"Apa-apaan tadi!? " seru Blay sambil berlari menuju suara yang di buat di dekat mobilnya.
"Apa ada orang di dalam?" Tanya Kan sambil melihat dalam mobil lewat kaca.
Blay mencoba membuka pintu mobil, ia ingat jika ia sudah membuka nya dengan kunci saat sudah tiba di luar gedung. Tetapi entah mengapa mobil itu terkunci kembali, sebelum Blay membukanya kembali Kan melihat suatu seperti tombol yang menempel pada rodan mobil. Itu ...
"Blay!, awas!. " teriaknya dengan nafas yang tersengal-sengal dan sesak di dadanya.
"Apa?, ada apa?, kau butuh sesuatu?. " tanya Blay sambil menghampiri Kan dengan badan yang sudah bergetar.
"I-itu ... " eh? ...
"Ada apa Keith?, ada apa dengan roda mobilnya? " tanya bertubi-tubi nya sambil memerhatikan apa yang di tunjuk oleh Kan.
Kan mundur beberapa langkah, lalu membolakan katanya dengan tubuh yang tersengal-sengal "t-tadi ... Ada ... " ucap nya dengan getaran di kelereng merah matanya lalu mendekat kembali ke samping Blay. "Aku melihat sesuatu di sana, tapi mungkin itu hanya ilusi mata ku saja ... " ujar Kan sambil memijat keningnya.
Blay terkekeh lalu berpaling dan memerhatikan mobilnya lagi dengan seksama, "tadi suara apa?, suaranya sangat keras ... Apakah rodanya bocor? " tanya Blay saat memerhatikan mobil nya itu, dan saat menghampiri bagian belakang mobil, ada seseorang dengan berhoodie hitam yang seperti terkejut lalu berjalan cepat. Apa-apaan orang itu?, aneh sekali ...
.
.
.
"Kami pulang ... " ucap lesuh Kan lalu menyimpan tasnya ke sofa. Sebelum ia beranjak, seseorang dengan berambut merah muda agak mengkilap keluar dari kamar yang di huni oleh Hika. Kan tersenyum lalu mendekati perempuan itu.
"Kan, selamat datang ... " ucap perempuan itu lalu pergi menuju dapur dan mengambil segelas air.
Blay melihat mereka berdua lalu beranjak dan menarik Kan ke dalam kamar Hika "ayo." ucapnya, Kan pun terbelalak dan terkejut "hah?, maksud?, eh? " ujarnya dengan terbelalak.
Kan di suruh untuk masuk terlebih dahulu, lalu Blay menutup pintu dan menguncinya tanpa sepengetahuan Kan.
"Apa? " tanya Kan sambil mengerutkan alisnya.
"Gantilah pakaian mu itu, atau aku yang menggantikan nya?" tanya balik Blay lalu duduk ke pinggiran kasur Hika.
Kan terbelalak, "kalau begitu berbalik lah! ... " suruh Kan lalu di turuti oleh Blay dan akhirnya berbalik ke arah jendela atau menatap Hika yang sedang tertidur.
Kan mencoba membuka kaus putih nya lalu Blay membuka suaranya, "sebenarnya aku tak perlu berbalik, karena aku sudah melihat nya ... Jadi apakah aku boleh berbalik?. " tanya Blay membuat Kan menghela nafasnya karena kesal dengan kekasihnya itu. "Tidak, jika kau mencoba untuk berbalik akan ku pukul kau di saat waktu yang sama! " jawab Kan lalu membuka kaus nya yang sedari tadi ia pegang.
Blay berdecak, tetapi ide sesuatu melewati pikiran nya, ia tersenyum miring lalu berbalik tanpa sepengetahuan Kan. Yang ia lihat sekarang adalah badan ramping nan mulus yang bergerak ke kiri kanan untuk mencari suatu barang untuk menyelimuti dirinya, dengan beberapa tahi lalat di beberapa sudut pinggang dan pundak membuat orang si pemilik badan itu terlihat seksi di pengelihatan Blay.
Ia menghampiri Kan dan hampir memegang pinggang Kan yang sedari tadi di tampilkan di depan Blay.
"Aku baru tahu jika badan kau seseksi ini ... "
KAMU SEDANG MEMBACA
a lecturer who has a lover [] bl! [] BlayxKan [] Finish
Short Storywarning! 🖤 - tolong untuk tidak mengcopy alur ini! - jika ingin agak sama dengan cerita ini, tolong izin ke mimin! - typo! - hargai mimin jika slow updates! seorang mahasiswa universitas Nicole Sxi, satu² nya yang terkenal oleh kalangan wanita...