BAB 20 "Love love! "

76 14 0
                                    

"Hei, apakah benar? " tanya Kan dengan kebingungan, Blay mengangguk.

"Apakah sudah jelas? Ini untuk mu, khusus untuk mu. " jawab Blay dengan penuh kegirangan sampai-sampai ia terkekeh di sela ucapan nya.

Kan terkekeh lalu mengambil isi dari kotak kecil itu, "cincin? Apakah ini ukuran ku? " tanyanya lagi, Blay pun mendengus setelah mendengar pertanyaan bodoh dari Kan.

Blay pun mengambil cincin hitam keemasan itu dari tangan Kan, lalu ia perlahan memasangkan cincin itu ke jari manis kecil Kan.

Kan terkekeh setelah Blay memasang cincin itu dengan lembut ke jarinya.

"Ada apa ini? Kau melamar ku? " tanya Kan bertubi-tubi alih-alih hanya bercanda dengan perkataan nya.

Blay mengangguk, Kan terdiam. "Aku melamar mu untuk berada di sisiku, hanya di sisi ku. " ujar Blay dengan lembut.

Kan merasakan hangat dari lengan Blay yang kali ini sedang memegang lengannya dengan erat, ia mulai terkekeh sambil meneteskan air mata nya sedikit demi sedikit.

"Ini hanya bercanda 'kan?, tidak mungkin kau menikah dengan ku. " gumam Kan yang terdengar oleh Blay, Blay pun terkekeh dan mengangkat dagu Kan.

"Sejak kapan aku bercanda?, " tanya Blay.

"Aku hanya takut kau sedang menyukai seseorang ... " jawab Kan penuh gumaman.

Blay terkekeh, "cintaku akan mati, karena cintaku habis oleh mu, Kan. " ujar Blay membuat Kan membungkam kembali.

"Ugh, kau dan aku terlalu berderama di sini ... " ucap Kan sambil mengusap air matanya di pipi nya.

Blay terkekeh kembali "ayo pulang, kita siapkan untuk minggu depan. " ujar nya membuat Kan terdiam memikirkan apa yang Blay katakan.

"Minggu depan? Ada apa? " tanya Kan bertubi-tubi karena penuh penasaran nya.

"Liat saja nanti. "

Mereka pun berjalan ringan di trotoar jalan dengan bergandengan tangan, suara dan suara berinteraksi satu sama lain yang penuh kehangatan.

Angin malam berhembus lembut mengarah mereka membuat Blay dan Kan berhenti untuk membeli makanan yang hangat untuk malam yang dingin. Jalan sangat sepi, penjual hanya beberapa, dan mereka pun membeli bakpao lembut dekat lampu merah yang berada di sana.

"Hati-hati panas, " ujar Blay saat memberikan bakpao ke Kan yang sudah menunggu nya. "Aku bisa mengendalikan nya! Tenang saja! " ucap Kan dengan kegirangan.

Blay terkekeh, "jika panas dan kau terkena panas nya, tangan kau akan melepuh. " lanjut nya membuat Kan yang berada di samping nya sinis kepadanya.

"Terserah aku! Makanan ya makanan ku! Kau menyuruh ku sebagaimana pun aku tak peduli! " ujar Kan membuat Blay menghela nafas lelah dan pasrah.

"Yeah, terserah mu saja. " singkat Blay lalu pergi meninggalkan Kan dan menuju zebra cross yang berada di depannya.

Kan pun mengejarnya, namun hal menjengkelkan pun terjadi.

Kan terjatuh dan makanan yang ia pegang pun ikut terjatuh, Blay hanya menoleh lalu kembali mengahadap depan, setelah ia menyadari Kan terjatuh dan tergeletak di sana ia pun segera berbalik dan membantunya.

"Mengapa kau bisa terjatuh Kan? " tanya Blay setelah menolong Kan dan membangunkan nya.

Kan terlihat jelas ia sedang menangis terseguk, "bakpao ku. " gumam Kan lalu menunjukkan bahwa makanan yang tadinya di tangannya sekarang terjatuh bersama debu-debu di jalan.

Blay melihat apa yang di tunjukkan oleh Kan, ia pun terkekeh lalu beranjak dan mengambil bakpao itu dari tanah, pun ia membersihkan bakpao itu dari debu yang menempel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

a lecturer who has a lover [] bl! [] BlayxKan [] Finish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang