4

5.4K 239 21
                                    

Sejak tadi Salma tidak bisa tidur dengan nyaman, dari ujung kepala sampai ujung kakinya semua terasa sakit.

Seharian ini Salma berjalan mundar mandir di dalam ruangan ditemani keluarga agar melancarkan untuk persalinan nanti.

Rony pun sangat syok saat dikabari keluarganya bahwa Salma sudah berada dirumah sakit.

Selesai manggung Rony langsung memesan tiket dan terbang kembali ke Jakarta.

Pikirannya benar benar khawatir, dan juga bahagia karna menantikan buah hati nya yang akan lahir ke dunia.

Saat pesawat mendarat dengan sempurna di bandara Ir. Seokarno Rony langsung turun dan melesat ke rumah sakit tempat Salma menginap.

Dengan jalan terburu buru ditemani Bang Ali sebagai manajernya.

"Kira kira Salma udah lahiran belum ya?" Ocehnya sendiri seraya kakinya berjalan terus menuju ruang inap Salma.

Bang Ali mengikuti dibelakang terus memberi Rony menyuruhnya tenang.

"Belum Ron tadi kan udah dikabarin lagi nunggu pembukaan."

Hati Rony bergemuruh sampai didepan kamar inap Salma, Rony menarik napasnya pelan lalu ia buka pintu nya mendapati keluarga dengan wajah cemas dan Salma yang berbaring diatas kasur meringis kesakitan.

Terlihat sekali wajah Salma yang menahan sakit, Rony segera mendekat ia peluk Salma, memberikan kekuatan.

"Kamu yang kuat ya sayang.." Kata kata itu yang selalu Rony ucap untuk memberikan tenaga pada Salma.

Salma megeluarkan cairan bening, ia benar benar kesakitan. Tak lama datang Dokter Syifa lalu memerintah beberapa perawat nya untuk membawa Salma ke ruang lahiran.

Semua keluarga panik, dan berdoa agar lahiran nya selamat.

Sampailah diruangan tempat melahirkan, Rony terus mengangam tangan Salma erat pandangannya tidak sekalipun teralihkan ia hanya fokus lekat menatap Salma.

Salma terus mengaduh kesakitan, keringat kecil sudah keluar di keningnya.
napasnya pun sudah berburu.

"Sakit.." Lirihnya pelan.

Rony mendekatkan wajahnya ke telinga Salma terus membisikan kata kuat sambil mengecup kening Salma.

Salma mulai mengeden terus, ia tarik napas lalu dihembuskan kembali terus sampai Kepala bayi itu mulai keluar Dokter Syifa terus mengintruksi Salma.

Saetelah dua jam berlalu ahkirnya Salma melahirkan normal dengan selamat bayi berkelamin laki laki berat 3.5 kilogram. Salma bernapas lega, Rony tidak henti hentinnya mengucap syukur d sebelah Salma.

"Makasi ya sayang.." lirih Rony sambil menyatukan keningnya pada Salma seolah memberikan kekuatan.

***
Salma sudah kembali ke ruang inapnya ia sudah berbaring, dan bayinya sedang dibersihkan dan diletakan terlebih dahulu disalah satu laboratorium untuk pemiriksaan lebih lanjut.

Rony dan semua keluarga berkumpul untuk menanti kedatangan jagoan mereka, semua tersenyum lebar.

"Mama senang kamu bisa lahiran normal.."

Salma masih belum ada tenaga ia hanya tersenyum kecil.

Semua keluarga masih sabar menanti, Rony juga daritadi sibuk membantu Salma mulai dari membersihkan, memberikan minum apapun yang dibutuhkan Salma, Rony dengan sigap cepat melakukannya.

Salma belum boleh tidur karna khawatir ada pendarahan jadi ia harus tetap terjaga, Rony pun terus mengajak bicara Salma agar tidak mengantuk.

"Makasi ya kamu udah selalu ada disamping aku." Lirih Salma pada Rony yang sedang duduk disamping kasurnya itu.

Rumah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang