"Ayo Jake Jake Jake! Arrghh! Kalah kan lu! SHAM! WOISH, KENA TUH MUSUH! WOO!!!"
Saat Jay tengah asik bermain game bersama Jake dan Sunghoon di sebrang sana, tak lama suara papinya menyerukan namanya.
"Jay!"
"Iya pih!"
"Woy, Jake, Sham, bentaran ya? Papih gue manggil."ujar Jay dari telepon.
"Bentar lg Jay, nanggung."
"Entar lagi, nanti bokap marah!"dengan patuh, Jay menyudahi permainannya untuk menemui papinya bersama sahabatnya.
Begitu tiba di ruang tamu, Jay terkejut saat melihat sahabat papinya yaitu San---guru taewondo-nya itu. Dengan sopan, Jay berniat menyalimi tangan San, namun kegiatannya terhenti saat melihat seseorang yang tampak tak asing baginya.
Bahkan, dia terkejut begitu pula dia saat Jay menyadari siapa orangnya. Dengan spontan, Jay menunjuk orang itu dengan tak santai, begitu pula dia.
"---ELO?"ujar mereka bersamaan. Tak lama, Nicholas berdecak malas menatap Jay.
"Ck, ngapain lo di sini?"
"Yang ada, gue tanya sama lo, ngapain lo di rumah gue?"
"Gue ngikutin bokap gue lah!"
"Bokap? Hilih, bilang aja lo mau ngikutin gue, kan?"
"Enak aja! Sory ya, Jay! Gue bukan penguntit!"disaat kedua anak mereka sedang berdebat, keduanya saling pandang tak percaya.
"Kalian saling kenal?"tanya San dan Changbin bersamaan. Dengan kompak juga, mereka membalas kemudian melipat kedua tangannya."GAK! KITA MUSUHAN!"
Nicholas segera menatap papinya begitu pula Jay.
"Pih? Kenapa kita di sini sih? Pulang aja yuk?"
"Bentar Nicho, papih masih perlu."
Beralih pada Jay.
"Pih? Ngapain sih sayur jengkol kesini? Kenapa gak papi suruh dia pulang aja, coba?"protes Jay sembari menekan kata 'jengkol'.
"Ssstt! Jangan ngomong kaya gitu ke tamu Jay!"peringat Changbin ke Jay.
Setelah berkutip dengan putra masing-masing, mereka melanjutkan mengobrolnya.
"Jadi gimana San? Jadi lo?"
"Jadi, lah. Lagi pula, gue gatau mau pulang kapan. Mau titip abang gue, kayaknya sibuk banget. Apalagi bang Songhwa?"
"Iya deh, paham gue San. Yaudah, tenang aja San, anak lo gue yang ngurus kok."
San tersenyum manis, kemudian menatap putranya yang masih menatap sengit Jay begitu pula sebaliknya.
"Nicho? Kamu tinggal sementara di rumah Om Changbin sampai papi pulang ya?"
"Hah?! Kenapa di sini sih, pih! Kenapa gak ke Om Wooyoung, Om Songhwa atau Om Hongjoong aja sih?!"
"Udah ya, jangan bandel di sini. Ok? Kalau begitu Papi pamit dulu."Nicholas mendengkus sebal ke arah Papinya. "Bin? Titip anak gue ya?"
"Siap San!"setelah itu, San segera pergi dari rumah Changbin dengan meninggalkan putranya. San sempat melambai pada mereka, namun hanya dibalas lambaian oleh Changbin.
Kini, tersisalah mereka bertiga dengan canggung. Dengan ramah, Changbin mengajak Nicholas untuk masuk ke kamar Jay.
"Oh iya, kamu nanti tidur sekamar sama Jay aja ya?"mendengar itu, Jay sontak memprotes sembari menatap Nicholas jijik.
"What?? Jay sekamar sama sayur kol pih? Ogah!"
"Idih, gue juga ogah kali tidur sama lo!"balas Nicholas tak kalah pedas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada Yang Hilang| Enhypen (ii)
Mystery / Thriller⚠️Usahakan baca S1 nya dulu karena akan ada adegan yang nyambung sma season pertama. Tapi, gk masalah sih kalau mau baca ini dulu, nanti kalian bisa baca ke S1nya sbg flashback.⚠️ . . *Misteri hilangnya sebuah nada, membuat ketujuh siswa SMA Europe...