Keesokan harinya, Jaeden, Jay, Haren, Sham bangun lebih awal. Bukan meng-alarm seperti yang biasa mereka lakukan, tetapi karena tak tidur semalaman. Bagaimana bisa demikian? Semua itu bermula dari Joe dan Nicholas yang mendengkur cukup keras hingga membuat tidur mereka terganggu.
Jay bahkan tak mengetahui jika Nicholas akan mendengkur sekeras itu yang membuatnya keheranan. Namun, bukan hanya itu saja, tetapi Joe juga demikian. Entahlah, mungkin karena kelelahan, ataukah memang kebiasaannya?
Di hari itu, mereka masih berada di rumah Eji karena hari ini mereka sedang libur sekolah. Untuk ucapan Haren tadi malam tentang tugas, itu hanya sebuah candaan semata. Ia hanya mengingatkan teman-temannya jika harus selalu ingat tentang tugas sekolah dan jangan pernah meninggalkannya demi masa depan yang cerah katanya.
Keempat orang itu sama-sama duduk di sofa sembari menatap kosong ke depan yang membuat, baik itu pemilik rumah maupun yang lain nya menatap heran ke arah mereka. Ditambah, Joe yang tanpa bersalahnya malah bertanya pada mereka.
"Tumben banget lo pada bangun pagi. Ini kan hari Minggu,"
"Menurut lo?"Joe mengernyit bingung menatap mereka.
Flashback
Malam itu, mereka memutuskan tidur tepat pukul 11 malam dikarenakan mereka bermain game terlebih dahulu. Kesepuluh remaja laki-laki itu terlihat begitu menikmati permainannya tanpa sadar jika waktu sudah menunjukkan pukul sekian.
"Woy! Ini udah malam, sialan! Besok sekolah, heh!"tegur si pemilik rumah dengan lantang.
Beruntungnya, kedua orang tuanya belum pulang dari tugas mereka. Jadi, tak ada salahnya jika mereka berteriak dengan lantang di rumah Eji yang pemiliknya merupakan orang yang tidak bisa diam.
Lebih parah lagi jika harus berteman dengan orang yang sama-sama brisik seperti dirinya.
Bahkan, Daelyn yang saat itu sedang nge-drakor setelah belajar pun, harus rela mendengar teriakan ataupun umpatan kasar dari mulut mereka merasa terganggu.Beberapa menit kemudian, mereka mulai menggelar kasur tipis berukuran lebar di lantai untuk kesembilan orang itu. Mereka mulai berbaring di sana dengan bantal sofa ruang tamu dan ruang tengah yang beruntungnya cukup untuk kedelapan orang itu.
Entah memang tipe orang yang mudah tertidur atau bagaimana, Joe sudah terlelap lebih dulu. Tak lama, satu-persatu mulai menyusul Joe termasuk Nicholas yang tidur di sebelahnya. Berbeda dengan Jay yang langsung pindah di samping Sham dan Haren.
Dua jam terlewat, tiba-tiba, Jay menyipit sembari mencari sumber suara yang terdengar seperti orang mendengkur.
"Siapa yang dengkur? Udah ah, bodo amat!"ia memutuskan untuk kembali tertidur.
Setelah Jay kembali tidur, sekarang giliran Sham yang bangkit sedikit untuk melihat siapa yang mendengkur. Rupanya itu Joe. Karena masih mengantuk, ia memutuskan untuk kembali tertidur lagi sembari menutupi telinganya dengan bantal.
Berbeda dengan Haren yang masih tertidur. Jika kalian bertanya, apakah dia benar-benar sudah terlelap, jawabannya tidak. Dia juga sama terganggunya dengan dengkuran entah milik siapa. Semakin lama, dengkuran itu terdengar semakin keras dan terlihat bersahutan.
Sontak, Sham dan Jay langsung langsung bangkit dari tidurnya karena terganggu. Mereka menatap sebal dua frienship itu yang sama-sama mendengkur. Bukan hanya dua orang itu, melainkan Jaeden dan Haren pun akhirnya ikut terbangun.
keempat orang itu akhirnya hanya duduk sembari menatap dua orang yang membuat tidur mereka terganggu dengan tatapan menusuk. Haren mengusap wajahnya frustasi sembari memijit pelipisnya. Sementara Jaeden hanya melipat kedua tangannya sembari menengadahkan kepalanya ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada Yang Hilang| Enhypen (ii)
Mystery / Thriller⚠️Usahakan baca S1 nya dulu karena akan ada adegan yang nyambung sma season pertama. Tapi, gk masalah sih kalau mau baca ini dulu, nanti kalian bisa baca ke S1nya sbg flashback.⚠️ . . *Misteri hilangnya sebuah nada, membuat ketujuh siswa SMA Europe...