.
.
.
.
Hari sabtu adalah hari yang paling di tunggu tunggu oleh para pelajar, termasuk Natan dan kawan kawan. Di hari inilah mereka memiliki kesempatan untuk melakukan hal hal yang belum sempat dilakukan di hari sebelumnya. Seperti menghabiskan waktu bersama keluarga, berlibur dengan teman teman, atau hanya sekedar menghilangkan rasa penat dirumah masing masing.
Sama seperti hari Sabtu sebelumya, Natan kini sedang menikmati hari liburnya dirumah. Menghabiskan waktunya untuk membaca buku, mendengarkan musik, menggambar dan banyak hal yang mungkin bisa menghilangkan rasa bosannya.
Saat Natan tengah asik membaca perhatiannya tertuju kearah ponselnya yang tiba tiba saja berbunyi. Ia meletakkan buku nya ke sembarang arah, lalu bangkit untuk melihat siapa yang menghubunginya di hari libur seperti ini.
Gusion. Nama yang sangat Natan kenali tertera disana. Walaupun Natan merasa malas untuk berbicara tapi jari nya tetap menjawab panggilan tersebut.
"Halo Natan!"
Natan, "Halo. Ada apa?"
"Kau tau ini hari apa Natan?"
Natan berfikir sejenak. Remaja bersurai putih itu menaruh curiga kepada sahabatnya sendiri, seperti ada yang aneh batinnya.
Natan, "Ehm.. Sabtu?" jawabnya ragu.
"Benar! Nanti malam, malam apa?"
Natan, "Malam Minggu."
"Pintar. Jadi, apa kau senggang malam ini, Natan?"
• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •
Kecurigaan Natan terbukti benar. Gusion mengajaknya untuk makan malam bersama. Ya.. sesekali merayakan hari kebebasan mereka, katanya.Natan masih sibuk memandangi dirinya dicermin, ia memperhatikan dari ujung rambut hingga ujung kakinya lalu bergumam, "Aku rasa ini cukup."
Terlihat biasa saja memang. Namun jika Natan yang memakainya, siapa yang tidak akan melirik?
Natan sibuk mengotak atik ponselnya, jari telunjuknya menyentuh satu nama yang tertera disana.
| Gusion
17.50 - Jangan lupa acaranya pukul 8 nanti
17.50 - Sampai nanti, tuan Walker👋
Yeah... seperti itulah pesan sebelumnya.
Hidup Natan terbilang sangat sederhana, tidak dibawah namun tidak juga diatas. Baginya hidup seperti ini sudah lebih dari cukup. Ketika ia merasa bahagia semuanya akan dihadapi dengan senang hati. Karna baginya semua akan berjalan sesuai jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] VESPERTINE
FantasyNatan bertekad untuk tidak membuka hati lagi setelah hubungannya dengan sang kekasih berakhir. Bagai pisau yang tertancap ribuan kali di tempat yang sama Natan harus menerima kenyataan bahwa kekasihnya -, Ah, maksudku masa lalunya lebih memilih oran...