|³⁵|Kebenaran yang Sebenarnya (pt.2)|

11 2 0
                                    

Satu hari telah berlalu. Setelah mereka mengetahui fakta yang benar-benar tidak dimengerti, mereka berusaha untuk bersikap biasa saja seolah tak terjadi apa pun dengan mereka. Saat ini, Joe yang merupakan teman baru Eji pun, berangkat bersama dengan Eji yang saat itu masih menginap bersama Nicholas.

Sebenarnya Eji bisa saja menjaga sahabat Nicholas. Bahwasannya, Eji juga merupakan ketua kelas yang harus menjaga anggota nya agar tetap sehat. Namun, Nicholas si laki-laki keras kepala seperti Jay sangat tidak percaya dengan Eji.

Yang ditakutkan jika Eji malah bertengakar dengan Joe yang notabe nya sangat menyebalkan. Beberapa menit beradu argumen, akhirnya Eji mengalah dan membiarkan laki-laki keras kepala itu juga menginap di rumahnya sekali.

Setelah mereka bertiga, Joe, Eji dan Jaeden  masuk ke dalam kelas, seluruh mata tertuju pada kedua pengurus kelas 11 IPA yang terlihat sedikit berbeda. Tentu saja karena ada Joe yang terlihat berbeda. Jika biasanya Joe alan pergi bersama teman-temannya, maka sekarang laki-laki barbar dan brandal itu terlihat bersama dua pasangan pengurus kelas. Eji yang merasa ada yang aneh terhadap tatapan itu, langsung menegurnya saat sudah tiba di depan mereka.

"Gue tau, kalian heran sama Joe yang bareng sama kita. Tapi, bukan berarti kesalahan gak bisa diperbaiki. Sekarang bubar semuanya!"

Serentak, mereka yang berkerumun dan menatap Joe aneh, langsung membubarkan diri saat mendengar perintah Eji. Perlu diketahui, Eji dan Jaeden  juga satu-satunya orang yang ditakuti oleh semua siswa-siswi karena kekuatan mereka.

Eji si atlet taekwondo, ketua kelas dan wakil ketua OSIS, sementara Jaeden si laki-laki dingin, dengan perintah yang tegas, tatapan tajam dan sedikit misterius.

....

Beberapa jam sudah berlalu, baik Eji, Jaeden dan joe sekarang berniat keluar kelas untuk makan di kantin. Beberapa jam ini, Draka tak terlihat batang hidungnya. Entah kemana dia sekarang, yang pasti laki-laki itu menghilang tanpa kabar yang jelas. Hal itu membuat Joe sedikit lega selepas pertikaian sengit antara dirinya dan juga Draka yang terbilang kurang baik akhir-akhir ini.

Saat mereka bertiga berjalan bersama, seseorang menatap Joe tak mengerti. Kenapa sekarang dia malah berteman dengan Eji dan juga Jaeden? Karena pikirannya yang yerus berkecamuh dan terlihat sedikit sebal, ia langsung berjalan untuk menghampiri ketiganya.

Begitu ia sudah dekat dengan Joe, laki-laki itu lanhsung menarik tangan Joe hingga laki-laki bar-bar itu menoleh kearahnya dengan terkejut.

"Gue mau bicara empat mata sama lo."ujarnya sembari mengerling dua orang yang merupakan teman sekelas Joe.

Merasa butuh waktu berdua, Eji yang peka langsung mempersilahkan dua orang itu untuk berbicara.

"Yaudah, kalau mau bicara, silahkan. Kalau gitu kita duluan. Kalau butuh apa-apa langsung kabarin gue!"Joe hanya mengangguk sekilas sebelum menatap teman se-gengnya dulu.

"Lo mau ngomong apa?"

"Jangan ngomong di sini. Ikut gue!"

....

Di belakang sekolah, lebih tepatnya tempat yang biasa mereka membolos atau pun merundung Juan. Joe menatap temannya itu penuh tanya sebelum laki-laki itu membuka percakapan.

"Lo mau ngomong apa? Kenapa harus di sini?"bukannya menjawab, laki-laki itu malah berbalik tanya.

"Sejak kapan lo deket sama Eji dkk? Apa lo beneran udah gak mau temenan sama kita? Bahkan, Nichol aja udah gak pernah gabung sama geng kita. Gue pernah berpikir, kalau kalian udah beneran gak mau gabung lagi sama The Dark Geng's. Atau jangan-jangan.... kalian udah berhianat sama kita?"

Nada Yang Hilang| Enhypen (ii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang