Bugh!
Suara yang begitu dalam terdengar oleh sekitar karena seorang wanita memukul Blay yang entah apa yang di perbuatnya.
Blay pun melemah, Kan membantunya untuk terjaga dan tetap berdiri tegap, wanita itupun hanya menatap Blay yang begitu memincing dengan nafas yang terengah-engah.
Kan pun bertanya "ada apa nyonya? " ucap Kan, "kalian, membiarkan anakku menjadi seperti itu, apakah itu adil jika aku hanya diam saja? " tanya balik wanita itu dengan raut wajah tidak senang dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Kami tidak bermaksud menyakiti anak anda, percayalah. Kami kebetulan sedang melakukan- "
"Apa?, apa!?, kau sangat tenang sekali melihat seseorang yang sangat takut apa yang di hadapinya sekarang!!, apa yang akan kau lakukan?, huh?, membayar biaya anakku? Huh? " sela wanita itu dengan mengencangkan nadanya sampai-sampai semua orang di sekelilingnya menatap mereka.
"Iya, akan ku lunas kan semua, dan kami akan pergi. " ujar Blay dengan wajah yang tenang walaupun terlihat ada sedikit noda darah di hidungnya.
"Pergi? "
"Yeah, kita akan pulang. "
"Ke ... Vietnam? "
"Mhm, baiklah nyonya, berapa nomor rekening mu?, akan ku bayar lebih untuk anakmu itu. " ucap Blay lalu memberikan ponsel nya kepada wanjta yang kali ini meraut wajah tidak percaya.
"Begitu saja?, tapi baiklah. " ucap wanita itu dengan sedikit tenang.
Wanita itupun memberikan nomor rekening nya dengan cepat, lalu ia pun berterimakasih walaupun dengan tatapan sinis terhadap mereka berdua.
"Benarkah kita akan pulang? " tanya Kan lagi.
Blay mengangguk "rencana ku di sini sudah selesai, mungkin sudah selesai dari tiga hari yang lalu ... " jawab Blay dan di akhiri menggumamkan kalimat nya.
"Tiga hari yang lalu?!, kenapa baru selesai sekarang?? " tanya Kan lagi sambil berjalan ke arah mobil hitam yang sudah terpampang di belakang nya.
Blay pun mengikuti "yeah ... Ingin lihat reaksimu saja, "
"Dasar."
"Sudahlah, besok kita akan pulang. " ucap Blay sambil membuka pintu mobil untuk Kan.
"BESOK?!? "
---
Pagi yang cerah, walaupun langit di isi dengan burung yang berkicauan di pohon-pohon, salah satu rumah kini meributkan pulang ke rumah awal di Vietnam.
"Agh! Di mana kardus itu?! " seru nya.
"Bersabarlah, aku membawakan mu kardus. " ucap Blay dengan senyuman bodoh terpampang di wajahnya.
Kan hanya menatap sinis lalu mengambil kardusnya dari tangan Blay "sudah selesai? " tanya Kan.
"Hmm, aku pikir ... Sudah. " jawab Blay.
"Bagaimana dengan dapur?, kamar Hika?, dan ruang tamu? " tanya Kan lagi dengan berturut-turut.
"Sudah, sudah, dan ... Sudah. " jawab Blay lagi dengan cara berturut-turut.
"Good, apakah Hika sudah bangun? "
Blay terdiam, ia pun mundur sebentar dari pintu kamarnya lalu mengecek seorang anak yang ternyata sudah berada di sofa dengan keadaan masih terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
a lecturer who has a lover [] bl! [] BlayxKan [] Finish
Historia Cortawarning! 🖤 - tolong untuk tidak mengcopy alur ini! - jika ingin agak sama dengan cerita ini, tolong izin ke mimin! - typo! - hargai mimin jika slow updates! seorang mahasiswa universitas Nicole Sxi, satu² nya yang terkenal oleh kalangan wanita...