|²⁸|Teror di Sekolah|

13 2 0
                                    

🎶Schadenfruede—Hyun de kim🎶


H-7

Setelah Mr. Johan membentuk para tokoh cerita, beliau menemui Pak Chris di ruangannya untuk menanyakan sesuatu tentang anak-anak itu.

"Ada apa Mr. Johan? Mengapa Anda menemui Saya?"

"Gak usah pakai kata formal, pake lo-gue aja Kak. Lagi pula, ruangan lo cuma ada kita berdua kan?"Chris mengangguk.

"Ok. Jadi gimana?"

"Gini, gue boleh minta data anak-anak yang ikut teater tadi, gak? Atau, lo tau anaknya Kak Yunho sama Kak Junna? Kalau tau, tolong kasih tau gue."

"Anaknya Yunan? Buat apa?"Mr. Johan mencondongkan tubuhnya seraya berbisik pada Pak Chris. "Gue mau nyelamatin dia. Kakak mungkin tau kan, peristiwa 20 tahun lalu? Gue curiga, sosok yang merasuki tubuh Kak Yunan bakal menghancurkan keluarga: baik itu istrinya maupun anak-anaknya."

"Gak cuma itu. Setau gue, dia juga suruhan dari Raja Iblis yang ditugaskan untuk menghancurkan dunia. Kita semua udah terlibat dan jiwa kita juga udah terikat sampai ke anak-anak kita. Jadi, mau gak mau kita harus turun tangan untuk masalah ini."Pak Chris mengangguk paham.

"Ok, tunggu sebentar."

Pak Chris bangkit dari tempatnya untuk mengambilkan berkas data siswa-siswi itu yang berada di lemari kecil.

"Ini data anak-anak kelas seni yang mungkin lo tau mereka anak siapa aja."

Mr. Johan menerima berkas itu lantas membuka satu-persatu lembaran di tangannya. Seketika, netranya melebar saat melihat data dari Jay, Haren, Yovanka dan Sham. Untuk Jake dan Daelyn sendiri, ia sudah tau karena mereka adalah keponakannya.

"Tunggu! Jadi Yovanka anaknya Kak Yunan?"

"Iya. Satunya lagi ada di SMA Taruna Bangsa."Mr. Johan mengangguk sekali lagi.

Yang beliau tau, Yunan itu memiliki dua orang anak yaitu laki-laki dan perempuan. Nyatanya, beliau tidak mengetahui jika keduanya berbeda sekolah.

Setelah membaca data-data dan merenungkan cukup lama, beliau mengerling Pak Chris sebentar kemudian berkata "Gue butuh mereka."setelah itu, beliau menghubungi seseorang untuk diajak bertemu nanti malam.

"Halo? Kenapa?"📞terdengar respon dari sebrang sana.

"Gue punya misi. Temuin gue nanti malam di tempat tempat yang gue kirim. Gue tunggu."setelah itu, beliau mematikan sambungan ponselnya.

....

Malam harinya, Mr. Johan dan orang itu bertemu di ruang VIP sebuah restoran bernuansa klasik.

"Kenapa lo suruh ketemuan di sini?"

"Gue punya info tentang anaknya Kak Yunan dan dia juga ikut pementasan besok."

"Udah gue duga. Lalu?"Mr. Johan memberikan berkas itu pada laki-laki di hadapannya.

"Lihat anak perempuan itu. Dia adalah anaknya Kak Yunan. Gue mau, lo bantu gue nyulik dia."

"Apa?! Lo gila?! Dari beragam cara, kenapa kita harus culik dia?"

"Karena gue gak bisa biarin dia ikut pensi. Lo pasti tau alasannya kan? Dia berani pakai cara gila buat menguasai dunia. Mak dari itu, kita harus lebih gila buat cegah mereka. Lagi pula, banyak konsekuensi yang bakal dia dapet kalau dia ikutan pensi. Iblis itu gak mudah kita taklukin gitu aja. Karena itu, kita harus bekerjasama buat jebak dia."mendengar penjelasan dari Mr. Johan, laki-laki yang tak lain adalah Yohan merenungkan ucapannya sebentar.

Nada Yang Hilang| Enhypen (ii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang