Bab : 1 - Beginning of the end

1K 100 8
                                    

'BERAKHIR DI AWAL'

.
.
.

Pagi tadi Natan sudah membulatkan tekad untuk memberikan kekasihnya bekal, ia sudah susah payah bangun pagi dan harus terlambat sekolah hanya demi hal ini. Jadi cukup di maklumi apabila ia terlihat sangat bersemangat.


Di lorong itu Natan berjalan santai sesekali ia melompat kecil membayang ekspresi menggemaskan yang akan ia terima.

Di sana, tepatnya diatas gedung tempat ia bersekolah netranya tengah mencari kesana kemari.

Ketemu.

Angin menyapa wajah remaja itu dengan halus, menerbangkan tiap helai rambut yang menambah pesona di wajahnya. Natan tersipu saat melihatnya, ya... disana lah Xavier- kekasihnya tengah berdiri.

Remaja dengan rambut berwarna biru itu menyadari kehadiran Natan disekitar nya, ia tersenyum ketika mata mereka saling bertemu.

"Hai Natan, apa kau sudah lama berdiri disana?"

Pertanyaan Xavier membuyarkan lamunan Natan, ia yang tadi tengah asik memandang kini hanya bisa tersenyum malu.

"Tidak... Aku baru datang." jawabnya.

Xavier mengangguk paham, lalu memberikan isyarat agar Natan mendekat. Natan hanya menurut sembari membawa kotak bekal yang ia pegang.

"Oh wow? Ini untukku?"

Natan, "Ah, Ini? Apa kau keberatan?"

Jujur saja Xavier cukup terkejut, apalagi mengingat pribadi Natan yang terkenal cuek. Natan tidak suka banyak berbicara, ia juga lebih suka menghabiskan waktunya di ruangan daripada harus pergi ke roof top seperti ini.

"Dengan senang hati aku akan memakannya." jawabnya dengan lembut.

'Oh...Indah.' batin Natan ingin berteriak, jika ia ditakdirkan menjadi lilin mungkin saat ini lilin itu akan meleleh.

"Kau membuat nya sendirian? Keren!" Xavier terkejut melihat makanan yang begitu menggiurkan berada didepannya, ya sejujurnya ia sudah sangat kelaparan karena terlalu lama menunggu.

"Makanlah." titah Natan.

"Bagaimana denganmu?"

Natan melirik Xavier sekilas lalu fokus kembali kepada buku yang ia pegang, "Aku sudah kenyang, makan saja."

"Baiklah, aku makan dulu."

Natan hanya membalas dengan senyuman, ini sesuai dengan yang ia bayangkan di lorong tadi.

"Uhm... Natan?"

Natan menoleh, "Ya?"

"Masakanmu enak, aku suka."

"Ah? Terimakasih." sejujurnya Natan sangat senang dengan pujian itu, namun ia juga harus tetap terlihat biasa saja, martabat nya jauh lebih berharga.

"Natan?"

Natan menarik nafas berat, "Makan saja yang benar baru-"

"Ayo akhiri ini."

Deg!

Natan merasa di detik itu semua pergerakan disekitar nya berhenti, tidak terasa adanya udara yang menyegarkan lagi ataupun tawa ria, ia juga merasa jantungnya berhenti sejenak.

"Apa maksud mu, Xavier?" tanya Natan dengan nada yang sedikit bergetar, entah karena terkejut atau takut.

Xavier membereskan kekacauan kecil yang ia perbuat lalu bangkit dari tempatnya. Ia berjalan perlahan sedikit menjauh dari Natan.

[BL] VESPERTINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang