3

5.1K 238 52
                                    

Hari ini Rony mendapatkan kerjaan luar kota offair yaitu kota Balikpapan yang tekenal akan minyak bumi.

Kehamilan Salma sudah mengijak 9 bulan ia hanya sedang menunggu, perkiraan dokter minggu depan.

"Kamu ngga bisa batalin aja dulu ya?" Ucap Salma sambil memasukan beberapa baju kedalam koper.

Rony yang sedang menyukur jengotnya didalam kamar mandi itu menjawab.
"Event ini udah dari lama sayang, kan aku cuma satu hari disana."

"Aku takut gimana kalo malam ini lahiran, aku takut kamu ngga ada disamping aku."

Rony menghampiri Salma lalu mengecup kening Salma pelan.
"HPL kamu masih minggu depan kan, kamu tenang aja aku pasti akan disamping kamu."

Hati Salma terenyuh, ia senang sekali.

"Kamu hati hati ya, ada babul yang nunggu." ucap Salma dan Itu panggilan Rony untuk babynya yang didalam perut.

Rony menunduk didepan perut Salma dia mengelus perut Salma."Babul tunggu babeh balik ya, babeh cari uang dulu buat biaya lahiran kamu." Ucap Rony seraya terkekeh.

"Babul pasti mengerti ko." Lanjut Rony mendongak melihat ke wajah Salma seraya bibirnya terukir bagai bulan sabit.

Salma ikut tersenyum hati nya merasa tenang mendengar ucapan Rony.

"Aku juga udah bilang sama mba Ida, mama kamu, mama aku untuk siaga."

"Aku juga udah suruh mba Ida tidur bareng kamu."

Salma tersenyum lebar lalu memeluk Rony erat."Makasi ya babeh babul."

Rony membalas pelukan Salma sama eratnya.

***
Bang Ali sudah berada didepan rumah untuk menyusul Rony.

Salma berdiri didepan pintu melihat Rony dan Bang Ali memasukan beberapa tas kedalam belakang bagasi mobil.

Setelah selesai Rony kembali menghampiri Salma,mengceup bibir Salma singkat, lalu mengecup kening Salma dan memeluk Salma.

"Kalo ada apa apa langsung telpon aku atau Bang Ali."

Salma menganguk, dan melihat Rony sampai menghilang dari pandangannya.

Setelah itu Salma melangkah masuk, merasakan betapa kencang nya perut dan nyeri dibagian pingang.

Mba Ida datang dari arah dapur menghampiri Salma yang terlihat kesakitan itu.

"Ibu ngga papa? saya bantu ya bu." Mba ida segera memapah tubuh Salma menuju kamar nya.

"Makasi ya Mba." Ucap Salma setelah dia sudah duduk berbaring diatas kasurnya.

"Saya siapkan mimum dulu ya bu."

Salma hanya menganguk, lalu dia mengambil ponsel menelpon ibunya.

Tak lama panggilan itu terangkat," Iya dek ada apa?"

"Aku mau nanya mah, perut aku kencang banget dan nyeri dibagian pinggang."

"Kamu mules ngga? kayak mau BAB gitu?"

"Belum si Mah, masih ngerasa sakit dipinggang aja."

"Kamu udah packing belum baju baju yang akan dibawa ke rumah sakit.

"Kalo itu udah ko mah."

"Rony udah pergi ke Balikpapan?"

"Udah mah beberapa menit yang lalu."

"Mama sama papa kesana aja ya dek, takut nya nanti ada apa apa sama kamu."

"Ngga ngerepotin mama kan? ada mba Ida ko disini."

Rumah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang