BAB 9 "menjalin kontrak"

78 16 0
                                    


©Yeosm Characters.



Suara-suara orang-orang yang sedang berjuang di luar sana sangat bergema di apartemen Kan yang kini ada Blay yang sedang menemani nya karena sakit.

Kini matahari sudah di atas kepala dan sudah seharusnya orang-orang akan bekerja demi kehidupannya dan orang yang mereka cintai.  Beberapa adalah murid-murid yang berlalu-lalang untuk datang ataupun pulang sekolah. Sangat ramai di pinggir jalan apartemen Kan sampai-sampai penjual keliling hinggap di sana.

Blay kini terbangun sembari mengucak matanya, ia mencoba beranjak dari kamar Kan dan beralih ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat dirinya sedang membersihkan diri, Kan terbangun dan beranjak ke dapur untuk mengambil segelas air putih.

Blay sudah beranjak dari kamar mandi, dengan kaos hitam yang ia bawa dan Sweatpants hitam yang ia bawa juga di dalam tas kerjanya.

Ia melihat Kan yang masih mencoba membuka matanya dengan mencuci mukanya. Lalu ia mengikuti Kan yang masih mencoba menyegarkan dirinya dengan air di keran wastafel itu.

Blay memeluk nya dari belakang membuat Kan terdiam dari acara mencuci mukanya, lalu ia pun kembali tegak dari membungkuk nya saat mencuci muka.

"Kau tumben sekali bangun siang, Kan. " ucapnya sambil mengusak wajahnya ke pundak Kan.

Kan terkekeh, "kau juga, jadi jangan salahkan aku jika aku bangun telat, hahahahaha. " tawanya di akhir kata, lalu ia pun mengusap rambut Blay untuk kode jika dirinya sudah selesai.

Blay mengerti lalu ia pun beranjak dari diri Kan dan membuka gorden jendela apartemen itu. Sangat terlihat, di luar banyak sekali yang sedang berlalu-lalang untuk bekerja maupun sekolah, hanya saja Blay dan Kan sedang meliburkan diri untuk mencitrakan kehangatan yang mereka miliki dengan Hika adik Kan.

Kan menepuk pundak Blay dan melihat jalanan di depan apartemen nya, "mereka seperti semut, berlalu-lalang untuk kehidupannya sehari-hari. " ujarnya membuat Blay yang ingin merangkul nya menjadi membungkam.

Blay menatap jendela lagi dan tersenyum tipis, "mereka sedang berada di medan dimana tidak akan terjadi lagi setelah mereka tua. " lanjutnya lalu merangkul pinggang Kan lalu memeluk Kan.

"Berbahagialah sebelum semuanya berakhir, Blay. "

"Aku akan selalu bahagia jika di samping mu, sampai tua. " lanjut Blay lalu mencium pipi Kan.

Kan terkekeh lalu menepis bibir Blay yang masih mencium nya di pipi, "sudah lah, kau ingin makan apa?, akan ku buatkan. " ucapnya saat sedang beranjak ke dapur.

"Kau sekarang bisa masak yah?, aku baru sadar. " ucap Blay alih-alih mengejek Kan yang membungkam di tengah-tengah sofa.



Plak!



"Tentu saja aku bisa!, aku 'kan sudah belajar dengan bibi minggu lalu!, kamunya saja yang tidak tau!!. " tegas Kan dengan melemparkan bantal sofa ke arah Blay yang sedang mengejek nya dengan senyuman aneh menurut nya.

Blay tertawa, "oh ya?, kalau kau butuh bantuan bilang saja kepada ku, hahahahaha. " ejek nya lagi lalu beranjak ke kamar Kan untuk mengerjakan sesuatu.

a lecturer who has a lover [] bl! [] BlayxKan [] Finish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang