|³⁸|Terungkap (pt.2)|

8 2 0
                                    

Masih di rumah Jay, Eji dan Jay tengah berkutat dengan pikirannya masing-masing. Banyak kejanggalan yang menurut mereka tak logis. Jauh di lantai atas, Johan sedaritadi memperhatikan kakaknya dan Eji yang sama-sama tak bersuara.

Apa ada sesuatu yang terjadi pada mereka?

"Kak? Kalian gak lagi musuhan kan?"keduanya saling memandang dan tak lama berujar bersamaan.

"Enggak."

"Terus, kenapa pada diem-dieman?"

"Gapapa."lagi-lagi keduanya berujar bersamaan yang membuat Johan jengah.

"Kalian aneh deh! Enggak musuhan tapi pada diem-dieman. Mending kalian jujur sama gue, sebenernya ada petunjuk apa atau sesuatu hal yang gak gue ketahui?"

"Gini Han, eum....gimana ngomongnya ya Ji?"

"Intinya, apa yang kita lihat, semuanya bohong."

"Maksudnya Kak Eji?"

Gavian gak pernah mukulin Sham, bahkan dia juga gak pernah buat sircle baru. Jadi semua yang kita lihat itutipuan. Ada yang nyamar jadi Gavian buat ngehancurin kita semua!"

Brak!

Tak lama, Nicholas datang dengan buru-buru menghampiri mereka.

"Assalamualaikum!"

"Loh, Nichol? Kok lo balik lagi? Emangnya—"

"Gue ada sesuatu hal yang lebih penting dari itu."

....

Setelah menceritakan kejadian tadi di rumahnya, Nicholas yang datang sembari membawa buku milik Ayahnya mulai menatap tiga orang itu untuk meminta pendapat.

"Jadi.....lo ketemu sama jiwa Ayah lo di masa lalu?"

"Iya. Dia ngasih petunjuk kalau gue....salah satu keturunan kedelapan di sejarah Distopia." Nicholas menunjukkan buku itu ke pada mereka bertiga.

"History of Dystopia....Kota yang melarang adanya sdni dan musik."

"Kota yang berada di ambang kehancuran dengan dipenuhi penderitaan."imbuh Nicholas yang menebak isi alur cerita itu.

"Maksudnya Chol?"

"Gue sempet baca sedikit tentang kisah itu. Ternyata, sebagian dari orang tua kita merupakan keturunan atau pemilik jiwa itu yang ternyata harus berkorban untuk menyelamatkan orang-orang Distopia dari kejamnya pemerintahan yang dijadikan budak oleh mereka."

"Bentar deh. Lo dapet buku ini dari mana?"mendengar pertanyaan Jay, dengan santai Nicholas menunjukkan cengiran bodohnya.

"Nyolong punya Bokap."

"Astagfirullahaladzim Nichol! Kamu itu berdosa banget!!"Eji yang greget dengan kelakuan Nicholas akhirnya mencubit lengan laki-laki itu.

"Iya, santai aja kenapa sih? Entar gue balikin Ji! Eh, tapi Ji, Bokap lo masuk ke dalam list orang-orang terpilih loh."

"Bo-bokap gue?"

"Iya! Ada delapan orang terpilih sebagai pemilik jiwa yang gue ceritain. Salah duanya....Bokap gue sama Boksp lo, Ji,"sontak, kedua kakak-beradik itu menatap kague Eji.

"Wah, Ji? Gak nyangka gue. Bokap lo pemilik jiwa The Black Man?"

"Ya....ya alhamdulillah sih. Udah ah, gue jadi malu,"

Nada Yang Hilang| Enhypen (ii)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang