Bandung

5.4K 205 5
                                    

Mereka sudah masuk ke kamarnya masing-masing. Salma diam saja sejak tadi Rony hanya memperhatikan Salma yang lalu lalang mengeluarkan beberapa perlengkapannya dari dalam Koper.

Salma masih sibuk mengacak acak mencari baju nya didalem koper.

Rony berdeham, guna menarik perhatian Salma. Tapi hasilnya nihil Salma masih dengan kegiatannya.

"Ngapain si Sal?" Rony menanyakan,

Salma melempar lempar barang barang nya dari dalam koper, Rony yang melihatnya pun heran.

"Lo kenapa Sal?" tanya Rony sekali lagi.

Ahkirnya Salma memberhentikan kegiatannya, lalu menatap ke arah Rony. "Lo apasi tiba tiba nyusul gini?"

"Emang ga boleh?" Tanya Rony.

"Gua jawab ngga boleh Lo udah disini," Jawab Salma lalu melanjutkan kegiatannya di awal tadi.

Rony sedikit terkekeh, lalu Salma menatap sinis ke Rony.

Salma berdiri dia ke kamar mandi seraya membawa handuk dan baju tidurnya.

Masih dengan wajah kesal Salma masuk ke kamar mandi.

Rony bingung kenapa sikap Salma seperti itu, dia pun memilih keluar kamar dan turun ke arah caffe yang ada dihotel ini.

Saat dia melihat sekeliling matanya menangkap seorang pria yang sepertinya dia kenal.

"Boleh duduk sini?" Izin Rony pada pria itu, pria itu menoleh lalu menganguk setuju.

Entah kenapa mereka berdua saling diam, Diman tersenyum ke arah Rony, lalu kembali menikmati satu gelas kopi yang di pesannya.

"Ngopi?" Rony juga jadi orang yang kebingungan ia mencoba memecah keheningan diantara mereka dua.

Diman menganguk, "Sendiri nya?"

"Sama, sekalian mau cari udara segar aja." Jawab Rony.

"Gimana nikah sama Salma?" Tiba tiba Diman melayangkan pertanyaan yang membuat Rony terbatuk.

"Iya gimana ya happy aja," Rony menjawab seraya meminum kopinya yang baru saja datang.

Diman masih fokus dengan pandangannya ke depan arah caffe.

"Kalo Lo buat dia nangis, jangan salahin gua kalo jadi deketin dia." Ucap diman, lalu dia pergi dari situ tanpa melihat atau menunggu respon dari Rony.

Seketika Rony terdiam, dia membeku lalu terkekeh sedikit lalu kembali ke mode lempengnya.

Salma yang baru saja selesai mandi keluar dan melihat tidak ada Rony.

Salma pun menghubungi Nabila, kalo malam ini dia memilih untuk tidur bersama Nabila saja.

Salma melangkahkan kakinya ke kamar Nabila.

"Emang gapapa kak Salma tidur disini?" Tanya Nabila.

"Iya gapapa, kangen juga kita udah lama kan ga tidur barengan sambil curhat."

Nabila tersenyum manis, "Iya juga kak."

Setelah Rony menghabiskan segelas kopi nya ia kembali ke atas, saat melihat ke dalam dan kamar mandi Salma tidak ada.

Dia melihat ponselnya, lalu melihat ada satu pesan dari 'Teman serumah' nya.

malem ini gua tidur sama Nabila aja.

Rony hanya membaca tidak dia balas, dia masih memikirkan ucapan dari Diman tadi.

Dikamar Nabila. Salma dan Nabila sudah merebahkan tubunya saling berdampingan lalu menatap langit langit.

Rumah [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang