𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐗𝐕 : 𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊

2.1K 259 15
                                    

Setelah mereka semua makan, (Name) pergi ke luar tempat peristirahatan, duduk di tangga dan melihat langit. Kali ini, ia sedang memikirkan langkah selanjutnya.

Ia sudah lumayan banyak bicara dengan Youngsoo agar lelaki ambis yang bahkan tak lepas dari buku catatannya itu, setidaknya bisa berinteraksi dengan mereka. Yah, tetapi hal itu justru membuat Youngsoo sedikit menempel pada (Name).

Keputusan gadis itu, ia akan menenangkan Youngsoo nanti soal CSAT. Namun ia juga berkepikiran untuk memberitahu Youngsoo kalau CSAT tahun ini dibatalkan. (Name) menghela napas panjang.

Jika memang ia nanti memberi tahu Youngsoo, ia takut akan reaksi lelaki itu, namun kalau memang lelaki itu menggila, maka dia akan mencoba menenangkannya. Atau .. membunuhnya? Itu jika berada di luar kendali.

Gadis itu kembali menghela napas gusar. Kali ini, ia menunduk kebawah dan menutup wajahnya, bingung akan keputusan-keputusan dan langkah-langkah yang akan ia buat.

Langkah kaki di belakangnya terdengar. Perempuan cantik yang berjalan itu duduk di samping (Name), meski sang empu masih menundukkan kepalanya.

Soyeon menatap (Name) yang menunduk itu, dirinya kemudian mengambil kalung dengan tulisan 'Lee Chun-Ho' di tangannya. Soyeon menatapi kalung itu dengan tatapan yang melemah.

(Name) yang akhirnya menyadari kehadiran Soyeon menoleh, "Soyeon-a?" Sang empu yang dipanggil menoleh, lalu menaikkan alisnya. (Name) membalasnya dengan gelengan kecil.

Saat kedua perempuan itu saling menatap, kontak mata mereka terputus ketika ada kaleng minuman yang disodorkan di antara mereka. Hal itu membuat kedua orang itu menoleh pada Ilha. "Minumlah, aku menyimpan dua ini untukku, tapi kalian saja yang meminumnya."

Kedua gadis itu terdiam, (Name) menatap Ilha itu sedikit berpikir, sepertinya kepribadian-nya menjadi sedikit lebih baik saat ini daripada dulu. "Makanlah dan bercandalah seperti dulu." Kata Ilha, saat pemberian kaleng minumannya itu belum dibalas.

Sang MC mengambil salah satu kaleng minumannya, "Gomawo." Lelaki itu mengangguk. "Aku bukan anak kecil." Ujar Soyeon setelah mendengar Ilha berkata seperti itu. Ilha pun menaruh kaleng minuman itu dekat Soyeon, "Terserah mau kau apakan ini." Ujarnya lalu pergi.

(Name) membuka kaleng minuman itu dan meminumnya. Soyeon yang di sebelahnya pun mengambil kaleng minuman itu.

Entah karena gadis ini kekurangan minum air atau apa, hanya 2 kali tegukan saja kaleng minuman itu habis. (Name) meremas kaleng minumannya, lalu berdiri. "Soyeon-a, aku akan masuk ke dalam dulu, kau tidak ikut?" Soyeon menengadahkan kepalanya.

"Ani, Gwenchana. Aku akan tetap disini."
(Name) mengangguk, lalu menepuk-nepuk kepala Soyeon pelan, "Jangan terlalu lama diluar saat malam."

╾╼

(Name) berjalan ke arah dimana beberapa temannya sedang menyaksikan Bora sedang digunting rambutnya oleh Deokjoong. Gadis tiu menghampiri Yeonju dan Junhee, "Bora jadi terlihat sedikit maskulin," ujar (Name), membuat kedua perempuan disampingnya menoleh, dan menyetujui.

"Bisakah kamu memotong rambutku juga?"

Semuanya menoleh pada Nara. Gadis pirang itu tersenyum kecil, lalu duduk di kursi yang sebelumnya dipakai Bora setelah Bora pergi. "Aku ingin potongan rambut yang sama seperti Bora."

Deokjoong pun membalas, "Baiklah." Namun saat Deokjoong memakaikan Nara kain, Kimchi maju. "A-andwae!"

Hal itu lantas membuat mereka yang disana bingung. "Aku bukannya ingin mengomentari potongan Deokjoong, tapi rambutmu sudah bagus, Nara-ya." Ujar (Name) menghampiri Nara, lalu berdiri di belakangnya dan memegang kedua pundak Nara.

𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 | 𝗗𝘂𝘁𝘆 𝗔𝗳𝘁𝗲𝗿 𝗦𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang