BAB 7 "full time"

87 18 2
                                    


"Seperti nya aku tidak akan bisa berlama-lama di sini, kemungkinan mulai dari besok akan libur beberapa minggu, jadi aku akan sering-sering ke sini jika pekerjaan lain tidak menumpuk. " ucap nya setelah mematikan telepon dari ponselnya.

Kan mengangguk pelan, "tidak masalah, sering-sering lah ke sini jika ada waktu kosong, mungkin Hika merindukan mu. " saut Kan sambil membenarkan dasi biru Blay.

Blay terkekeh, "mungkin yang merindukan ku itu kau, hahahaha. " ucap nya dan di akhiri dengan tawaan.

Kan pun ikut tertawa, "semua yang menyayangimu pasti akan merindukan mu, Blay ... "

"Jadi kau merindukan ku??. "

"Tentu saja, hah ... Orang-orang pasti mempunyai orang-orang yang mereka sayangi, sampai-sampai semua pekerjaannya yang harusnya mereka kerjakan terbantahkan, karena orang-orang yang mereka sayangi adalah nomor satu ... " Kan pun selesai dengan membenarkan dasi Blay, lalu ia mengambil tas kerja Blay dan memberi kepada Blay.

Blay mencium jidat, pipi dan bibir Kan lalu mengusap rambut Kan yang lembut itu, "aku pasti akan lakukan itu lain kali, pekerjaan ku sekarang sangat banyak jadi aku tidak tau mau membantah yang mana, sampai jumpa ... " ucapnya lalu meninggalkan pintu utama apartemen Kan.

Kan melambaikan tangannya, "sering-sering lah kesini!. " serunya.

Kini Kan menutup pintu utama apartemen nya, ia melihat ruangan utama yang sangat bersih dah tertata rapih. Lalu ia menyusul Hika yang sedang berada di kamar nya dan sedang tertidur pulas.

Ia melihat Hika yang tertidur pulas pun ikut membaringkan badannya di samping Hika, lalu ia mengecek ponsel nya dan terlihat notifikasi chat dari seseorang, pun membukanya.

"Nak, apakah Hika merepotkan mu?. "

Katanya di ponsel Kan, lalu Kan menjawab.

"Tidak, ia bersenang-senang di sini, ia juga sangat tenang dengan Blay, ada apa bibi?. " tanya nya yang di ketik oleh Kan.

"Aku mendapatkan informasi tentang keluarga Hika ... Ayah ibunya mengalami kecelakaan saat sedang terburu-buru, kini mereka di rumah sakit dan mereka meminta mu untuk menjaga Hika selama setengah bulan ... " Kan yang menerima jawaban dari bibinya pun terkejut membuat ia tergejolak dan hampir membangunkan Hika.

Lalu ia menjawab, "baiklah." Ucap singkat nya di dalam obrolan chat nya dengan bibi Isabella.

"Kau tidak perlu memberitahu Hika tentang ini, karena kemungkinan orang tua Hika sedang dalam masa yang begitu buruk sekarang ... "

"Akan ku coba, terimakasih informasinya bibi. "

Ia pun menutup obrolan chatnya lalu mematikan ponsel nya dan beralih menatap Hika yang sedang tertidur menghadap dirinya. Lalu ia mengelus pipi Hika yang hangat itu.

'Kasian juga ya kamu, aku akan menjagamu selama orang tuamu sedang dalam keadaan buruk ... Hika ... ' ucapnya dalam hati, dan lama kemudian Hika menangis dari tidurnya entah apa yang ia mimpikan.

"Hey hey, kakak di sini, kenapa??. " tanya Kan setelah terkejutnya melihat Hika menangis tiba-tiba.

Hika mendekati Kan dan mengusap wajahnya ke dada Kan, "hiks ... Maamaahh ... Hiks ... Papaahh ... Huwaaaa. " katanya di sela tangisannya.

Kan menatap Hika dengan Heran, 'apa dia bermimpi buruk? ... ' tanyanya ke diri sendiri.

"Mamah papah sedang tidur ... Kau tak perlu menangis sayang ... Tidur lah lagi ... " bujuk nya kepada Hika yang mulai tenang.

a lecturer who has a lover [] bl! [] BlayxKan [] Finish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang