"Kan!, aku pikir kau tak akan menerima ajakan Blay!. " serunya dengan girang di ponsel Kan.
"Yah ... Itu semua karena kekasih mu itu Mel ... Aku berterima kasih kepada kalian semua, aku tutup dulu yah!. " Kan mematikan telefon nya antar Mel dan dirinya, lalu ia berjalan kembali di trotoar.
Kan menunggu bus di halte bus untuk menuju suatu tempat yang sudah ia dan kekasih nya tempati, dengan mantel coat dan turtleneck hitam sebagai dasar pakaian Kan, dengan loose hitam panjang sebagai celananya membuat dirinya tidak terlalu menonjol di musim dingin kota London.
Dengan tiga buku di genggaman nya dan sebuah payung untuk menghindari salju yang turun di kota itu, kemudian double decker bus datang dengan membawa banyak orang yang akan bekerja atau yang pulang kerja.
Kan menaiki bus itu sebelum pintu bus tertutup otomatis. Ia duduk paling pojok sembari mendengarkan musik dari headset hitam nya itu, dengan kepala yang menyender ke kaca bus ia melihat banyak sekali pejalan kaki dengan mantel tebal yang menyelimuti nya. Ia hampir saja tertidur di tempatnya itu tetapi seseorang dengan rambut blonde dan kulit tan natural nya membangunkan diri Kan yang hampir tertidur dengan posisi yang hampir tidak nyaman itu.
"Yo!, cepatlah bangunn!, kau akan terlambat nanti!." Teriaknya membuat Kan terkejut setelahnya.
Kan mengusap matanya, dan saat sudah tersadar ia melihat orang itu dengan seksama. Sepertinya Kan mengenalinya, dengan paras manis yang sering di jadikan gambaran seorang pangeran oleh perempuan di universitas nya itu. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum ia teriak membuat dirinya dan orang yang membangunkan dirinya terkejut.
"WOAH!, LAY?!. " seru Kan yang hampir membuat Lay menutup kedua telinganya.
"Dang bro, turun dulu baru kita ngomong!. " bujuk Lay lalu beranjak ke luar decker bus.
.
.
.
"Gw gak nyangka lo ke sini juga, hmm ... Jadi ... Siapa nama samaran lo?. " tanya Lay di akhir perkataannya.
Kan menjawab, "Keith Zaveri, dikira gw lu udah tau Lay, ngomong-ngomong lu kesini ngapain?. " jawab nan tanya Kan saat beranjak dari diamnya dan berjalan di trotoar.
"Ey, gw di sini ada tugas juga yah, nama gw Leon Jess sekarang!, jadi lo bisa panggil gw Leon- "
"Gw gak nanya ya njink, makasih. " seka Kan lalu mempercepat jalannya dan meninggalkan Lay.
"Woe!, gw boleh ikut gak!? Gw mau liat adek loo!. " teriak Lay di belakang Kan membuat Kan berhenti dari jalannya lalu mengalihkan pandangannya ke belakang.
"Hayu goblok!, malah diem kek gitu!. " jawabnya dengan teriak lalu melanjutkan larinya.
.
.
.
Victoria Road, Kensington.
Wilayah yang kebanyakan adalah rumah-rumah yang bertema royal dan cantik. Victoria Road di kenal dengan tempatnya yang di tempati bos-bos besar yang bisa menanggung harga dari sebuah rumah itu.
Kini Lay dan Kan menaiki taxi dan turun di trotoar gerbang Hyde Park, Kensington, London. Dan kini mereka berjalan menuju rumah yang sudah di beli oleh Blay sendiri untuk di tempati oleh -keluarga nya- itu.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
a lecturer who has a lover [] bl! [] BlayxKan [] Finish
Historia Cortawarning! 🖤 - tolong untuk tidak mengcopy alur ini! - jika ingin agak sama dengan cerita ini, tolong izin ke mimin! - typo! - hargai mimin jika slow updates! seorang mahasiswa universitas Nicole Sxi, satu² nya yang terkenal oleh kalangan wanita...