|Epilog|

16 1 0
                                    

"GAVIAN, DAELYN, AWAS!"Gavian dan Daelyn sontak menutup kedua matanya.

Jlep!

"Aghh...."

Mereka tidak merasakan apa pun, tetapi, saat mereka membuka mata, alangkah terkejutnya mereka. Dua orang tmpak berlumuran darah di bagian dada kanan dan kirinya.

"Dra-Draka....?"

Gavian menatap tak percaya apa yang ia lihat. Draka, sosok yang tadi membuatnya emosi melindunginya? Apa yang ia lakukan? Jika ini Draka, lantas siapa tadi? Apkah tadi....

"Gavian....maaf, gue terlambat....yang tadi....dia...iblis...."

Bruk!

Gavian menatap tak percaya. Ternyata benar yang tadi adalah iblis? Selanjutnya, ia menggelengkan kepalanya tak terima.

"Draka, bangun....lo harus selamat...."

"Makasih udah mau jadi rumah kedua buat gue. Gue gak nyesel ketemu sama orang yang nerima gue apa adanya...."

"Gak! GAK DRAKA! LO HARUS BANGUN SEKARANG!"

"Sekali lagi makasih Gav....dan....selamat tinggal.....agghh....!"

"Drak, bangun! DRAKA! BANGUN SIALAN! DRAKA...hiks....."teman-teman yang lain juga tak percaya apa yang mereka lihat. Draka mengorbankan nyawanya untuk mereka?

Flashback on

Pada saat itu, Draka bersiap-siap untuk berangkat dari rumah yang ia tinggali sementara. Sudah di pertengahan perjalanan, tiba-tiba saja motor yang dikendarainya mogok. Ia berdecak sebal. Ia menoleh ke sana kemari untuk mencari tunggal tambal ban. Sampai akhirnya, ia menemukannya dan mulai menembelkan bannya.

Baru saja hendak pergi, kesialan datang kembali yang membuatnya berdecak sebal. Bensin motornya tiba-tiba saja habis dan ia juga lupa untuk mengisikan bensin.

"Arrghh, sialan! Kenapa harus habis bensin segala sih, ah elah!"

"Ini pasti gue bakal telat nih! Kenapa lo harus habis segala sih?! Nyusahin aja lo, motor sialan!"gerutunya pada motor hitam-putih kesayangannya.

Lima belas menit kemudian....

Motor Draka sudah selesai diisi bensi. Ia mulai bersiap untuk pergi ke lokasi setelah melacak keberadaan teman-temannya sekarang.

"Awas lo ya, kalau lo mogok atau habis bensin? Gue bejek-bejek lo!"setelah itu, Draka bergegas menuju ke sana.

Flashback off

Di sisi lain.....

"Ja-Jaeden.....? Kenapa lo lakuin ini....?"Eji yang seharusnya tertusuk karena melindungi adiknya pun, malah diselamatkan oleh Jaeden.

"Eji.....maaf...."

"Gue tanya, KENAPA LO KALUIN INI BEGO!"Jaeden tersenyum kecil yang membuat Eji tak bisa lagi membendung air matanya.

"Jangan nangis, Ji....gue gak kenal temen yang cengeng...."

"Hiks....GAK USAH NGOMONG LO, JAE! GUE GAK MAU TAU, LO HARUS SELAMAT! Gue bakal bawa lo le rumah sakit—"

"Jangan, percuma."

"Kenapa lo ngelarang gue buat nolongi lo, kenapa?! Lo harus janji sama gue, kalau lo harus selamat Jae!"

"Gue gak bisa janji karena....gue bakal pulang...Dan terakhir....gue mau kasih lo rahasia tentang gue. Gue....bukan manusia...."

"MAKSUD LO APA, LO BUKAN MANUSIA?!"

Nada Yang Hilang| Enhypen (ii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang