Pernikahan

6.6K 227 13
                                    

Pesan itu sukses membuat Rony terdiam, pasalnya dia punya kekasih yang tidak orang tau.

"Sorry, besok ketemu ya. Ada yang mau dibicarain." balas Rony.

Rony langsung tancap gas.

***

"Cie yang abis jalan-jalan sama abang Rony." Ledek mama Ita.

Salma yang sedikit tersipu itu menjawab, "Apasih mah," Salma saat ini membuka kulkas lalu mengambil sebotol air dingin.

Mama Ita yang tengah berkutat didekat kompor itu terus menjahili anak perempuannya.

Salma duduk ke kursi meja makan.
"Mah, yakin nikahin aku sama Rony?"

Mama Ita berbalik,"Yakin dek, mama tau bagaimana keluarga Rony apalagi mamahnya kita sahabatan jadi pasti kamu disayang kayak anak nya sendiri mama kan jadi tenang ngelepas kamunya."

"Mama yag tenang, aku yang engga" Cibir Salma.

"Kamu itu beruntung lho, banyak yang dukung hubungan kamu, fans fans kamu sama Rony terus keluarga besar Rony dan kamu. Susah loh dapetin restu sebanyak itu."

"Tapi kan Mah aku ga cinta," Curhatnya.

Mama itu mematikan kompornya, lalu menghampiri gadisnya itu mengelus kepala nya pelan, "Mama sama papa dulu juga ngga cinta, tapi sekarang ada kamu, dan keluarga kita juga hangat bisa dibilang bahagia kan semua itu cuma waktu dan proses yang jawab dek." Mama menasehati, sedangkan Salma masih bimbang dan takut.

"Terus tadi kemana sama Rony?" Tanya Mama Ita yang masih mengelus kepala Salma dengan lembut.

"Tadi Rony ngajak liat rumah Mah, dia bilang abis acara nikah malamnya kita mau langsung nempatin rumahnya."

Mama itu mengecup kepala Salma singkat, "Bagus kan Rony udah siap, mama setuju itu." Ia berbalik dan kembali melanjutkan masakannya.

Salma bangkit dari duduknya" Yaudah Mah aku mau mandi dulu," Salma meninggalkan mamanya dan keatas menuju kamarnya.

"Ohiya dek, besok kita fiting baju ya sama mama Rony, Rony juga ikut." Teriak mama saat Salma berjalan keatas  .

***
Esok siang Rony menemui seorang perempuan rambut panjang, wajah nya ayu serta kulitnya yang putih.

Wanita itu tersenyum saat melihat Rony duduk didepannya. "Kamu sibuk banget ya?"

"Engga juga ko bung, ada project aja ahkir-ahkir ini."

Bunga itu pacar Rony saat ini, mereka sedang di cafe disuguhi dua gelas cangkir kopi.

"Apa yang mau kamu bicarain, Ron?"

Rony sedikit terbata bata, "Jadi gini, mama sama papa aku ngejodohin aku sama anak sahabatnya."

Bunga mengerenyit, "Terus?"

Rony menjawab dengan hati hati, "Dan aku sayang sama kedua orang tua aku,  aku setuju dengan mereka dan juga udah beli rumah untuk kami berdua tinggal."

Nafas Bunga tercekat, air matanya tertahan. "Terus aku gimana?"

Rony menatap Bunga meraih tangannya lalu mengengamnya, "Aku minta sama kamu untuk tunggu setahun."

Bunga menarik tangannya lalu menatap ke sembarang, "Kamu tega ya, Ron. Maaf aku belum bisa jawab," Bunga berdiri lalu meninggalkan Rony.

Rony masih berdiam diri ditempatnya dan merasa bersalah.

***

Disisi lain Mama Ita, Mama Rony bertemu dan mengajak Salma untuk fitting baju.

Mereka sudah sampai di tempat fiting baju.

Rumah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang