Hari bahagia

7.4K 275 25
                                    

Hati Rony semalaman merasa resah, ia tidak bisa tertidur terus memikirkan ucapan Diman, dan isi kepalanya sekarang hanya ada Salma.

Entah mengapa hatinya merasa kosong, ia sedari tadi terus mencari posisi tidur yang nyaman disofa tapi tidak ia temukan, ia jadi kesal sendiri lalu membangunkan tubuh nya dan duduk mengacak rambutnya kasar sambil memperhatikan kotak cincin itu dimeja.

Hatinya terus bergemuruh, memaksa untuknya menghampiri pemilik cincin tesebut.

Dengan cepat dia mengambil cincin dan kunci mobilnya melesat pergi kerumah untuk menemui Salma, hati nya menjadi begitu tidak sabar.

Melaju dengan kencang sampailah Rony didepan rumah, dengan ragu tangannya terulur untuk mengetuk pintu rumah.

Salma yang baru saja mau tidur mendengar suara ketukan pintu, ia pun melangkah keluar kamar dengan pelan menuju pintu.

Lalu ia buka pintu tersebut terpampang wajah Rony.

"Sal boleh gue masuk?" Tanya Rony dengan nafas ngos ngosan seperti orang yang habis berlarian.

Salma menganguk bingung, ini kan rumah dia kenapa harus izin sih pikir Salma.

Rony masuk, Salma menutup pintu dan ikut menyusul Rony. Mereka berdua berada di ruang tamu sekarang duduk berdampingan saling diam.

Sampai Rony memulai bicara, "maaf Sal gua ganggu lo tidur."

Salma menjawab,"Ini rumah Lo Ron, Lo lupa ya?"

Rony tertawa kecil, "Oh iya ya," Lalu dia menyengir menjadi salah tingkah.

"Lo emang habis olahraga sampe ngos ngosan gitu?" Kata salma.

Rony mengeleng, "Sal, ada yang mau gua bilang."

Salma menatap Rony dari samping, "Bilang apa Ron?"

Rony duduk menjongkok didepan Salma, Salma menatap heran, "Mau ngapain Ron?"

Rony mengeluarkan kotak dari saku bajunya lalu ia menyodorkan didepan Salma seraya dibuka kotaknya dan memperlihatkan cincin.

Posisi Rony saat ini persis seperti orang yang ingin melamar, Salma kaget melihat cincinnya ko bisa di Rony.

"Itu kan—"

"Iya cincin pernikahan Lo sal," potong Rony.

Lalu ia menarik tangan Salma yang bertumpu dipaha nya ia ambil cincin didalam kotak lalu ia masukan ke jari manis Salma.

Salma masih bingung dengan sikap Rony saat ini.

Setalah memasang cincin di jari Salma, Rony menatap teduh ke Salma.

"Sal ini belum telat kan?"

Salma menaikan satu alisnya bingung, "Maksudnya Ron?"

"Sal entah gatau kenapa beberapa hari ini hati gua resah terus, ngga tenang."

"Gua pengen ketemu terus sama Lo," Lanjutnya.

"Gua pengen kita bisa sama sama terus, bisa bercanda terus dirumah ini Sal." Tutur Rony.

Tak sadar mata Salma sudah berkaca kaca mendengar ucapan Rony.

Rumah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang