Rony. Salma terpelanjat kaget.

"Astaga apasi lo Ron, gelep gelep ngagetin gua!"

"Maksud Lo apasih Sal, Lo suka sama gua?"

Salma mengernyit tidak paham atas pertanyaan Rony yang tiba tiba ini. Ia membenarkan letak kacamatanya menatap bingung ke Rony, entah kesambet setan apa dari Samarinda.

"Lo ada apasi Ron?" Tanya Salma dengan nada lembut.

"Lo kurang kerjaan ya, ngapain ngirim ngirim pesan sampah kayak gitu!" Suara Rony meninggi tidak sepeti biasanya, dan untuk pertama kalinya Salma dibentak oleh Rony.

"Lo tuh kenapa sih Ron! gua baru balik dari padang disana gua kerja. Pulang pulang lo tuduh ga ngga jelas gini!"

"Jangan kira sikap manis gua ke elo, itu gua suka sama lo Sal!"

Sumpah Salma kebingungan, maksud dari semua perkataan Rony terhadapnya, ucapan yang keluar dari Rony semuanya membuat Salma pusing.

"Gua gatau Lo itu ngomong apa, gua capek." Salma berjalan melewati Rony, tapi ditarik paksa oleh Rony sampai Salma meringis kesakitan.

"Lo nuduh pacar gua selingkuh, Lo kirim pesan itu pake nomor lain, supaya gua bisa sama Lo kan!"

Salma menganga mendengar ucapan Rony, "Sumpah lu cuma marah hanya karna sifat kekanakan Lo ini, norak tau ngga! Oh iya satu lagi urusan Lo gua ga pernah peduli mau lu punya pacar atau engga gua sama sekali ga peduli Rony!"

Salma tidak habis pikir atas tuduhan yang tak berdasar kepada dirinya. Sejak kejadian dirumah sakit saja Salma tidak pernah bertemu dengan pacar nya itu.

Setalah kata kata yang terahkir Salma lontarkan ia pergi meninggalkan rumah. Rumah yang dari awal harusnya tidak ia injak itu sedangkan Rony hanya berdiam diri penuh dengan emosi ia mengusap kepalanya kasar.

"Anjing!" Teriaknya kesal. 

🍣🍣🍣

Salma jalan terburu buru di Lobby apartemennya, sampai tak sadar dia menubruk seorang pria.

"Maaf," Ucapnya tanpa ia lihat siapa yang ditabraknya.

Pria itu hanya diam dan melihat Salma yang jalan dengan cepat itu.

Melangkah masuk kedalam apartemennya, Salma masih kesal dengan semua tuduhan yang diucapkan Rony. Seharusnya dia cari tau dulu siapa pengirim pesan itu bukan menuduh sembarang.

"Lagian gua ngga peduli mau lu punya pacar mau punya cewe selusin juga gua ngga peduli Rony parulian!" Oceh Salma sendiri di apartemennya.

"Lagian dulu kenapa coba ngga bantah aja orang tuanya ngga mau nikah, dasar laki laki berotak kecil, laki laki ngga ada pendiran! Cinta itu diperjuangain." Salma terus memaki, mengoceh sendiri ia luapkan emosi nya di apartemnnya.

Kepala nya terasa pusing sekali, dia memilih membersihkan tubuhnya lalu pergi tidur.

🍣🍣🍣

Rony saat ini menekan terus tombol apartemen kekasih nya itu. Tapi, tidak ada balasan apa apa.

Ia takut terjadi apa apa terhadap Bunga, Bunga mudah stres. Ia pun terpaksa menelpon Anggis menanyai sandi apartemen Bunga.

Melangkah masuk Rony melihat sekeliling seperti tidak ada kehidupan, tidak ada cahaya yang menerangi apartemen Bunga.

Menuju masuk melihat ke kamar Bunga. Rony hidupkan lampu dikamarnya saat lampu menyala bola mata nya langsung menangkap tubuh Bunga yang tergeletak dibawah didekat kasur itu.

Rumah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang