Song : Best Part Of Me - Ed Sheeran
.
.
.
.
20.00 pm
Kediaman keluarga Paxley
"Menurutmu bahagia itu seperti apa?"
Aamon mengutuk diri saat pertanyaan random itu melengos dari bibirnya.
Pria yang sangat Ia kenali kini berada disebelahnya. Tengah asik menyeruput teh panas yang disuguhkan oleh para pelayan keluarga Paxley.
Natan menoleh. Menatap wajah kekasihnya sedikit lebih lama, lalu tersenyum hangat, "Seperti ini," saat kata-katanya tergantung, Ia meraih tangan Aamon dan menggenggamnya, "Dicintai oleh orang yang aku cintai." sambungnya.
Aamon tersenyum. Ia menarik tangan Natan, lalu mencium punggung tangannya, "Aku setuju."
"Oi, oi, oi! Kalian mau bermesraan didepanku, ha!?"
Mendengar suara cempreng yang menyapa indera pendengaran sontak keduanya menoleh. Gadis berambut pink lah yang menjadi dalangnya, "Kak Aamon! Berhenti bermesraan ditempat umum!"
Aamon memutar matanya malas, "Salah siapa dibelakangku."
"Apa!?"
Natan, "Sudah, sudah. Maaf ya, Floryn." upayanya untuk melerai.
Terlambat untuk dijelaskan. Namun seperti yang terlihat, hubungan antara Floryn dan Natan sudah membaik. Valentina dan Lunox sudah membatalkan pertunangan antara kedua anaknya.
Floryn pun sudah menjelaskan hubungannya dengan Aamon. Mereka berdua tidak memiliki ketertarikan satu sama lain. Ya, sebelumnya Floryn melakukan itu hanya karena ibunya semata. Lagi pula Floryn sudah menganggap Aamon seperti kakak laki-lakinya sendiri.
Floryn, "Aku maafkan karena kak Natan yang meminta." ujarnya.
Natan merasa gemas melihat tingkah Floryn yang kekanak-kanakan. Ditambah lagi, sepertinya ada yang akan merajuk padanya.
Natan melirik kekasihnya. Benar saja, Aamon sudah memasang ekspresi jengkel.
Natan tertawa kecil. Ia mengusak-usak rambut Aamon, lalu memberikan kecupan singkat dipipinya, "Aku akan menyapa Beatrix. Selamat tinggal."
Floryn yang melihat itu hanya bisa menganga karena terkejut. Sedangkan Aamon mematung ditempat dengan semburat merah yang menghiasi pipi, "A-a... Apa- ugh." Aamon bahkan tidak mampu untuk melanjutkan perkataannya. Ia melipat kedua tangan diatas meja lalu menenggelamkan wajahnya.
(Author : Aa Aamon tercinta malu guys)
Melihat Aamon yang salah tingkah Ia pun tersenyum, "Kena kau." lirih Natan dengan kekehan kecil diakhir katanya.
Seperti pesannya. Natan memang datang menghampiri Beatrix- teman SMA nya dengan antusias, "Beatrix!" panggilnya.
Merasa terpanggil gadis berambut merah itu menoleh. Melihat kedatangan Natan yang tiba-tiba senyuman pun terukir jelas diwajahnya, "Oh Tuhan! Natan!" pekiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] VESPERTINE
FantasiNatan bertekad untuk tidak membuka hati lagi setelah hubungannya dengan sang kekasih berakhir. Bagai pisau yang tertancap ribuan kali di tempat yang sama Natan harus menerima kenyataan bahwa kekasihnya -, Ah, maksudku masa lalunya lebih memilih oran...